lupakan

200 23 0
                                    


"Lepasin! Jangan sentuh dia, Bajingan!"

Flo terperanjat dan bahkan nyaris terhuyung saat tiba-tiba seseorang menarik paksa tangannya yang tadi digenggam oleh Alex. Bukan hanya gadis itu, bahkan Alex pun ikut terkejut mendapati tindakan tersebut. Mereka tidak menduga akan hal yang begitu tiba-tiba dan mengherankan itu.

"Kak Leon," panggil Flo yang tidak mengerti situasi.

Leon melepaskan cengkeramannya saat mendengar suara Flo yang tentunya tidak nyaman dengan perlakuannya. "Lo pergi sekarang!" Titahnya pada gadis itu sehingga lebih membuat Flo semakin kebingungan. Apalagi raut Leon terlihat begitu menyeramkan seperti tengah diliputi amarah yang entah karena apa.

Flo bisa merasakan aura permusuhan antara kedua cowok itu. Dia tidak mengerti mengapa Leon datang lalu mengusirnya begitu saja tanpa alasan yang jelas. Lagipula mereka semua baru mengenal, kenapa Leon tidak pernah suka melihat kedekatannya dengan Alex. Hal ini bukan pertama kalinya Leon mencoba menjauhkannya dari Alex. Waktu Flo meminta bantuan pada Alex saat ospek, Leon yang tidak sengaja melihat mereka lantas memberikan ancaman pada Alex.

Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa Leon bersikeras melarangnya berteman dengan Alex, padahal mereka sendiri tidak pernah akrab? Flo merasa ada yang aneh dengan mereka. Tapi, apa? Sebegitu besarnya permusuhan laki-laki itu?

Tak tinggal diam mendapat perlakuan seperti itu, Alex yang semula hanya memperhatikan seketika langsung mendorong tubuh Leon dengan kasar.  "Apaan maksud lo bersikap seperti itu sama mahasiswi baru? Begitu cara lo memimpin organisasi? Dengan cara menindas junior, hah?!" Dampratnya tak suka.

Leon melayangkan tatapan tajamnya dengan rahang yang mengeras pertanda amarah. "Nggak usah sok peduli lo, bangsat! Gue tahu akal busuk lo itu," semburnya balik.

Alex terkekeh kecil mendengar penuturan Leon tersebut. Dia melirik Flo sejenak sebelum kembali berucap. "Gue cuma mau bantuin dia. Apa salahnya?"

Leon berdecih sinis. "Simpan niat busuk lo itu,"  Tatapannya kini terarah pada Flo yang masih memperhatikan dengan penuh tanda tanya. "Florencia, balik ke kelas Lo sekarang," suruhnya tak terbantahkan.

Flo menangkap sorot dingin itu dengan gugup. "Ta-pi kak, gue masih ada urusan_"

Leon berdecak jengah. "Bisa jangan ngebantah? Ini demi kebaikan lo. Balik!" Nadanya terdengar memaksa.

Mau tak mau Flo pun langsung mengangguk patuh. Dia tidak paham apa yang terjadi, tetapi yang jelas semua tidak baik-baik saja.  Kak Leon yang Flo kenal bukanlah pria kasar dan pemarah. Namun, dari bicaranya serta raut wajahnya sekarang menunjukkan kalau ada sesuatu yang sedang dia khawatirkan. Dan Flo yakin masalahnya berkaitan dengan Alex.

"Apa hak lo melarang dia? Lo nggak dengar kalau dia masih ada urusan sama gue," Alex masih berupaya menahan Flo.

Sudah cukup, kali ini emosi Leon semakin susah dikontrol. Dia mendorong tubuh Alex hingga membentur dinding. "Bisa bahasa manusia, kan? Gue tekankan sama Lo untuk jangan ganggu dia!" Tekannya pada setiap kata.

"Kak Leon, hentikan. Oke, gue akan pergi tapi kalian jangan berantem. Gue mohon," gadis itu terlihat panik.

Leon mendengarkan, ia lantas menjauhkan diri dari Alex. Kemudian melirik pada Flo. "Pergi," usirnya lagi.

"Flo, tunggu_"

"Gue bilang jangan ganggu dia, Anjing!"

Bugh

"Kak!" Histeris Flo melihat adegan kekerasan tepat dihadapannya. Tubuh gadis itu membeku sempurna, matanya melotot karena kaget menyaksikan bagaimana Leon menghantam wajah Alex dengan begitu kuat hingga membuat korbannya jatuh terjerembab. Baru kali ini Flo mendapat suguhan pemandangan perkelahian langsung di depan matanya. Dia sampai tak bisa melakukan apa-apa karena saking syoknya.

Sleeping beauty {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang