18:) ALANA CINDY

189 12 0
                                    

***

BRAK!

Alana, Nando dan Gibran yang sedang tertidur, terlonjar kaget karena tendangan keras di pintu utama. Alana menoleh ke arah pintu, lalu menelan ludahnya susah payah.

Terlihat Arga dengan muka memerah padam, menahan amarahnya. Nando dan Gibran saling pandang, lalu memilih diam.

Arga, Arion, Bintang, Rangga, Angkasa, inti ALASKAR. Masuk ke dalam lalu duduk di sofa kosong.
Arga duduk tegap dengan tangan dilipat didadanya, duduk didepan Alana dengan tatapan tajamnya.

Alana menunduk takut, sudah lama sang papa tak mengeluarkan aura ini.

"Kenapa kabur?" Dua kata yang diucapkan Arga, dingin dan datar.

Alana mendongak menatap sang papa, tangan yang disilang di depan dada.
"Balap." singkat Alana dingin

Semua orang hampir dibuat melongo, karena aura yang dikeluarkan keduanya sama.
"Anjir gak anak gak bapak, sebelas dua belas." gumam Bayu

Arga menatap tajam sang putri,
"Kamu tau kan? Kamu habis operasi, dan luk---"

"Alana udah sembuh." potong Alana

Arga mengangguk,
"Bagi kamu memang sudah sembuh Alana! Tapi apa sikap kamu ini mencerminkan sikap baik? Kabur dari rumah sakit, dan bikin papa dan yang lain khawatir? Apa kamu mikirin itu?" Bentak Arga

Alana terkekeh,
"Alana gak kabur pa! Alana cuman lakuin hal yang harus Al lakuin." Ucap Alana melipat kedua tangannya di depan dada

Bintang menatap Alana nyalang,
"Maksud kamu lakuin hal yang harus di lakuin itu bagus? Balap liar? Iya? Apa pernah abang suruh kamu balap dalam keadaan kayak gini? Dan kalian berdua juga! Kenapa gak kasih tau kami! Kalian itu sama aja membahayakan nyawa orang!" Bentak Bintang yang juga tersulut emosi

Gibran dan Nando menunduk, Alana mengepal tangannya.
"Mereka gak salah bang! Al yang minta mereka buat khawatir! Lagi pula Al juga bosen." Enteng Alana

Arga mengebrak meja kuat, membuat mereka terkejut.
"APA MAKSUD KAMU ALANA?! APA PAPA PERNAH SURUH KAMU KAYAK GINI?! PAPA CUMAN MAU KAMU SEMBUH AL GAK LEBIH! SELAMA MAMA DAN ABANG KAMU PERGI! PAPA ABAIKAN KAMU! DAN SAAT PAPA TAU KAMU SAKIT, PAPA MAU MEMPERBAIKI SEMUANYA!! DAN KAMU SAJA MENGABAIKAN TELFON PAPA?!" Murka Arga berdiri dengan amarah yang menggebu-gebu

Alana mengepalkan tangannya,
"Hp Al remuk!" Ucap Alana dengan nada santai

Arga membanting vas bunga,
"ALANA CINDY GATWICK!! SEMUA FASILITAS KAMU PAPA SITA!! BAHKAN KALO PAPA MAU PAPA BAKAR MOTOR KESA--"

"GAK PA!! PAPA BOLEH SITA SEMUANYA!! ASAL JANGAN MOTOR AL YANG DI BAKAR PA! Al sayang sama motor Al..." Lirih Alana menunduk

Arga mengepalkan tangannya,
"APA MAKSUD KAMU ALANA?!" Bentak Arga menatap tajam Alana

Alana berdiri,
"Papa gak ngerti yang Al rasain selama ini! Papa cuman kerja dan kerja! Bahkan semenjak mama pergi papa gak peduli! Papa gak tau selama ini Al tersiksa!" Ucap Alana berlari menuju kamarnya, tapi langkahnya terhenti.
"Publikasikan berita itu!" Tegas Alana lalu melenggang pergi

Arga mengepalkan tangannya,
"Apa maksudnya?" Tanya Arga pada Gibran dan Nando

Mereka berdua gelagapan sendiri,
"A-anu om..." Ucap Nando terbata-bata

Edgar berdiri dari duduknya,
"Kita bertiga pamit Om" ucap Edgar menarik Gibran dan Nando

Arga menghela nafasnya pasrah, lalu berjalan menuju kamarnya.
Yang masih tersisa memilih menginap, karena tak ingin ada hal yang tak diinginkan.

ALANA CINDY (PRE-ORDER 2-23 SEPTEMBER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang