2

67 8 0
                                    


"Aduh,mampus, orangnya ngechat," Vanya langsung kembali membuka roomchat Dita setelahmembaca pesan dari Madeva.

"Aduh,mampus, orangnya ngechat," Vanya langsung kembali membuka roomchat Dita setelahmembaca pesan dari Madeva

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nahkan ngamuk," ucap Vanya frustasi.

"Kurang ajar, ga sopan tau ngirim-ngirim nomer orang ke sembarangan orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kurang ajar, ga sopan tau ngirim-ngirim nomer orang ke sembarangan orang. Privasi," Vanya ikut kesal dengan jawaban Jefran.

Vanya kembali membuka roomchat Madeva, masih terlihat status online di WhatsAppnya. "Aduh, gua bales ga ya? Bales aja deh, kasian anak orang."

"Sorry, tapi males banget ngesave nomer orang yang baru dikenal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sorry, tapi males banget ngesave nomer orang yang baru dikenal. Mending tidur," Vanya melempar handphonenya kesebelah bantal dan mulai memejamkan matanya.

🍁🍁🍁

Pagi ini, seusai sarapan, Vanya langsung bersiap untuk latihan fisik. Ya begitulah tuntutan atlit, jadwal latihan pagi-malam harus siap.

"Vanya cepetan, 20 menit lagi mulai loh, inget macet," Fany meneriaki anaknya itu untuk segera masuk kedalam mobil.

"Iya maaa," Vanya menuruni anak tangga dengan sedikit berlari. Vanya masuk ke dalam mobil, dan Fany mulai melajukan mobilnya menuju sebuah GOR sepak bola tempat latihan fisik anaknya hari ini.

Sesampainya ditempat parkir, Vanya langsung berlari memasuki GOR sambil membawa tas berisi perlengkapan latihannya itu.

"Van, buruan," teriak Dita.

Pertama dan NormaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang