Tersentak kaget. Flo kemudian langsung bangkit memperbaiki posisinya dari yang semula tertidur menyamping sambil meringkuk memeluk guling menjadi duduk sembari menekuk lututnya di atas tempat tidur. Dia menghembuskan napas panjang serta memijit pangkal hidungnya sesaat ketika merasakan pening yang menyerang akibat terbangun secara tiba-tiba. Entahlah, apa yang membuat ia terperanjat begitu. Mengerjap beberapa kali, gadis itu berupaya menyesuaikan kesadarannya yang baru terkumpul setengah itu. Sesekali juga ia menguap kecil seraya meregangkan otot-otot tubuh yang terasa kaku akibat terlelap dengan postur yang sangat tidak efektif.Melirik sekilas, Flo lalu meraih handphonenya yang dia letakkan tepat disampingnya untuk mengecek waktu. Sudah pukul 2 siang saja, padahal tadi rasanya dia baru memejamkan mata selama beberapa menit. Dengan malas, dia kembali membaringkan kepalanya ke atas bantal untuk kembali beristirahat sebab tidak ada aktivitas lain lagi yang bisa dia lakukan saat ini selain hanya rebahan. Iya, pergerakannya sudah dibatasi.
Waktu berjalan begitu cepat hingga tak terasa jika ini sudah hampir memasuki hari ke 5 dia menjadi tahanan rumah. Semenjak peristiwa di rumah mbak Nilam itu, semua orang langsung setuju dengan melarang gadis itu meninggalkan rumah tanpa izin. Pokoknya kemanapun dia bergerak harus tetap dalam pengawasan. Tak ayal kegiatannya pun turut diliburkan.
Flo tidak boleh bepergian bahkan keluar rumah saja, walaupun di halaman depan sekalipun ia tanpa ditemani seorangpun. Semuanya bertindak overprotektif kepadanya tanpa terkecuali. Membosankan! Flo mulai mengerti apa itu rasa bosan. Mungkin beberapa tahun belakangan dia telah terbiasa menjalani hari-hari di dalam rumah dengan ditemani rasa sepi, akan tetapi semenjak dia menginjakkan kaki keluar dari zona nyaman pandangannya pun ikut berubah.
Banyak hal setidaknya telah dia dapatkan di luaran sana. Teman baru, lingkungan baru, aktivitas baru, hingga sudut pandang yang baru nyatanya dia dapatkan. Awalnya memang melelahkan untuk dihadapi, namun semakin kesini semuanya terasa lebih menyenangkan. Flo nampaknya mulai nyaman berada ditengah-tengah lingkungan tempatnya berada. Tetapi sayang sekali, kini Flo lagi-lagi harus terpaksa menepi dari zona nyamannya sendiri. Pergerakan baik kecil hingga ke besar semuanya dia jalani tanpa rasa leluasa sedikit pun sedari hari itu.
Flo tidak boleh sendirian bahkan di rumah. Jikalau pun berada di kamar, gadis itu harus mengunci pintu. Tidak boleh sembarangan membukakan pintu kecuali setelah mengetahui siapa yang datang. Setiap satu jam sekali dia harus memberikan kabar keadaannya kepada seluruh anggota keluarga baik secara langsung maupun via chat di grup keluarganya. Pokoknya selama 24 jam gadis itu harus berada dalam pengawasan.
Sebenarnya perasaan tidak nyaman tentu saja mengusiknya, namun apa boleh buat? Semua itu demi kebaikan dirinya sendiri. Flo sadar ada banyak sekali pasang mata yang mengarah kepadanya. Setiap hari dari detik hingga menit, dari setiap sudut bisa dia rasakan semua atensi tersebut. Banyaknya mata memang sekedar untuk memeriksa keadaannya dan itu tidak begitu buruk, namun ada yang lebih mengganggunya diluar daripada itu. Yakni ialah sepasang mata di kegelapan yang tidak diketahui siapa pemilik dibaliknya.
Kejadian tak mengenakan ini terjadi tadi malam, sehingga mengakibatkannya harus bergadang karena intuisinya meningkat ke level waspada. Bukan hantu ataupun roh, tapi yang dilihat olehnya benar-benar sepasang mata milik manusia. Tak bisa dibayangkan bagaimana takut dan gemetarnya dia semalam kala menemukan ada yang tengah mengawasinya meski dari jarak lumayan jauh. Kala itu, Flo hanya ingin menghirup udara segar di malam hari, tak disangka yang didapatinya malah sangat mengerikan. Tepat di balik sebuah pohon, Flo melihat ada bayangan seseorang yang sepertinya tengah memperhatikannya, sebab letak dia berdiri mengarah lurus ke kamar gadis itu. Belum lagi mata yang nampak bersinar itu, seakan sinyal bahaya yang membuat Flo bergidik.
Apakah orang itu adalah mata-mata dari pelaku utama pembunuhan? Nampaknya masalah ini benar-benar menjadi kasus serius yang menjerat gadis itu. Bahaya yang ditakutkan ada dimana-mana dan kapanpun dapat menyerangnya. Sepertinya kali ini Flo harus cepat memberitahukan informasi terkait, sebelum terlambat seperti sesudahnya. Dia tidak mau kejadian yang pertama terulang kembali karena kebodohannya yang mendatangi TKP. Dalang dari kasus ini ternyata bukan sembarang orang. Nyatanya sampai sekarang belum ada satupun bukti yang ditemukan oleh anggota kepolisian. Atau sebenarnya sudah ditemukan hanya saja masih dirahasiakan? Entahlah, tidak tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sleeping beauty {END}
ParanormalWarning ‼️ Cerita tak semanis judul❗ 🏅Rank1#Depresi 🏅Rank 2 #Paranormal Cerita ini hadir untuk menampar ekspektasi tinggi kalian si manusia-manusia halu, yang tingkat halunya sudah dikategori kronis merambah ironis. Gadis itu bukan putri tidur yan...