34:) ALANA CINDY

109 7 0
                                    

***

"kita mulai."

Semuanya mengangguk,
"Saya harap semuanya mendengarkan baik-baik yang akan kami bicarakan." Ucap Pak Ridwan, semuanya mengerutkan keningnya lalu menatap mereka penuh tanda tanya.

Alana mengambil berkas yang diberikan pak Ridwan,
"Disini tertulis bahwa perusahaan NARENDRA Group, diancam akan bangkrut karena salah satu karyawan yang resign, mengambil uang sejumlah 18 milyar rupiah, dan beberapa investor yang mulai mundur atau membatalkan kerjasama. Benar?" Tanya Alana

Samuel dan Dirga duduk dengan tegak,
"Benar." Serempak mereka berdua

"Jelaskan." Ucap Riza

Dirga menatap sang ayah yang diangguki Samuel,
"Sekitar 5 hari yang lalu ada salah satu karyawan yang resign, saat ditanya apa alasannya ia menjawab 'karena dia sudah tidak betah' alasan yang tidak masuk akal bukan? Awalnya saya tidak curiga karena dia yang memintanya, tapi keesokan harinya saya mendapatkan kabar dari sekertaris saya jika dia mengambil uang perusahaan, yang sebesar 18 milyar, dan tak lama juga ada beberapa investor yang mulai membatalkan kerjasama." Jelas Dirga

Alana menatap Riza yang menatapnya, Riza menganggukkan kepalanya.
"Lanjut." Ucap Alana

Pak Ridwan mengangguk,
"Yang kedua perusahaan WIRANATA Group mengalami kejadian, ada salah satu karyawan yang resign 4 hari yang lalu. Dinyatakan ia mengambil uang perusahaan sebesar 20 milyar rupiah, dan ia juga sempat menyabotase data perusahaan WIRANATA. Benar?" Tanya pak Ridwan mengalihkan pandangannya dari berkas

Rizky mengangguk,
"Benar. Karyawan tersebut sedang dalam buronan, dan saya juga menyuruh anak buah saya mencarinya. Begitu juga dengan Samuel."

"Bodoh." Ucap Alana dan Riza serempak

Mereka mengerutkan keningnya,
"Maksud lo apa Al?" Sentak Dirga

Alana tertawa sinis, lalu menghubungi seseorang.
"Cabut laporan pak Samuel dan pak Rizky sekarang." Perintah Alana pada orang yang ia telfon, lalu mematikannya.

Brak!

"maksud kamu apa Al?! Om udah rugi besar! Dan kamu malah seenaknya cabut laporan itu?! Kamu mau bikin Om rugi?! HAH?!" Sentak Samuel emosi

Alana tertawa sinis, ia menatap Riza yang diangguki si empu.
Riza mengeluarkan koper hitam dari bawah, memberikannya pada Samuel dan Rizky.

"Uang ini untuk kerugian besar perusahaan kalian, total kerugian sekitar 38 milyar rupiah, tapi Alana menambah menjadi 40 milyar rupiah. Saya harap kalian menerima bantuan dari kami." Ucap Riza memberikan koper hitam tersebut.

Mereka semua diam tak berkutik, memandang koper hitam dan Alana bergantian.
"M-maksdunya?" Tanya Samuel kaget.

Alana menyuruh pak Ridwan menjelaskan,
"Jadi begini pak Samuel, sebenarnya kerugian perusahaan kalian akan kami tanggung. Karena suatu alasan yang sangat penting, tapi malah berdampak pada perusahaan kalian dan ini men---"

"Dan ini menyangkut penghianat BLACKANGEL'S angkata 15." Potong Alana

Rizky, Samuel, Zico, dan Arga terkejut, berbeda dengan Rean yang hanya memasang wajah datar.

"K-kalian..."

Alana mengangguk memotong ucapan Zico,
"Benar." Potong Alana

Mereka berempat menatap Alana dan Riza tak percaya,
"K-kalian b---"

"Sudah berapa persen kalian mengetahui ini?" Potong Rean

Alana menatap Rean yang juga menatapnya... Datar.
Alana mengangguk,
"99 persen." Ucap Alana

ALANA CINDY (PRE-ORDER 2-23 SEPTEMBER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang