5. I'm Home

966 89 2
                                    


Januari, 2020

Sejak hari kepergianmu, hariku jadi terasa kosong dan warna cerah yang biasa kau torehkan pada lembaran hidupku mulai pudar.

–Brisbane–




Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Kota metropolitan terlihat berkilau di malam hari, gedung-gedung pencakar langit seolah tak mau kalah ingin memancarkan keindahannya lewat lampu-lampu yang menyala terang di dalamnya.

Seorang pemuda dengan setelan kemeja itu tengah menatap pemandangan di luar gedung melalui kaca jendela besar di sudut ruangan, sebelah tangannya tengah memegang gelas berisi anggur putih dengan es batu. Ia menyesapnya pelan, menikmati sensasi menyengat itu melewati tenggorokannya.

Sebelah tangannya lagi terangkat dan netranya memandangi selembar foto dengan tatapan berbinar, ada rasa pilu dan kerinduan yang masih ia tahan dalam hati. Sebelah sudut bibirnya sedikit terangkat saat melihat sosok yang ada dalam foto tersebut, sendu di matanya tak bisa membohongi siapapun.

“Sudah beberapa tahun dan kamu masih tetap mengisi hatiku.” gumam Jake yang masih menatap potret di tangannya kemudian ia menyesap anggur yang tersisa di gelasnya.

“Aku rindu kamu, Tiar. Kamu dimana?” bisiknya. Ia kembali mengembuskan napas perlahan dan sedetik kemudian ia mendengar suara pintu diketuk dari luar.

“Masuk.” ucap Jake singkat, terlihat seorang pemuda dengan setelan jas rapih berjalan memasuki ruangan lalu berhenti satu meter dari meja kerja yang ada di ruangan itu lalu membungkuk seraya memberikan hormat pada Jake.

“Saya sudah dapat alamat gadis itu, tuan.” ucapnya kemudian menyodorkan sebuah lipatan kertas putih pada Jake.

Pemuda itu menerimanya dan membaca dengan teliti.

“Menurut informasi dari tetangga dekatnya dia sudah tidak tinggal dengan keluarga atau pamannya lagi setelah di mutasi dari tempatnya bekerja. Dia juga jarang pulang ke rumah keluarganya, dan juga sekarang dia tinggal seorang diri di sebuah indekos dekat tempatnya bekerja.” ucap lelaki dengan setelan jas tersebut. Jake mengangguk paham lalu memasukkan secarik kertas berisi alamat itu ke dalam saku kemejanya.

“Siapkan tiket penerbangan ke Indonesia, besok saya akan pulang.” ucap Jake tegas dan di sanggupi oleh lawan bicaranya kemudian ia pamit undur diri.

“Tiar, tunggu aku.” gumamnya pelan sambil menatap ke arah foto di tangannya, ia menenggak minuman di gelasnya hingga tandas.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Only Love You [Jake from Enhypen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang