50. Don't Comeback

227 28 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


















Langit sudah mulai gelap, namun sepertinya pasangan suami istri itu belum berniat ingin kembali ke rumah mereka. Jake masih berkutat dengan laptop miliknya sedangkan Tiar duduk di karpet dengan dua loyang pizza berukuran medium sambil menonton film.

Babe, tidak mau makan dulu? Sudah mau jam delapan,” ucap Tiar pada siang suami.

“Sedikit lagi selesai, aku mau makan di rumah saja.” balas Jake tanpa mengalihkan pandangannya.

“Padahal masih ada satu loyang lagi, kamu benar tidak lapar?”

“Aku tidak akan tergoda, honey.”

Tiar mencebik sebal, niatnya untuk mengecoh fokus suaminya selalu gagal dan akhirnya ia kembali menonton film yang sedang diputar. Bunyi dering ponsel yang ada di samping kotak pizza mengalihkan perhatian Tiar, di layarnya tertera nama ‘Bad bro'.

“Hanum telepon kamu, babe.” ucap Tiar sambil menyodorkan ponsel milik Jake.

“Angkat saja,”

Tiar mengangguk pelan lalu menggeser tombol warna hijau pada layar ponsel.

(‘Halo, Jake. Can you get me some clothes?’) [Bisakah kamu membawakan aku baju?]

“Hanum, Jake masih di kantor.”

(‘Ini Tiar? Kamu masih temani dia di sana?’)

“Iya, sebentar lagi pulang. Kamu sedang ada di mana memang?”

(‘Aku di rumah sakit,’)

“Kenapa? Habis tabrak orang?” Tiar yang menyela ucapan Hanum membuat Jake seketika mengalihkan pandangan pada istrinya.

(‘Tidak sama sekali, aku sedang menunggu anakku di rawat. Jadi bisa bawakan aku baju, kan?’)

“Mungkin kami datang sedikit larut, tidak masalah?”

(‘Iya, tidak apa-apa. Kalau begitu aku tutup dulu,’)

“Ada apa dengan Hanum?” tanya Jake ketika Tiar mematikan sambungan telepon.

“Dia bilang anaknya sedang di rawat dan minta dibawakan baju ganti,”

“Cepat sekali mereka bertemu, aku kira Kamila tidak akan semudah itu mengizinkannya bertemu.” sahut Jake dan kembali menyelesaikan pekerjaannya.

“Entah, mungkin pikirannya dengan cepat berubah.” Tiar menyodorkan potongan pizza yang ada di tangannya pada Jake, lelaki itu menyambutnya dengan menggigit bagian pinggirnya.

“Tapi, kalau sampai papa dan mama tahu Hanum bertemu wanita itu lagi apa mereka tidak marah padanya?” ucap Tiar lagi.

“Pasti marah, karena dia sudah membuat papa malu di depan tamu undangan yang hadir saat itu. Mungkin saja papa tidak akan mengizinkan Hanum untuk berhubungan lagi dengan mereka,”

Only Love You [Jake from Enhypen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang