Healing water

193 21 0
                                    

"Apa?" Gadis itu terlihat sabar menunggu kelanjutan ucapan sang kakak.

"Menutup mata," celetuknya yang langsung membuyarkan harapan Flo. "Anjim!" Umpatnya tepat saat sebuah kertas mendarat di dahinya.

Flo tidak bisa menutupi raut kesalnya apalagi tadi dia benar-benar menaruh harap atas jawaban yang akan terlontar dari mulut kakak laki-lakinya itu. Seakan lupa, Flo tidak sadar jika kakaknya satu itu ialah termasuk spesies paling menyebalkan di muka bumi, persis seperti simpanse versi hasil mutasi Lucifer. Mengesalkan.

"Bercanda, Bunga-ku," ujar Felix mencintai membujuk sebab tak tahan menerima pelototan maut itu, belum lagi wajah ditekuk nya yang menggemaskan. "Lagian kenapa sih serius banget?" Lanjutnya lagi karena penasaran juga akan maksudnya.

Faris menghembuskan napas panjang sebelum akhirnya ikut bergabung bersama kedua adiknya, duduk di atas kasur. "Tiba-tiba nanyain itu, memangnya ada apa?" Ia juga ingin tahu alasannya karena tidak biasanya Flo mau membahas masalah yang sudah berlalu seperti ini.

Gelengan kepala yang bisa gadis itu tampakkan. "Nggak ada apa-apa. Cuman penasaran doang kok," dia tidak bisa berkata jujur kepada dua lelaki di hadapannya tersebut.

Rupanya tidak sepenuhnya bisa percaya begitu saja, kedua laki-laki itu lagi-lagi saling melempar pandang namun tidak memberikan ekspresi apapun. Mereka memiliki sudut penglihatan yang berbeda kala menanggapi penuturan si bungsu. Ada yang disembunyikan dan entah apa itu, tapi jelas sekali saudara kembar itu bisa merasakannya. Dan insting kakak biasanya tidak pernah salah.

Lama berkutat dengan pikiran masing-masing hingga akhirnya suara Felix kembali menarik pusat perhatian mereka. "Oh iya, kali ini beneran," mimik wajahnya pun berubah serius. "Kakak ingat, kamu pernah mengigau pada malam sebelum kambuh," ungkapnya mendapatkan atensi penuh dari lawan bicaranya.

Seolah mendapat angin segar, Flo dibuat bergeming kala mendengar penuturan tersebut. Mengigau? Apakah ini jawabannya,? Akan tetapi apa yang membuatnya sampai mengigau dalam tidur? Mencoba mengingat, benarkah dia pernah mengigau? Rasanya seperti tidak mungkin. Mengapa dia tidak bisa mengingatnya sama sekali?

"Lo nggak bilang ini sebelumnya. Memangnya Flo ngelakuin apa dalam tidurnya?" Selidik Faris yang juga mewakili rasa penasaran gadis itu.

Terkekeh kecil, Felix menggaruk tengkuknya seraya merasa menyesal. "Gue lupa, dodol. Tapi, Flo cuman kayak ngomong sesuatu yang nggak jelas kedengarannya sih, terus seperti mengangguk. Habis itu udah, lanjut tidur lagi," jelasnya seraya mempraktekan apa yang dilihatnya beberapa bulan lalu.

Felix menyampaikan informasi yang sempat ia amati kala itu dengan sangat meyakinkan. Hal tersebut dialaminya saat dia tidak bisa tertidur lalu menyelinap ke kamar si bungsu untuk menumpang tidur. Rencana awalnya laki-laki jahil tersebut memang hendak mengusili sang adik, namun melihat si bungsu tidur dengan nyenyak dia jadi tidak tega. Makanya malam itu Felix memutuskan untuk menginap saja di sana.

Namun tak disangka, waktu akan bersiap hendak memejamkan matanya untuk tidur, Felix kembali tersadar karena suara Flo. Dia kira awalnya gadis itu menyadari kehadiran Felix dan mau mengusirnya, tapi ternyata Flo malah bergumam tak jelas. Selain itu, Felix juga mengamati pergerakan sang adik yang mengangguk-anggukkan kepalanya sebelum akhirnya kembali terlelap. Dia juga sempat mengelus rambut si bungsu guna berusaha agar membuatnya bisa kembali melanjutkan tidur dengan tenang.

Felix kira adiknya tersebut hanya kelelahan sehingga tidurnya jadi gelisah. Tapi tak disangka keesokan paginya.waktu Felix mencoba membangunkannya, Flo malah tidak membuka matanya hingga sepuluh hari penuh. Rupanya penyakit sleeping beauty syndrom kembali menyerang adik kesayangannya tersebut. Felix tidak menceritakan hal ini kepada siapapun karena merasa itu bukanlah sesuatu yang penting sampai akhirnya hari ini tiba. Itupun dia tuturkan usai tak sengaja terlintas dibenaknya. Alasannya terlupa memang tidaklah bohong.

Sleeping beauty {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang