29. Drama Pakaian Dalam

410 48 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

















Acara akad dan resepsi Jake dan Tiar hanya berlangsung kurang dari empat jam, keduanya tidak langsung pulang melainkan kembali ke kamar hotel yang Jake tempati setelah Tiar berpamitan dengan Kartini serta kerabat keluarganya yang lain lebih dulu. Kakinya terasa kesemutan karena terlalu lama berdiri menggunakan sandal dengan hak lima senti.

Suaminya padahal sudah menawarkan untuk di gendong sampai kamarnya, namun Tiar menolak karena bobot tubuhnya yang mulai bertambah.

Sesampainya di depan kamar hotel yang Jake tempati, lelaki itu membukakan pintu untuk Tiar kemudian menutup rapat pintu kamarnya dan menaruh kartu akses kamar supaya lampu menyala.

Tiar yang masih mengenakan gaun pengantin berjalan lebih dulu ke tepi kasur untuk meluruskan kakinya.

“Kamu mandi dulu sana, nanti gantian.”

Melihat Tiar bersandar dengan kedua tangannya, Jake melepas jas yang membalut tubuhnya lalu melepas kancing lengan kemejanya dan menggulungnya sampai sebatas siku. Ia memindahkan kedua kaki Tiar ke pangkuannya lalu menurutnya secara perlahan.

“Kakinya masih kesemutan?”

“Sudah tidak, tinggal pegal di tumit aku saja yang belum hilang.”

“Berapa hari lalu aku baca artikel di internet kalau sedang hamil tidak boleh memijat telapak kaki dan sekitar pinggang, katanya bisa memicu kontraksi.”

Mendengar penuturan sang suami, kedua pipi Tiar mendadak merona lalu mengalihkan pandangannya sejenak ke arah lain.

“Kenapa? Panas, ya? Padahal pendingin ruangan di kamar aku selalu menyala, babe.” goda Jake dengan wajah tengil, ternyata sedari tadi ia memerhatikan Tiar.

“Iya, panas. Aku mau mandi dulu,” Saat akan menarik kakinya, Jake seketika menahan pergerakannya. “We can do it, right?”

Tiar menepuk paha Jake kencang, bukannya mengaduh lelaki itu justru tertawa melihat reaksi wajah istrinya.

“Mau aku bantu lepas gaunnya juga?” Jake semakin senang menggoda Tiar. Wanitanya berdecak sebal lalu menurunkan kakinya dan memunggungi Jake.

“Tolong bukakan,”

Jake terkekeh lalu menarik resleting gaun yang dipakai Tiar. Merasa gaunnya mengendur, tangan Tiar segera menahannya dan bergegas menuju kamar mandi.

Sembari menunggu istrinya selesai mandi, Jake memeriksa ponselnya dan menyalakan tivi agar tidak terlalu sunyi.

“Jake?” Lelaki itu menanggapi setelah mendengar Tiar memanggilnya.

“Handuknya ada di mana?”

Jake bangkit dari posisi berbaringnya mendekati kamar mandi, ia kembali terkekeh ketika melihat kepala Tiar mengintip dari celah pintu. “Di bawah wastafel memang tidak ada?”

Only Love You [Jake from Enhypen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang