Setelah menaruh pakaian kotor Jake di tempat loundry khusus pengunjung hotel, keduanya berjalan mencari makan malam di luar hotel atas permintaan Tiar. Perkara dalaman sudah selesai, asisten pribadi Jake datang ke kamar hotel dengan membawa sebuah paperbag dari toko pakaian ternama.
“Kita mau makan apa? Dari tadi kamu jalan terus? Kamu bilang lapar,” keluh Jake, ia merasa bosan sedari tadi menawarkan makan di beberapa kedai malah di tolak Tiar.
“Aku mau makan pecel bebek, katanya ada di dekat belokan sana.” jawab Tiar sambil menunjuk ke suatu arah.
“Nanti jalan pulang ke hotelnya lumayan jauh, babe.”
“Pulangnya kamu gendong,” Jake justru mendengkus sebal mendengarnya.
“Itu tidak mungkin aku lakukan, kamu mau bayinya jadi gepeng?”
Tiar tersenyum sambil meringis, ia lupa jika tengah mengandung. Lelaki yang berstatus suaminya itu mengecup singkat pucuk kepala Tiar lalu mengusapnya dengan lembut.
“Nanti kita naik taksi aja, ya?” Tiar mengangguk sebagai jawaban.
Ketika keduanya sudah sampai di sebuah kedai yang menjual pecel lele, wanita itu segera memesan makanan dan duduk di bangku panjang yang ada di depan penjualnya.
Jake yang melihat ada gelas dan teko air berinisiatif untuk menuangkan minum kemudian diberikan pada Tiar.
“Minum dulu, kamu pasti engap jalan terlalu jauh.”
Tiar tentu menerima dengan senang hati, perlahan ia meneguk air yang ada di dalam gelas itu hingga tandas. Jake menarik selembar tisu lalu mengelap sudut bibir wanitanya yang basah.
“Aku bisa lap sendiri, Jake. Tapi terima kasih,”
Jake tersenyum dan tidak lama penjual itu mengantarkan pesanan mereka. Menghabiskan waktu kurang lebih tiga puluh menit di kedai tersebut, Tiar dan Jake keluar dari sana setelah membayar pesanan mereka.
Keduanya berjalan pelan dengan tangan Jake yang merangkul pinggang istrinya. “Mau naik taksi sekarang saja?”
Tiar menoleh kemudian menggeleng. “Mampir ke pantainya sebentar, ya? Tadi tidak jauh dari hotel aku lihat,”
Tatapan memelas Tiar langsung saja meluluhkan pertahanan Jake, lagi pula sejak kapan dia mampu menolak permintaan wanitanya?
Pasangan muda itu akhirnya melangkahkan kaki menyeberangi jalan raya yang tidak begitu ramai.
“Jangan terlalu lama, nanti kamu sakit terkena angin malam.” kata Jake memperingati Tiar.
“Yes, Father.”
Jake seketika menatap Tiar bingung. “Maksudmu ayah?”
Tiar mengangguk dengan polosnya, tawa Jake langsung menyembur ke udara. Lelaki itu menyentil pelan kening Tiar lalu berucap, “jangan berlagak bodoh, ya?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Love You [Jake from Enhypen]
Fanfiction(𝐒𝐥𝐨𝐰 𝐔𝐩𝐝𝐚𝐭𝐞) Kisah cinta lama yang tak pernah padam milik lelaki asal Brisbane, Jake Jonnas Johanson. Bermula ketika laki-laki asal Brisbane itu pindah ke Indonesia dan bersekolah di sana, ia bertemu dengan cinta pertamanya yakni Tiarani...