16:) ALANA CINDY

210 14 0
                                    

***

05.15 pagi

Mata coklat milik gadis cantik, yang tertidur itu terbuka perlahan.
Wajahnya yang masih terlihat pucat itu memandang sekitar, tangannya bergerak untuk mengambil minum.

"Eggeuh.." lirih Arga saat merasakan pergerakan

Matanya membuka perlahan,
"Loh Al? Kamu udah sadar?" Tanya Arga

Alana hanya mampu mengangguk lemah,
"Haus pa.." lirih Alana yang masih bisa terdengar

Arga mengangguk lalu mengambil air minum, diatas nakas lalu membantunya minum.

Setelah cukup Arga menyimpan gelasnya, Arga mencium kening Alana.
"Gimana? Apa yang dirasain hm?" Tanya Arga lembut

Alana tersenyum tipis,
"Lemes pa... Kepala Al masih pusing..." Lirih Alana

Arga mengangguk,
"Sekarang tidur lagi aja ya? Dokter bilang kamu jangan banyak gerak dulu." Ucap Arga

Alana mengangguk,
"Oke papa..." Ucap Alana
Arga tersenyum
"Maaf ya? Kemarin telat bawa kamu ke rumah sakit..." Ucap Arga menunduk

Alana menggeleng,
"Gak pa. Alana kan sekarang baik-baik aja kan?" Ucap Alana tersenyum
"Papa sholat dulu ya? Al istirahat aja." Ucap Arga berdiri dari duduknya

Alana mengangguk menatap kepergian papanya, disamping kanannya terdapat Dirga, Bintang, Angkasa dan Ranga.

Alana tersenyum tipis, lalu memejamkan kembali matanya.

06.10 pagi

Mata elang seorang pria terbangun dari tidurnya, bangun untuk merenggangkan otot tubuhnya. Ia melirik jam lalu berjalan menuju kamar mandi, untuk cuci muka dan berganti pakaian.

Alana membuka matanya,
"Ngeuh..."
Alana mengucek matanya, menatap ke arah sofa.
"Kebo banget!" Keluh Alana

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka memperlihatkan Angkasa, Alana menatap ke arah suara. Tepat saat itu juga pandangan mereka bertemu, Alana bisa melihat wajah khawatir dari Angkasa.

"Udah sadar?" Tanya Angkasa mendekati Alana.

Alana mengangguk,
"Mau minum." manja Alana
Angkasa mengangguk membantu Alana minum,
"Makasih." ucap Alana setelah minum

"Mau dipanggilin dokter?" Tanya Angkasa

Alana menggeleng,
"Gak usah nanti aja, kasa tidur disini?" Tanyanya
Angkasa mengangguk, lalu duduk di samping Brankar Alana.

Angkasa mengambil sebelah tangan kanan Alana, membuat Alana mengerutkan keningnya.

"Kasa kenapa?" Tanya Alana
Angkasa tersenyum lalu membisikkan sesuatu,
"Gue khawatir lo kenapa-napa Al, karena gue gak mau lo sakit. Gue...."
Angkasa menatap mata Alana,
"Gue sayang sama lo... Untuk pertama kalinya gue ngerasain perasaan ini." Ucap Angkasa

Alana menatap mata Angkasa, lalu senyum manis terbit.
"Kenapa? Kenapa harus Alana? Diluaran sana banyak cewek yang lebih dari gue.." ucap Alana

Angkasa menggeleng,
"Gue cuman suka sama lo."
Angkasa menarik nafasnya,
"Will you be my girlfriend, Alana?"

Alana mematung mendengarnya,
"Gue tau kalo ini terlalu cepat tapi... Perasaan ini yang tiba-tiba datang, gue mau yang selalu ada buat lo Al. Kalo lo nolak juga gak papa g---"

"Al mau" ucap Alana memotong ucapan Angkasa.
Angkasa mendongak menatap Alana,
"Serius?" Tanyanya
Alana mengangguk,
"Tanpa kamu tau dari pertama kenal kamu dulu, aku emang udah jatuh cinta sama kamu... Tapi karena aku mungkin tak bisa bersanding, aku lebih memilih memendamnya sendiri." Ucap Alana tersenyum

ALANA CINDY (PRE-ORDER 2-23 SEPTEMBER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang