45:) ALANA CINDY

97 5 0
                                    

***

Alana menatap gundukan tanah makam yang masih baru, senyumnya sejak tadi tidak luntur. Matanya menatap dua gundukan tanah, dua orang yang ia sayangi sudah pergi.

Alana datang dengan kue ulang tahun di tangannya, awalnya mama dan papanya melarang, tapi karena Alana memaksa mereka akhirnya menurut.

"Selamat ulang tahun Ril... Selamat ulang tahun yang ke 17 tahun, dan ulang tahun lo kali kayaknya bakal spesial banget, dipinggir lo udah ada orang yang lo tunggu sejak lama. Ril... Makasih ya? kalian Udah datang ke dunia, mau bantu gue buat sembuh. Dan kali ini gue bakal berusaha buat keluar, makasih banyak karena kalian gue bisa dapat semuanya." Ucap Alana tulus

"Selamat ulang tahun dan selamat jalan sahabat." Ucap Alana lalu meniup lilinnya, semuanya yang menyaksikan tersebut hanya menunduk sambil memanjatkan doa, sesuai kepercayaan masing-masing.

"tepat Tanggal 30 Maret, telah berpulangnya Riza Mahardika untuk mencari kebahagiaan abadinya, semoga kalian bahagia disana... Aamiin..." Batin Alana tersenyum

*****

Ruang inap Alana.

Setelah dari pemakaman tadi, Alana langsung ke rumah sakit kembali karena harus di rawat. Tubuhnya juga masih lemah dan lukanya juga masih belum kering, jadi mau tidak mau dia harus dirawat. Ditambah kondisinya yang lumpuh sementara, membuatnya menjadi sulit beraktivitas.

Diruangan ini hanya ada Alana dan Arga, yang lainnya sudah pulang karena harus istirahat, jika Anggun dia pamit membeli makanan, jadi yang menjaga Alana adalah papanya, Arga Rafaell Gatwick.

Awalnya Anggun sempat menolak, karena ia tau suaminya itu tidak bisa diam.

Dan disinilah mereka, Alana sejak tadi di buat kesal oleh ulah papanya.
"Papa ihhh!! Jangan usilll" pekik Alana mengerucutkan bibirnya.

Arga terkekeh,
"Istirahat Al! Kasian angkasanya kamu ajak chatinggan." Ucapnya

Alana mengerucutkan bibirnya,
"Papa mah"
"Udah tidur!" Titah Arga

"Laper papaaa..." Rengek Alana

"Nih Makan." ucap Arga memakan buah apel

Alana menatap papanya,
"Apa?" Sewot Arga saat melihat sang putri,

"Kupasin buahnya." Pinta Alana cengengesan

Arga memutar bola matanya,
"Males." Ucapnya lalu duduk di sofa

Mata Alana berkaca-kaca,
"Papa..."rengek Alana
"Apa?"
"Pingin buahhh..." Rengeknya

"Ambil aja apa susahnya?" Ucap Arga hendak mengusili anaknya

Alana menatap kedua kakinya,
"Kan Al gak bisa jalan" lirihnya
"Makanya jangan banyak gaya! Kan jadi nyusahin!" Omelnya pada sang putri.

"Hiks." Seketika mata Arga membulat sempurna, saat mendengar isakkan dari mulut Alana.

Ia segera menghampiri anaknya,
"Eh... Kok nangis?" Tanya Arga menangkup wajah Alana.

"Hiks... Papa j-jahat...🥺"ucapnya sesenggukan

Arga memeluk putrinya,
"Ssttt udah ya? Papa berjanda tadi..." Ucapnya yang masih sempat2nya typo

Bukannya mereda tapi tangis Alana semakin keras, bahkan di telinga Arga terdengar pilu.
"Ssttt udah ya? Nanti mama dat---"

Ceklek

Mata Anggun membola,
"MAS!! ALANANYA KAMU APAKAN?! Pekiknya terkejut

"Hiks... Mama..." Rengek Alana, Anggun segera mendekat dan memeluknya.
"Kamu kenapa sayang?" Tanya Anggun

ALANA CINDY (PRE-ORDER 2-23 SEPTEMBER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang