witness

171 20 0
                                    

"Hm...hm...hm..." senandung kecil diselingi siulan merdu mengiringi derap langkah santai laki-laki itu. Pakaian yang rapih, rambut sedikit acak-acakan, serta tas yang tersampir di bahu kanannya menjelaskan bahwa ia sudah siap hendak berangkat ke kampus.

"Morning, moms," ucapnya seraya menyomot sepotong roti di atas piring.

Gita menghela napas sejenak kala matanya tertuju pada putranya yang satu itu. Segera, tangannya pun terulur merapihkan rambut berantakan yang sangat mengganggu penglihatannya tersebut. "Disisir dulu kenapa, kak. Kebiasaan banget amburadul," omelnya gemas sendiri.

"Ma, ini tuh namanya messy hairstyle, lagi ngetrend. Udah ah, jangan dibenerin." Terangnya memiringkan kepala dan sedikit menghindar agar sang ibunda berhenti mengacaukan bentuk rambut alaminya.

Wanita itupun mau tak mau menyudahi aksinya meskipun jujur saja dia sangat tidak suka dengan gaya itu. Biasa lah, selera ibu-ibu hanya maunya serba rapih dan klimis. "Ada-ada aja kamu ini. Rambut abang tukang gorengan bahkan nggak sekusut itu, Lix,"

Felix tidak menanggapi lagi dan lanjut menyelesaikan sarapannya supaya bisa segera cabut ke kampus. Ditengah prosesi mengunyahnya dia seakan baru teringat sesuatu. Pandangannya kemudian tertuju ke kamar si bungsu yang kelihatan dari bawah masih tertutup rapat.

"Flo belum bangun, ma? Ini udah mau jam 7," ia melirik jam yang melingkar ditangannya. "Katanya dia mau ngampus hari ini. Jadi nggak sih?"  Ujarnya keheranan sebab tak mendapati adanya pergerakan dari kamar gadis itu bahkan dari tadi.

Pagi ini Felix memang tidak sempat memeriksa sang adik. Akan tetapi dia tidak lupa jika kemarin malam gadis itu sudah merengek ingin masuk kuliah lagi seperti biasanya. Dua hari istirahat setelah tertidur Panjang, rasanya cukuplah untuk memulihkan tenaga. Sam dan Gita juga telah memberikan izin, mengingat keadaan putri mereka juga tidak terlalu mengkhawatirkan. Mereka malah menyambut dengan gembira antusiasme putri mereka tersebut.

"Jadi dong. Flo udah siap dari 15 menit yang lalu. Coba kamu cek ke depan siapa tahu lagi nunggu di teras. Atau lihat mobil pak Harto masih ada nggak?" Gita menyarankan.

"Kenapa sama pak Harto? kan kemarin Flo sepakat bareng Felix,"

"Kamunya lama, kayak nggak tahu adik kamu aja. Udah sana periksa dulu, mungkin masih nungguin kamu," suruhnya lagi.

Cowok itu mengerutkan dahinya ketika tiba di depan teras dan mendapati tidak adanya keberadaan si bungsu di sana, pun mobil pak Harto juga masih terparkir di dalam garasi. Lantas kemana perginya anak itu? Tidak mungkin pak Harto sudah kembali dari mengantar Flo dalam watu 15 menit. Sedangkan untuk satu kali berangkat saja memerlukan waktu 15 menit, jadi bolak-balik di satu waktu tentu saja mustahil. Felix dibuat kebingungan karena memikirkannya.

"Pak Harto," panggilnya berlari kecil menghampiri  pria paruh baya yang baru akan masuk dari pintu gerbang. "Lihat Flo nggak, pak?" ia langsung bertanya tanpa basa-basi lagi.

"Loh, nak Felix belum nyusulin nak Flo? Bapak kira tadi kalian berdua udah berangkat." Pak Harto tak kalah bingungnya saat mendapati anak majikannya ternyata masih berada di sini.

"Emang Flo pergi kemana, pak?" wajahnya kini mendadak cemas. Apalagi kondisi lingkungan komplek mereka kan masih belum aman, juga Kesehatan gadis itu yang masih perlu pengawasan.

"Dia tadi bilang mau olahraga jalan kaki sebentar, katanya sambil nunggu nak Felix selesai sarapan. Tadi sempat mau saya cegah tapi kata nak Flo kalian sudah mengizinkan. Anjuran dokter katanya jalan kaki supaya cepat sembuh," tuturnya menyampaikan apa yang diucapkan oleh Flo tadi.

Felix yang mendengar itu sontak saja tercengang tak menyangka. Sejak kapan adiknya pintar berbohong? Flo bahkan tidak bilang ingin keluar, bagaimana dia bisa mendapatkan izin? Bahkan mamanya tadi juga berpikir gadis itu masih menunggu di teras. Bisa-bisanya Anak itu main pergi tanpa mengindahkan mereka dan peringatannya soal keadaan di komplek. Felix harus cepat-cepat menemukan gadis itu sebelum hal yang tidak diinginkan terjadi.

Sleeping beauty {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang