62. Tiada Hari Tanpa Adu Mulut

138 13 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
















Sepasang suami istri itu keluar dari ruang pemeriksaan, senyum di wajah lelaki Brisbane itu merekah ketika mendengar jika kandungan istrinya sehat dan sudah menginjak minggu ketiga. Genggaman tangannya berubah menjadi rangkulan pada pinggang ramping Tiar, seolah enggan  berjauhan.

“Sudah dengar, kan? Jangan beraktivitas yang terlalu berat, banyak-banyak makan sayur sama buah, jangan lupa vitaminnya di minum. Jangan berpikiran yang aneh-aneh juga,”

“Iya, aku juga dengar tadi dokternya bilang begitu.” balas Tiar sambil menganggukkan kepalanya.

“Aku jadi tidak sabar mau main bola sama anak kita,”

Tiar mengerutkan dahi mendengar ucapan Jake. “Memang yakin yang keluar pasti laki-laki?”

“Tidak, sih. Kalaupun nanti yang lahir perempuan tidak masalah, sejujurnya aku sudah punya bayangan, nanti ketika saat pulang kerja aku akan di sambut dengan panggilan papa sama anakku.” balas Jake dengan pandangan yang sesekali melirik ke atas.

“Aku juga, rasanya tidak sabar buat di panggil ibu. Membayangkan nanti dia akan bertanya banyak hal dan juga tingkahnya yang ajaib,” Tiar tersenyum dengan perasaan yang menghangat saat menimpali ucapan Jake.

“Kenapa tidak mama saja? Artinya juga sama,” ucap Jake, ia menoleh pada Tiar lalu mengecup pucuk kepalanya.

“Entah, lihat nanti saja. Kamu malah buat aku bingung karena masalah panggilan mama papa,” sahut Tiar yang berakhir dengan menggerutu.

“Kita ke rumah papa, ya? Kita harus beritahu mereka kabar bahagia ini,” Tiar hanya bisa mengangguk menuruti mendengar ajakan suaminya.




“Kita ke rumah papa, ya? Kita harus beritahu mereka kabar bahagia ini,” Tiar hanya bisa mengangguk menuruti mendengar ajakan suaminya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Kedatangan pasutri muda itu nyatanya di sambut hangat oleh sang tuan rumah, begitu mendengar berita kehamilan menantunya, Florensia menjadi orang yang sangat antusias seperti mendapat undian berhadiah.

“Kalau begitu, besok kita belanja keperluan bayi, ya?”

“Nanti saja, Ma. Kalau sudah masuk trimester kedua baru Tiar persiapkan,”

Only Love You [Jake from Enhypen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang