46. Orang Ketiga?

203 26 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



















Tiar mengusap sisi kanan wajah Jake dengan penuh kelembutan, lelaki itu melihat ke arah Tiar dan mengubah posisinya menjadi berlutut. Tangan besarnya terarah untuk membalas usapan yang Tiar berikan.

“Dia sudah bahagia di surga, jadi jangan sedih lagi.”

Pasangan suami istri itu hanya berbalas tatap untuk beberapa detik, hingga akhirnya air mata Tiar tumpah bersama isak tangisnya yang terdengar pilu. Ia tak dapat menahan kesedihannya lagi karena merasa gagal menjaga calon anaknya, Jake menarik tubuh istrinya ke dalam pelukan.

“Aku merasa gagal menjaganya, aku bukan orang tua yang baik.” bisik Tiar di telinga Jake, lelaki itu seolah merasa seperti di tikam mendengar ucapan sang istri.

“Jika ada seseorang yang harus di salahkan yaitu orang yang sudah menghancurkan kebahagiaan kita kemarin, dia sudah menghancurkan harapan kita untuk menjadi orang tua.” balas Jake pelan, usapan di punggung Tiar tak henti ia lakukan untuk menenangkannya.

“Aku takut bertemu dengannya lagi, Jake.”

“Kita tidak akan bertemu lagi dengannya, honey. Jika dia berani menampakkan batang hidungnya lagi, aku tidak akan tinggal diam untuk menghancurkannya.”

Jake melepas pelukannya kemudian membingkai wajah Tiar dengan kedua tangannya. “Jangan terlalu di pikirkan, ya? Sekarang kamu harus fokus pada kesembuhanmu,”

“Apa aku bisa punya anak lagi? Dokter bilang rahimku bermasalah sejak kecelakaan kemarin, aku takut membuat kamu kecewa.” tutur Tiar cemas.

“Sayang, tadi aku bilang apa? Ada atau tidaknya anak dalam pernikahan kita, hal itu tidak akan mengubah rasa sayangku sama kamu. Kita masih bisa adopsi anak bukan?”

“Tapi dia tidak lahir dari rahimku, aku takut tidak bisa menyayanginya sepenuh hati. Atau lebih parahnya lagi tidak ada keterikatan di antara kita nantinya?”

“Jangan berpikir terlalu jauh dulu, honey. Kita tidak akan pernah tahu jalan seperti apa yang Tuhan pilihkan untuk pernikahan kita, pasti semuanya akan baik-baik saja. Jangan merasa cemas, oke?”

Melihat tatapan teduh yang Jake berikan membuat Tiar pada akhirnya mengangguk, ia menjatuhkan keningnya di bahu Jake lalu memeluknya erat.






Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Only Love You [Jake from Enhypen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang