Perlahan, sejuknya udara sore hari membelai lembut wajah sedikit pucat itu. Memejamkan matanya, gadis tersebut nampaknya begitu menikmati sapuan menenangkan yang menyapa. Damai terasa hingga sunggingan tipis pun menarik sedikit sudut bibirnya. Apalagi ditambah dengan cahaya matahari yang lebih terlihat bak lentera di penghujung ufuk barat dan dengan kekuatannya menyinari sebagian daerahnya yang menjadi jalan menuju persemayamannya. Corak kekuningan bersama rona kemerah-merahan bernama senja juga mulai terpancar di angkasa raya yang begitu megah beriring langkah lamban sang Surya saat hendak terbenam damai dalam buaian sang semesta. Benar-benar nuansa epik yang sangat cocok dimanfaatkan untuk sekadar minum teh dan bercanda gurau dengan keluarga dalam menghabiskan penghujung hari.
Melangkahkan kakinya, Flo kemudian beranjak dari sana membawa diri menuju area taman belakang rumah yang biasa digunakan untuk kumpul-kumpul keluarga. Tidak ada ekspresi apapun dalam raut itu, hanya datar. Pikirannya seakan-akan kosong melompong. Namun manik matanya bergerak pelan mengamati sekitar tempat dia melangkah tersebut. Dan di satu titik, sayup-sayup dari gendang telinganya dia mendengar sebuah suara tawa kecil dari dua orang yang berbeda. Seru sekali seperti orang-orang yang sedang bersenda gurau. Keningnya mengerut karena penasaran, siapa gerangan yang tengah tertawa seru itu?
Sepertinya dua suara itu tidak begitu asing. Seorang wanita yang cukup berumur dan seorang laki-laki muda, Flo hafal betul suara tersebut. Tak ingin dibuat semakin penasaran, akhirnya dia melanjutkan langkahnya menuju sumber suara guna memastikan sendiri. Tepat di ambang sebuah pintu yang telah terbuka lebar, gadis itu berhenti sebentar.
"Rupanya mereka berdua," gumamnya kemudian.
Matanya menangkap sosok sang mama sedang duduk berhadapan dengan kakak sulungnya sembari sesekali berbincang kecil. Nampak sepertinya percakapan keduanya sangat asyik sekali bahkan juga diselingi tawa keduanya.
Pemandangan yang tidak bisa digambarkan oleh seorang Flo. Bukannya ikutan senang, gadis itu justru terlihat memendam amarah yang terpancar jelas dari kedua sorot matanya. Mengepalkan tangannya kuat, Flo lantas menghampiri mereka dan dengan secepat kilat merampas secangkir teh panas yang ada di atas meja kemudian menyiramkannya pada sang mama. Sontak teriakan Gita menggema memekik kepanasan begitupula Faris yang terkejut pun refleks berdiri dari duduknya. Segera, Faris menarik tangan si bungsu untuk menjauhkannya dari Gita. Laki-laki itu melotot sempurna saking syoknya melihat perbuatan adiknya yang teramat keterlaluan tersebut.
"Apa-apaan kamu ini!" Bentaknya melayangkan tatapan tajamnya pada gadis itu. "Apa yang kamu lakukan?!" Dia benar-benar tak percaya dibuatnya.
Alih-alih menggubris teguran kakak sulungnya, Flo justru tidak mengalihkan pandangannya barang sedetikpun dari mamanya. Masih dengan hardikan tajam penuh dendam dia menikmati suara ringis kesakitan wanita itu tanpa iba sedikitpun. Benar-benar seperti bukan Florencia Charmaine, Faris juga tak bisa menebak isi kepala adiknya tersebut. Sekarang atensi cowok itu sepenuhnya tertuju pada sang mama. Panik melihat kondisi wanita paruh baya itu, ia lantas segera menolongnya namun lagi-lagi tindakan Flo diluar dugaan.
"Jangan!" Tahannya mencekal lengan sang kakak tatkala laki-laki itu hendak menghampiri mamanya.
Faris masih tidak habis pikir. "Kamu kenapa, Flo? Mengapa kamu melakukan itu kepada mama?" Marahnya berupaya menepis tangan si bungsu. Dia benar-benar mengkhawatirkan keadaan mamanya.
Menggeleng cepat, Flo bersikukuh enggan melepaskan tangan itu dan malah semakin mengeratkan cekalannya. "Dia bukan mama," ujarnya yang tentu saja tidak akan membuat Faris percaya begitu saja, apalagi setelah semua yang terjadi barusan.
"Sudah cukup bicara ngaconya! Sekarang lebih baik kamu bantu kakak bawa mama ke dalam," tampik Faris menyentak genggaman Flo sampai akhirnya gadis itu kalah kuat dan tangannya berhasil terlepas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sleeping beauty {END}
ParanormalWarning ‼️ Cerita tak semanis judul❗ 🏅Rank1#Depresi 🏅Rank 2 #Paranormal Cerita ini hadir untuk menampar ekspektasi tinggi kalian si manusia-manusia halu, yang tingkat halunya sudah dikategori kronis merambah ironis. Gadis itu bukan putri tidur yan...