21:) ALANA CINDY

188 9 0
                                    

***


"Wow pemandangan yang sangat bagus!" Ucap seorang cowok tiba-tiba datang

Mereka menoleh cepat, lalu membulatkan matanya.
Bahkan Nova sampai mematung, berdiri tegak menatap cowok itu.

Cowok itu berdiri disamping Alana, membantu Alana berdiri dari duduknya .

Tangan pria itu bergerak hendak bertepuk tangan,
"Waw gak gue sangka lo bisa sebejat ini ya?" Tanya pria itu terkekeh

Arga tersenyum miring,
"Rencana lo buat gue hilang ingatan sementara? Berarti rencana gue buat lo masuk ke rencana lo sendiri." Ucap Alana dengan senyum mengerikan

Nova melepaskan pisau lipatnya,
"Maksud lo apa?" Sarkasnya

Alana dan pria itu tertawa senang, Alana menyeka darah di pipinya.
"Lo udah berani sentuh mereka! Sama aja lo cari mati!" Ucap Alana itu dingin

Nova maju hendak memukul Alana itu, tetapi pria disamping Alana segera menahannya.
Dan memukul balik Nova hingga tersungkur, Alana tersenyum miring.

Alana itu berdiri membenarkan dress-nya, lalu mengambil sapu tangan putihnya, mendekati Meisha dan mengikatnya di lengannya.

"A-alana..." Lirih Meisha

Ya, itu adalah Alana, dia tersenyum manis,
"Tante bakal baik-baik saja." Ucap Alana

Nova menatap tajam Alana, mengambil pisaunya hendak menusuk Alana, tetapi lengannya ditahan seseorang.

"Arga!" Beo Samuel dan Zico

Ya, Arga mengambil alih pisau dari tangan Nova, Arga sudah terlepas dari ikatan tali tadi. Arga melayangkan Bogeman di rahang, membuat Nova terhuyung ke belakang.

Arga melipat kemeja putihnya, lalu menghajar Nova dengan brutal.
Alana yang melihat Nova terkulai lemas, tersenyum lebar dengan mata yang sangat berbinar.

"Pa berhenti!" Ucap Alana

Arga menoleh lalu menggeleng,
"Karna dia kamu hampir celaka Al! Papa gak terima! Bahkan dia berani bikin kamu terluka! Termasuk Teman papa sendiri!" Ucap Arga dengan emosi

Alana menggeleng,
"Pa! Nova biar jadi urusan Al sama Riza aja ya?" Pinta Alana lembut

Arga melepaskan cengkeramannya, berdiri dari duduknya. Arga berjalan membuka ikatan tali, di tangan Samuel dan yang lainnya.

Pria tadi menarik Nova yang sudah terkulai lemas, menariknya ke arah dinding. Alana menggeledah laci mengambil kain putih, mengikatkannya di lengan Nova yang mengeluarkan darah.

Samuel hendak mendekati Riza, tetapi langkahnya terhenti oleh Angkasa.

BUGH!

Angkasa melayangkan bogeman di rahang Nova, membuat Alana melotot terkejut.

"ANGKASA!" Teriak Alana menarik lengan Angkasa

"AWAS! GUE MAU HABISIN DIA YANG UDAH BERANI SENTUH CEWEK GUE DAN NYOKAP GUE!!" Teriak Angkasa penuh emosi

Alana menggeleng mengusap lengan Angkasa menenangkan,
"Stttt.... Kasanya Al gak boleh marah ya?" Bisik Lembut Alana

Angkasa meredakan emosi, jika bukan karena Alana mungkin Nova sudah mati ditangannya.

Alana memegang rahang Nova, menatapnya dengan tatapan benar-benar mengerikan.
"Tunggu permainan gue..." Bisik Alana

Nova membuka matanya,
"M-maksud l-lo?" Tanya Nova

ALANA CINDY (PRE-ORDER 2-23 SEPTEMBER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang