9. In His Apartment

906 75 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












Jake keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melingkar di pinggang, tangannya yang memegang handuk kecil mengusak helai rambutnya yang basah sehabis keramas. kakinya melangkah menuju ke lemari untuk memilih pakaian, namun pergerakannya yang sedang memilih baju terhenti sesaat. Tangannya mengambil sebuah kaos yang berada di antara tumpukan baju lainnya kemudian membuka lipatan baju tersebut.

PERPISAHAN SMA MERCU BUANA
ANGKATAN KE-24

Sudut bibirnya lagi dan lagi terangkat, Jake lantas memilih baju yang lain tanpa menaruh kembali kaos yang ada di tangannya. Setelah berpakaian dengan lengkap lelaki itu menaruh baju yang ada di tangannya di atas ranjang lalu keluar dari kamarnya. Pandangannya seketika tertuju pada Tiar yang sedang fokus menonton televisi, ia berjalan perlahan dan memosisikan diri tepat di belakang Tiar sebelum akhirnya mendekap tubuh wanitanya.

“Kamu ngapain sih? Bikin aku kaget aja.” sahut Tiar sedikit kesal. Bagaimana tidak? Lelaki itu jelas mengejutkan dia yang tengah serius menonton.

“Mandi dulu, baru lanjut nonton lagi.” sahut Jake lembut. Seketika bulu kuduk Tiar meremang saat terpaan napas hangat Jake serta suara baritonnya itu mendera pendengarannya. Tidak lupa juga dengan sebuah kecupan yang mendarat di pipi wanita itu.

“Tanggung, s-sedikit lagi mau habis.” jawab Tiar yang berusaha menutupi rasa gugupnya, tangannya mencoba melepas tangan Jake yang melingkar di bahunya. Namun tanpa ia duga, Jake justru melompati sofa yang Tiar duduki dan memosisikan diri duduk di samping perempuan itu.

“Kamu masih aja kagetan begitu,” kata Jake sambil terkekeh kemudian ia kembali menaruh sebelah lengannya di bahu Tiar, merangkul wanitanya.

“Bisa tidak, kamu jangan rangkul aku begini? Tangan kamu berat,” gerutu Tiar kemudian menurunkan lengan kekar Jake. Namun setelah disingkirkan oleh Tiar, lelaki itu kembali menaruh lengannya seperti semula.

“Jake! Berat.” keluhnya lalu menghempas lengan Jake yang ada di bahunya.

“Tidak mau! Aku suka ada deket kamu,” Tiar menoleh ke arahnya saat nada merajuk lelaki itu kembali ia dengar.

“Kita tidak ada tiga puluh senti, Jake! Itu udah cukup dekat.” balas Tiar yang mulai merasa kesal.

“Tapi lebih enak kalau rangkul kamu, soalnya kamu hangat.” Tatapan Tiar kembali menatap Jake terheran.

"Kamu kenapa, sih? Jadi makin aneh begini?” tanya Tiar dengan tatapan menelisik. Jake mengalihkan tatapannya dari wanita itu lalu mengangkat kedua bahunya acuh.

“Tidak tahu juga, aku sih ... merasa biasa aja. Mungkin kamu saja yang merasa gitu,” balas Jake tanpa menoleh ke arah Tiar.

“Tidak, Jake. Kamu aneh banget hari ini. Selama kita ketemu kamu tidak pernah sampai merajuk apalagi sampai manja keterlaluan kayak begini.” ucap Tiar meyakinkan.

Only Love You [Jake from Enhypen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang