74:) ALANA CINDY

84 4 0
                                    

***

***
14.23

Alana mengerjap-erjap matanya, ia menggaruk hidungnya yang tidak gatal.
Ia mengambil posisi duduk sembari mengumpulkan nyawanya, saat nyawanya sudah terkumpul ia mengedarkan pandangannya.

Lah? Gue dimana? Batin Alana dengan begonya

Atau gue di culik? Perasaan gue tadi sama Angkasa. Batinnya nya

Lalu matanya membulat.
OMG!! GUE DI CULIK KAH?! OMO!! GUE MASIH PERAWAN!.

Eh! Gue kan udah gak perawan! Gara-gara Angkasa gue udah bukan gadis. Batinnya cemberut

Lalu ia baru teringat.
Lah! Bentar.

Ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal, lalu menoleh ke arah samping kiri. Ia menepuk jidatnya.

Njir! Gue lupa kalo udah pindah rumah. Batinnya dengan kelakuannya sendiri.

Angkasa tertidur Dengan posisi telanjang dada, itu memang kebiasaannya jika tidur harus buka baju. Gerah katanya.

Alana mengukir senyum lebar, ia melihat ke arah Roti Sobek miliknya. Tanpa berlama-lama ia mendekati Angkasa, membaringkan kepalanya di dada suaminya.

Tangannya bergerak mengusap perut sixpack Angkasa, sesekali mencubitnya karena gemas.
"Ish! Kok Al gak punya roti sobek ya?" Monolognya

"Padahal Al mau punya roti sobek."

Ia menoel-noel roti sobek Angkasa gemas,
"Bang Ario bang Arion bang Dirga bang Bintang punya roti sobek. Ish! Al mau punya biar keliatan bagus." Ucapnya dengan polosnya.

Angkasa yang merasa terganggu membuka matanya, lalu menatap ke bawah dan melihat istri kecilnya sedang bermain dengan perut sixpacknya.

"Eh iya! Al belum beres-beres rumah sama masak." Celetuk Alana bangkit dari posisi tadi.

Belum juga Alana turun tangan kekar menariknya, membuatnya terjatuh di dada Angkasa.
Mata mereka berdua bertemu satu sama lain, Angkasa menatap Alana dengan senyum dan Alana yang menatap Angkasa dengan mengerjap-erjap.

"Istri aku ngapain mainin roti sobek aku hm?"

Alana menggaruk pipinya yang bulat,
"Hehe... Al kan cuman mainin sebentar." Jawab Alana cengengesan

Angkasa yang gemas mencium pipi Alana, lalu mendekapnya erat dalam pelukannya. Alana mengerucutkan bibirnya karena tingkah Angkasa, ia memberontak.

"Awas dulu kasa. Al mau masak sama beres-beres."

Angkasa melepaskan pelukannya,
"Nanti aja sayang aku belum lapar."

Alana menatap Angkasa garang,
"Tapi aku udah lapar."

"Ya udah kamu mandi aja sana, hari ini biar aku yang masak."

"Emang kamu bisa masak?"

"Kamu raguin aku?" Tanya balik Angkasa

Dengan polosnya Alana mengangguk,
"Kata mama kalo cowok udah masuk dapur, yang ada nanti dapurnya berantakan." Jawab Alana dengan polosnya

ALANA CINDY (PRE-ORDER 2-23 SEPTEMBER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang