35. Permintaan Maaf

271 40 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.























Tapi ternyata kepulangan Jake tidak seperti yang Tiar harapkan, suaminya itu justru membawanya entah ke mana dengan alasan ingin makan malam di luar.

Menempuh perjalanan hampir satu jam bersama dengan kemacetan, akhirnya mobil mewah merek BMW itu sampai di sebuah restoran ternama ibukota. Jake membukakan pintu mobil untuk Tiar lalu keduanya masuk ke dalam sebuah restoran dengan gaya Eropa, salah seorang pramuniaga menghampiri lalu mengantarkan pasangan tersebut saat Jake menyebutkan namanya.

Pintu terbuka dan terlihat ada sepasang suami istri lainnya yang sudah menunggu kedatangan mereka, Tiar membatu di ambang pintu. Rasanya ia ingin pulang karena takut dengan tatapan sinis Florensia.

"Ayo, babe. It's okay," bujuk Jake lembut, genggaman tangannya ia lepas dan berubah menjadi rangkulan erat di pinggang Tiar.

Ketika mereka sampai di depan meja makan, Jake menarik kursi untuk Tiar duduk lalu disusul dirinya.

"Aku kira klien yang di bicarakan Denny itu sungguhan, tapi ternyata malah kalian yang datang." ucap Florensia lalu menggulir mata malas.

"What's wrong? Aku kemari memang ingin membicarakan masalah pekerjaan dengan Papa," Jake menjeda perkataannya lalu menajamkan pandangannya. "dan juga ... ingin kamu meminta maaf pada istriku. Bisa-bisanya kamu mengatakan Tiar tidak pantas menjadi anggota keluarga Carlito?"

"What do you mean? Sejak kapan kamu mau menginjakkan kaki di rumahnya?" tanya Denny terheran menatap istrinya.

Florensia menatap Jake menantang, di angkatnya sedikit dagu wanita itu dengan angkuhnya. "Apa yang ku bicarakan memang benar, wanita kampungan itu tidak pantas bersanding dengan keluarga kita."

"Tidak ingatkah kamu jika bukan karena mamaku yang memohon padamu untuk menikah dengan papaku mungkin kamu masih tinggal di pemukiman kumuh sampai detik ini. Jangan sombong kamu,"

Ucapan tegas Jake membuat Florensia membatu, tatapan yang semula angkuh kini berubah gugup. Ada sedikit raut wajah takut saat menatap Jake, Florensia takut jika lelaki itu membongkar semua masa lalunya.

"Sudah Jake, jangan membuat keributan di sini. Lalu kamu, kenapa tiba-tiba bisa ada di rumah Jake? Biasanya kamu enggan menginjakkan kaki di sana," Denny mengulang lagi pertanyaannya.

"Aku hanya ingin tahu sikapnya setelah menjadi nyonya kaya raya, pasti dia akan lupa daratan."

Florensia bersandar pada kursinya sambil menyilang tangan, tatapan angkuh itu kembali lagi dan ia tujukan pada Tiar.

"Jauh sebelum kamu mengenal siapa Tiar, aku yang telah lebih dulu mengenalnya! Dan sebelum kamu berucap, lebih baik kamu berkaca pada dirimu sendiri. Kamu tidak lebih baik dari istriku." Suara Jake yang meninggi membuat Tiar sedikit terkejut, ia tahan lengan kekar lelaki itu agar tidak lepas kendali.

Only Love You [Jake from Enhypen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang