17. Periksa kandungan

574 72 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












Senyum di wajah tampan Jake tak bersambut meski lelaki itu sudah berjanji tak akan meninggalkan Tiar, namun lelaki itu merasa tak masalah. Yang terpenting sekarang, dia harus bisa segera mengembalikan kepercayaan wanita itu padanya agar tidak meminta untuk berpisah lagi dengannya.

KRUEKKK

Suara keras yang berasal dari dalam perut Jake membuat suasana tiba-tiba canggung terlebih dengan pria bule itu, ia mengutuk dirinya sendiri yang tak bisa menahan suara lapar di perutnya.

Sedangkan itu, Tiar menunduk sambil mengatupkan bilah bibirnya erat menahan tawa.

"Kalau kamu mau tertawa juga tidak apa-apa," ucapnya sambil menahan malu, tapi Tiar menggeleng singkat sebagai jawaban.

"Tidak, aku sama sekali tak ingin tertawa."

"Bagaimana kalau kita makan dulu? habis itu kita periksa kandungan kamu?" kata Jake memberi saran.

"Terserah kamu," balasnya lalu mengalihkan pandangan dari Jake.

Entah mengapa, dalam sekejap dada Tiar sedikit terasa sesak dan jantungnya berdetak kuat dalam waktu yang bersamaan. Beberapa kali pula wanita tersebut suka merasa salah tingkah saat menatap Jake jika terlalu lama. Apa dirinya mulai jatuh cinta pada lelaki itu?

Sedangkan Jake, fokusnya teralih pada jepitan di sisi kiri kepala Tiar, lelaki itu tersenyum simpul lalu mengusap pelan sisi kepalanya yang terpasang jepitan.

"Kamu masih simpan jepitan ini ternyata," kata Jake membuat Tiar meraba jepitan di sisi kepalanya.

"Kenapa?" Pertanyaan Tiar membuat Jake tersenyum kian merekah.

"Kamu tidak ingat? Aku pernah kasih jepitan ini ke kamu dulu," ucap Jake sedikit mengulas senyum.

Seketika Tiar teringat dengan satu kejadian dimana lelaki itu tiba-tiba saja bertingkah romantis dengan menyelipkan jepitan di rambut wanitanya semasa sekolah dulu.

Wajah Tiar perlahan menghangat dan kembali menatap ke arah lain. Namun Jake tiba-tiba saja bergegas ke kamar mandi saat merasakan mual itu datang kembali dan di susul oleh Tiar membantu memijat tengkuk lelaki itu.

'Apa Jake sedang ngidam, ya?' batin Tiar berkata.

Setelah dirasa sedikit membaik, Jake berbalik badan dan memeluk pinggang Tiar dengan keadaan yang masih berjongkok di depan kloset.

"Don't make daddy suffer like this, honey." keluh Jake di depan perut Tiar.

Detak jantung Tiar semakin keras berdetak, wajahnya semakin menghangat setelah mendengar kalimat yang terlontar dari mulut Jake. Pria itu menjauhkan wajahnya lalu mengecup purut Tiar yang terbalut kemeja.

Only Love You [Jake from Enhypen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang