7. Menjemput Kembali

698 66 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Hari demi hari berlalu dan kini berganti minggu, Jake semakin gencar untuk mendekati Tiar setelah pertemuannya yang tiba-tiba tiga minggu lalu. Beruntung seluruh tugasnya di Brisbane sudah selesai sehingga lelaki itu bisa terus melakukan pendekatan dengan Tiar.

Salah satunya dengan mengantar jemput wanita itu meski Tiar sudah menolak halus ajakannya. Tapi tetap saja, Jake yang pada dasarnya keras kepala tak terima penolakan. Pernah suatu kali Tiar menolak ajakan Jake untuk mengantarnya ke tempat kerja, dan kalian tahu apa yang lelaki itu lakukan?

Jake bertingkah seperti tengah memerankan adegan drama picisan yang sering kali muncul di televisi, hal itu tentunya membuat gaduh di lingkungan tempat tinggal Tiar. Dan sejak saat itu Tiar dengan terpaksa menyetujui ajakan lelaki asal Brisbane itu agar tak membuat malu dirinya.

Jam telah menunjukan pukul lima lewat sepuluh sore, dan kebetulan pekerjaan Tiar sudah selesai lebih dulu dan memenuhi target. Wanita itu berjalan menuju lokernya hendak mengambil sabun pencuci muka dan handuk yang sengaja ia simpan disana, namun getaran yang berasal dari dalam tas membuat pergerakan Tiar untuk menutup pintu lokernya terhenti.

Wanita itu bergegas menggeledah tasnya dan mendapati ponselnya menyala, identitas pengirim pesan terpampang jelas bahwa itu dari Jake.

[Nanti habis pulang kerja bisa ke kantorku? Aku mendadak tidak enak badan.]

“Ternyata dia bisa sakit juga.” gumamnya kemudian dengan cekatan membalas pesan singkat yang Jake kirimkan.

[Memang di rumah kamu nggak ada orang sampai minta aku yang datang?
Sopir kamu kemana?]

[Nggak ada orang di rumah.
Cuma kamu yang bisa aku harapin.]

Tiar menghela napasnya kasar sebelum akhirnya membalas pesan tersebut.

[Ya sudah, kirim alamatnya.
Kamu tunggu aja.]

[Makasih, ya.
N

anti aku kirim alamatnya.]

Segera saja Tiar mengembalikan ponselnya ke dalam tas lalu menutup pintu lokernya.

“Dari siapa hayooo? Serius banget balesnya.” Refleks, Tiar membalikkan badan karena rasa terkejutnya.

“Mbak Hala! Bikin aku kaget aja sih?!” pekik Tiar tertahan. Wanita itu masih ingat jika ia masih ada di lingkungan kerja.

Sedangkan wanita yang bernama Hala itu terkikik geli melihat raut wajah Tiar yang menurutnya lucu beberapa saat lalu.

“Kamu nih, kebiasaan terlalu serius sampe Mbak berdiri di belakang kamu aja tidak tahu.”

“Ya ... gimana? Orang lagi balas pesan tadi. Target Mbak sudah kelar?”

“Sudah, mesinnya lagi tidak ajak tawuran. Ngerti aja dia kalau anak mekanik lagi ada yang tidak masuk.” sahut Hala jenaka.

Only Love You [Jake from Enhypen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang