Sleep anxiety

182 19 0
                                    


Sam menerima uluran map yang diberikan oleh seorang dokter tersebut, lantas segera membukanya untuk dapat melihat hasilnya. Sementara di tempatnya, Felix, Faris, serta Wisnu yang kebetulan juga berada di sana, ketiganya kini tengah berdiri tak jauh dari dokter dan Sam yang duduk berhadapan di dalam ruangan sang dokter sembari menyimak dengan seksama. Dari raut wajah mereka terpancar jelas sekali ada rasa penasaran serta ingin tahu yang teramat. Tak sabar nampaknya mendengar penuturan terkait kondisi si bungsu.

"Hasil check up menyatakan bahwa Florencia mengalami Sleep anxiety atau kecemasan tidur," tutur dokter itu langsung menarik atensi mereka semua, termasuk Sam yang seketika itu menghentikan bacaannya. Lelaki paruh baya itu memusatkan pandangannya pada sang dokter untuk mendengarkan lebih lanjut ketimbang membaca sendiri hasil yang berada ditangannya.

Tidak ada yang menyela, mereka memasang telinga sembari menyimak dengan seksama.

"Gejala yang dialami oleh Florencia mulai dari gelisah, sering gugup, susah berkonsentrasi, detak jantung yang lebih cepat, kehilangan nafsu makan, banyak berkeringat, otot-otot tubuh yang tegang, hingga insomnia. Semua itu adalah tanda-tanda dari gangguan kecemasan. Florencia juga mengeluhkan bahwa dia susah tidur setiap malamnya dan itu terjadi bukan hanya sekali dua kali, namun berkelanjutan dalam kurun waktu beberapa hari terakhir. Bisa dipastikan bahwa kecemasan yang diderita olehnya berkaitan dengan kurangnya jam tidur sehingga sistem kekebalan tubuhnya menjadi terganggu dan bereaksi dengan gejala lelah serta sakit seperti sekarang ini." Dokter memaparkan panjang lebar.

Felix mengernyit keheranan tatkala mendengarkan hal tersebut. "Flo kesulitan untuk tidur?" Dia tak yakin dengan itu. "Dok, setiap malam sebelum tidur, saya selalu menyempatkan diri mengecek adik saya. Dan dia selalunya pun sudah terlelap, bahkan tidak merespon saat saya memanggilnya," ungkapnya.

"Lix," panggil Faris yang semakin membuat Felix tak mengerti, apalagi saat kembarannya tersebut memasang tatapan yang sulit dipahami. "Flo itu sangat sensitif terhadap bunyi sekecil apapun. Lo lupa?" Tuturnya yang seketika itu meruntuhkan argumen Felix tadi.

Cowok itu langsung terdiam karena tersadar. Iya, ya. Bagaimana dia bisa melupakan hal yang selalu dia jadikan bahan usilnya? Faris benar, Flo sangat sensitif pada suara. Seringkali gadis itu mengamuk tatkala Felix dengan keisengannya menimbulkan sebuah suara yang mengganggu waktu istirahatnya. Bahkan jika dipikir-pikir, Flo selalu terbangun setiap kali Felix membuka pintu kamarnya walaupun laki-laki itu melakukannya juga dengan usaha sepelan mungkin. 

Flo juga pernah memarahi Faris saat suara napasnya dirasa mengusik telinga gadis itu ketika tengah fokus mengerjakan tugas. Masih banyak lagi contoh lain yang membuktikan bahwa Flo sangat mudah terganggu dengan suara apapun. Jadi, mustahil sekali Felix menemukan gadis itu tetap terlelap meskipun langkah kaki beserta derit pintu yang biasa mengganggu kini seperti tak terdengar olehnya. Oh iya, pernah sekali anak itu tidak terbangun akan tetapi, Itupun karena setelahnya Flo mengalami sleeping beauty syndrom di keesokan harinya.

"Lebih jelasnya seperti apa sleep anxiety itu, dok? Apa sebegitu membahayakan?" Sam menyelidik kembali, memecah kebingungan yang sempat tercipta diantara kedua putra kembarnya tersebut.

Keempat laki-laki itu kembali memusatkan atensinya kepada sang dokter.

"Penyakit yang sering dianggap sepele sekalipun jika dibiarkan berkelanjutan, maka akan menimbulkan dampak yang sangat besar terhadap kesehatan. Begitupula dengan sleep anxiety ini." Terangnya. "Setiap orang memang mempunyai kecemasannya tersendiri, dan kita semua juga pastinya sudah pernah mengalami anxiety atau cemas terhadap sesuatu. Tetapi dalam kategori yang dialami oleh Florencia ini tentunya sangat berbeda dari sekedar perasaan cemas biasa. Sleep anxiety adalah ketakutan atau kekhawatiran saat akan tidur. Penderita biasanya merasa gelisah serta kesulitan saat hendak terlelap, bahkan untuk memejamkan mata pun sangat susah dilakukan. Penyebabnya bisa beragam, misalnya banyak pikiran, tertekan, overthinking, sedang merasa tidak aman, atau takut terhadap bahaya yang bisa saja menyerang ketika dia menutup mata." Dokter tersebut menjelaskan spesifikasinya.

Sleeping beauty {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang