72:) ALANA CINDY

91 6 0
                                    

***

MEJA MAKAN

"Wuihhh enak-enak semua nih!" Celetuk Kio---anak Zico

Semuanya duduk di kursi masing-masing, para istri mengambil makanan untuk suami mereka.
Berbeda dengan para jomblo karatan,
"Njir! Gue di ambilin siapa?"

Bayu menjitak kepala Calvin,
"Tangan masih berfungsi gunakan njir!"

"Hehe... Oke oke!"

Saat mereka hendak mengambil makanan, sebuah centong nasi mendarat di kepala mereka.
"Tangan kalian kalo berani megang makanan gue gorok!" Ancam Alana

Bara mendelik,
"Lah? Terus kita gak makan? Gila lo!"

Alana menghela nafasnya,
"Buar gue ambil, yang ada meja makan berantakan." Ucapnya mengambil piring Eza

"Udah biarin aja lah Al, mereka punya tangan." Celetuk Arga

Alana tak menjawab Arga, tangannya mengambil makanan.
"Gue gak selamanya jadi ketua kalian, belajar mandiri! Jangan repotin orang tua kalian. Lo juga Bayu! Berhenti mainin cewek! Gak ada cape hah? Gonta-ganti pacar, pacar ini lah pacar itu lah. Gue bukannya larang lo, tapi coba buat gak kayak gitu, kalo lo udah nyaman sama si A udah jangan yang lain. Lo juga Cal! Jadi cowok jangan tengil banget napa? Bosen gue liat lo tiap hari, bikin markas acak-acakan, balap gak tau jam, pulang malem terus. Lo juga Na! Lo juga cewek jangan tomboy banget, kurang-kurangin ngajak geng lain berantem. Gue tau lo cewek jago bela diri, tapi gak menjamin kedepannya. Kalian juga kurangin begadang, bolos, gak ngerjain PR, balap, nyari gara-gara. Kalian bertiga tuh bukan anak kecil, gue ngomong gini biar kalian mikir, bukannya gue jelek-jelekin atau beda-bedain kalian tapi kalian udah gede. Gue juga ngomong gini buat kalian! Bukan buat keuntungan gue semata, kalo kalian kenapa-napa gue yang ngerasa bersalah. Kenapa? Karena gue ketua dan kalian anak buah gue, kalian tanggung jawab gue yang harus gue jaga, kalian sakit gue juga sakit! gue udah anggap kalian sodara gue! Gue cuman minta berhenti berbuat yang bakal ganggu masa depan kalian." Ujar Alana membuat ketiganya diam tak bergeming, Alana berjalan mengambil piring milik Calvin.

"Gue ngomong gini juga karena gak selamanya gue jadi ketua. Gue tau kita masih SMA, masih mau main dan sebagainya. Tapi harus ingat tempat dan situasi. Emosinya juga harus bisa di kontrol, jangan cuman hal sepele di gede-gedein. Gue ngomong gini bukan cuman buat kalian bertiga, tapi buat inti BLACKANGEL'S juga!" Ujar Alana menatap inti ALASKAR dan inti BLACKANGEL'S diam.

Lalu tatapan Alana jatuh pada Bara, ia menepuk pundak pria itu. Membuat Bara menatap Alana.
"Kurang-kurangin mabuknya, jangan bantah orang tua. Bukan berarti gue ketua ALASKAR gue gak merhatiin kalian, gue tau lo sering berantem kan sama bokap lo?" Tanya Alana berhasil membuat Bara diam, begitu juga Akmal---ayah Bara. Alana tersenyum saat tebakkannya benar.

"Bokap lo ngomong gitu buat kebaikan lo. Dia bukan mau ngekang lo, tapi dia mau yang terbaik." Ucapnya, Bara masih diam.
"Jangan mikir yang aneh-aneh, bokap lo nyuruh lo buat nerusin perusahaan." Jawab Alana seakan tahu pikiran Bara.

"Tapi gue takut gak bisa Al." Cicitnya, Alana tersenyum. Senyum yang tulus dan hangat.
"Semuanya juga pasti takut akan hal itu, tapi lo harus mikir. Kalo bukan lo siapa? Bukan cuman lo yang takut bakal nerusin perusahaan, apa lagi ini bukan perusahaan kecil. Kalo lo mau belajar gue yakin lo bisa." Ucapnya menepuk pundak Bara dua kali.
"Tunjukkin sama orang-orang yang liat lo remeh, tunjukkin ke mereka kalo lo gak kayak yang mereka pikir kan." Bisiknya tepat di telinga Bara.

"Al kekamar dulu buat bangunin Angkasa, kalian makan duluan aja." Ucapnya tersenyum manis, dan berjalan menuju lantai 2.

Semuanya diam setelah Alana pergi, Samuel yang melihat keheningan berdehem.
"Udah. Sekarang kita makan aja, kalian pasti udah lapar kan? Ayo makan." Ucap Meisha ramah.

ALANA CINDY (PRE-ORDER 2-23 SEPTEMBER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang