5

34 6 0
                                    


Siang ini Vanya ada jadwal latihan karena diundang oleh dojang sahabatnya, Dita dan Londra.

Vanya hadir sengaja sedikit terlambat, dia tak mau hadir duluan dan merasa akward.

Vanya masuk kedalam ruangan tersebut, terlihat para murid sudah melakukan pemanasan dengan jogging mengelilingi ruangan besar tersebut.

"VAN," Dita teriak memanggil nama Vanya yang sedang berjalan untuk menaruh tas.

Dita dan Londra menyusul Vanya yang sedang menaruh tas dan memakai baju dobok. Mereka merasa santai karena memang mereka sudah senior disana.

"Gua salim dulu, kalian lari dulu aja," Londra dan Dita mengangguk dan melanjutkan larinya.

Vanya menghampiri sabeum di dojang tersebut dan memberi hormat.

"Sehat?" tanya sabeum.

"Alhamdulillah sehat beum"

"Alhamdulillah. Doa dulu abis itu ikut lari." Vanya pun berbalik badan menghadap tembok dan berdoa. Selesai berdoa dan berbalik badan, terlihat Madeva, Jefran, dan Naurel juga sedang lari. Vanya ingin menyapa mereka, namun entah mengapa dia gengsi.

Tak lama kemudian, Dita dan Londra mengampirinya dan mengajak lari bersama. Dita dan Londra paham, Vanya pasti merasa asing karena ini pertama kalinya Vanya latihan didojangnya.

Seusai pemanasan mereka diminta berbaris.

"Madeva bener-bener cuek banget? Apa karena semalem ya?" Vanya membatin.

"Oke, kita mau adain sparing sebagai sambutan selamat datang untuk Vanya," sabeum berbicara kepada para murid. "Kalian bisa langsung pake body protector dan perlengkapan lainnya. 3 menit, jangan kebanyakan bercanda."

(gambaran pelindung dan cara pakainya dalam sparing/fight taekwondo)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(gambaran pelindung dan cara pakainya dalam sparing/fight taekwondo)

Para murid berhamburan menghampiri tas masing-masing dan bersiap menggunakan perlengkapannya masing-masing. Para orang tua sudah siap menonton dipinggir matras pertandingan.

"Bad feeling banget si gua mah," ujar Vanya sambil menggunakan pelindung kakinya.

"Semangat ya bang," Londra berusaha meledek.

Londra, Dita, dan Vanya saling membantu memasangkan perlengkapan.

Peluit dibunyikan, tanda waktu habis dan mereka diminta berkumpul dipinggir matras. Sabeum akan memilih orang secara acak. Setiap orang mendapat 2 ronde, setiap ronde diberi waktu 1 menit dengan dijeda istirahat 30 detik.

Pertama Jefran dipanggil maju melawan Naurel. Mereka sangat sengit, teknik yang digunakan mirip. Namun Jefran berhasil memimpin.

Selanjutnya Dita melawan Londra. Jelas Dita menang banyak, berat badan dan tinggi Dita menang jauh dari Londra.

Pertama dan NormaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang