Putri tidur

645 43 0
                                    

"A-air," satu kata akhirnya bisa membuat semua orang menghela napas lega serta mengucapkan rasa syukurnya.

"Alhamdulillah, ya Allah." Wanita itu semakin tersedu dalam tangisnya, perasaan duka mereka berubah menjadi sukacita setelah menyaksikan bagaimana tubuh yang tadi sudah dinyatakan kehilangan denyut nadi tiba-tiba kembali menunjukkan pergerakannya.

Pria itu yang semula fokus berbicara pada sambungan telepon seketika membalikkan badannya. Ekspresi sedih itu berubah keheranan, dia bahkan mengabaikan seruan khawatir orang di seberang telepon sana.

"Pa, halo! Flo kenapa?

"Pa!

"Papa jawab, pa!"

Dia tidak mempedulikan telepon itu lagi dan lantas menghampiri untuk kemudian memeluk erat tubuh sang istri, menumpahkan air mata yang sama tak menyangka nya. Setelah sepersekian detik waktu mereka nyaris berhenti, ketika dokter mengatakan kalau anak kesayangan mereka telah tiada. Didukung juga oleh apa yang ditunjukkan pada mesin EKG, bagaimana detak jantung putri mereka telah berhenti.  Mereka benar-benar hampir kehilangan akal sehatnya, namun seakan ada keajaiban. Perlahan, putri cantik mereka pun memperlihatkan tanda-tanda kehidupannya kembali.

"A-air," gadis itu kembali meminta air, sebab yang sekarang bisa dia rasakan adalah rasa haus bukan kepalang. Dan itu lumrah dia ucapkan ketika baru tersadar dari tidurnya.

Seorang dokter meraih segelas air putih yang berada di atas meja kecil samping kasur dan memberikannya kepada pasiennya tersebut. Benar saja, isi gelas itu seketika kandas dalam waktu yang singkat. Terlihat, bagaimana muka pucat itu begitu kehausan dengan tubuhnya yang kurus kering karena tidak menerima pasokan nutrisi yang tepat selama hampir dua minggu ini.

Gadis itu baru saja siuman setelah 12 hari tertidur lelap. Ini rekor paling lama yang diciptakan, pasalnya nyaris dua minggu dia tidak sadarkan diri membuat kedua orang tua serta kerabat dekatnya panik bukan main.

Flo memang selalu dibiarkan dirawat di rumah ketika penyakit itu kembali menimpanya tak tentu waktu. Itu juga atas rekomendasi rumah sakit, dengan catatan, keluarga Flo harus memberikan informasi perkembangannya setiap hari. Dan juga, dua atau tiga hari sekali akan ada seorang dokter yang sedia memeriksa kondisi Flo selama dia tertidur.

Awalnya, semua berjalan sebagaimana biasanya dan orang tua Flo juga rutin mengecek kondisi sang putri. Namun, mereka semua mendadak panik ketika Flo masih belum bangun pada hari ke tujuh. Semua masih mencoba untuk tetap positif thinking menunggu besoknya lagi, nahas hingga hari ke sepuluh pun putri mereka belum jua bangun. Dan itu lebih dari  perkiraan mereka selama ini.

Gita, ibunya Flo, dengan cemas khas seorang ibu-ibu akhirnya menyuruh Sam, sang suami untuk membawa anak mereka ke rumah sakit karena takut akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Mengingat, ini baru pertama kalinya anak itu tertidur lebih dari satu Minggu. Florencia Charmaine, anak bungsu dari tiga bersaudara dan merupakan anak perempuan satu-satunya di sana.  Jadi, kekhawatiran mereka amat besar kepada gadis kesayangan itu.

Setelah dua hari dirawat di rumah sakit, tepatnya pada hari ke dua belas dia tertidur, akhirnya anak itu membuka matanya, itupun setelah melewati berbagai macam cobaan. Gita yang paling tidak bisa menahan kesedihannya dan sudah tiga hari ini wanita itu menangis mencemaskan keadaan sang putri. Melihatnya siuman rasanya harapan hidup seorang ibu itu kembali muncul.

Beberapa detik yang lalu, Flo berhasil meruntuhkan tembok pertahanan kedua orang tuanya. Gadis itu hampir saja pergi meninggalkan semua orang yang menyayanginya. Beruntung, Tuhan masih memberikan kesempatan lagi untuk kedua suami-isteri tersebut menjaga putri kesayangannya. Tapi jujur, Gita dan Sam tadi sangat terpukul meskipun hanya beberapa detik. Mereka belum bisa membayangkan bagaimana keadaannya jika tadi itu akan menjadi akhir kebersamaan mereka dan Florencia.

Sleeping beauty {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang