32:) ALANA CINDY

115 6 0
                                    


***


"ANJ---"

BRAK!!

"PAPA!!"

"ASTAGHFIRULLAH!!" Pekik semua yang didalam

Arga membulatkan matanya, saat melihat engsel pintu kantornya lepas.
"ALANA!!" Bentak Arga

Alana menunduk takut,
"Maaf..." Lirih Alana

Arga mengusap wajahnya,
"Kenapa gak buka pelan² aja sih?!" Tanya Arga

Berbeda dengan Samuel dan Rizky yang cekikikan, sembari memakan cemilan yang tersedia.
"Udah Ga, an--"

Ucapan Rizky terpotong karena teriakan seseorang,
"LOH?! KOK MALAH DISINI?! KAT--- ASTAGHFIRULLAH OM!! INI ALANA KENAPA NANGIS!!" Teriak Rangga kaget, Angkasa yang dibelakangnya juga membulatkan matanya.

Arga menoleh cepat ia langsung berjalan mendekat, dan menarik dagu Alana dan...

"ASTAGHFIRULLAH SAYANG!! KOK NANGIS?! ASTAGA PAPA KASAR BANGET YA?! MAAF YA SAYANG!!" Pekik Arga yang langsung memeluk tubuh Alana

Samuel dan Rizky langsung tersedak,
"Astaghfirullah..." Lirih mereka berdua.

"Hiks..." Arga menggendong Alana seperti koala, membawanya ke kamar yang terdapat di ruangannya.

Ia duduk di kasur yang memang ia sediakan, memangku sang putri tercinta.
Sebelumnya ia mengunci pintu kamar dengan sidik jarinya, tangannya bergerak menangkup wajah Alana.

Matanya membulat saat melihat mata Alana yang sembam, pipi tembem yang sedikit merah karena menagis dan air matanya yang keluar deras.
Ia menarik Alana ke pelukannya,
"Sttt... Maaf ya sayang? Udah jangan nangis..." Bisik Arga

"Hiks... Pa-papa jahat..." Lirih Alana dengan mata sembamnya

Arga mencoba menenangkan putrinya,
"Cup cup cup, anak papa udah jangan nangis ya? Cup cup cup." Arga menimang Alana layaknya seorang bayi

Alana masih menangis sesenggukan, pipi bulatnya sekarang sudah memerah karena menangis,
"Ulululuu... Anak papa gemes bangettt." Arga mencium pipi Alana gemas

Arga menghapus air mata yang mengalir,
"Udah ya? Jangan nangis?" Ucap Arga lembut

Alana mengangguk lucu dengan ingus yang keluar, Arga terkekeh melihatnya lalu mengambil tissu membuang ingus sang putri.
Alana menatap sang papa dengan mata yang sembam,
"Ngantuk." Ucapnya dengan bibir mengerucut

Arga melotot garang, ia melihat jam di tangannya.
"Kamu bolos? Ini masih jam masuk Al!" Tegur Arga

Alana mengerucutkan bibirnya,
"Al mau papa, AL MAU PAPA!!" Teriak Alana histeris

Arga gelagapan ia memeluk Alana lagi,
"Udah udah iya ini sama papa, udah ah! Jangan nangis ya..."

Alana mengangguk lalu memeluk sang papa,
"Ngantuk papa..." Rengek Alana

Arga menghela nafasnya,
"Sini bobo." ucap Arga menepuk kasur.
Alana menggeleng,
"Pangku!" Ucapnya tak mau di bantah

Arga terkekeh lalu mengusap kepala sang anak, ia seperti melihat Alana waktu kecil yang sangat manja.
Sekitar 20 menit Arga merasakan dengkuran halus, ia menggendong Alana ke kasur agar lebih nyaman.

Lalu menyelimutinya sampai dada, dan mengecup kening Alana lama.
"Selamat tidur anak papa." Ucapnya lalu keluar kamar.

oOo

Ceklek

Tiga bapak² dan dua remaja berseragam putih abu-abu, duduk di sofa ruangan Arga dengan cemilan dan HP masing-masing.

ALANA CINDY (PRE-ORDER 2-23 SEPTEMBER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang