CHAPTER 2

373 42 0
                                    

Happy reading!

-
-
-

"Belum ada kabar dari Tata?" Tanya Hans.

"Terakhir dia bilang kalau penerbangannya ditunda. Tapi sampai sekarang belum kasih kabar apapun." Jelas Victoria.

"Ya sudah, Mama istirahat aja. Biar Papa yang tunggu Tata pulang. Lagi pula, masih ada berkas yang harus Papa urus." Ucap Hans.

"Butuh kopi? Biar Mama buatin. Habis itu baru Mama istirahat." Ucap Victoria.

"Boleh." Jawab Hans yang dibalas anggukan oleh Victoria.

Keesokan harinya...

"Loh? Sampai jam berapa, Nak?" Tanya Victoria.

"2 jam yang lalu mungkin." Jawab Agatha.

"Mama kangen kamu! Sini peluk dulu!" Ucap Victoria menarik tubuh Agatha.

"Tata juga kangen Mama! Papa belum bangun?" Ucap Agatha.

"Lagi siap-siap." Jawab Victoria.

"Oh gitu. Tadi aku masak sedikit buat sarapan. Mama duduk dulu ya, biar Tata pindah makanannya." Ucap Agatha.

"Loh? Ngga jet lag, Nak?" Tanya Hans yang baru saja tiba.

"Ngga tuh. Soalnya di pesawat, aku cuma tidur." Ucap Agatha dengan cengirannya.

"Udah! Ayo kita sarapan dulu." Lanjutnya yang dibalas anggukan oleh kedua orang tuanya.

~ ~ ~

3 tahun bukanlah waktu yang singkat. Banyak hal yang berubah hanya dalam tiga tahun. Kale Danesh Maheswari, atau biasa dipanggil Kale merupakan seorang perwira polisi tampan yang sering sekali mendapat penghargaan dalam melaksanakan tugasnya.

Laki-laki berusia 27 tahun ini merupakan anak tunggal dari pasangan pemilik rumah sakit Medika Central. Ayah Kale bernama Dewangga Maheswari dan Sang Ibunda bernama Ariana Mahesa.

Kale memiliki sahabat kecil yang sudah 3 tahun lamanya tidak bertemu karena harus menempuh pendidikan di luar negeri. Jika sahabatnya menunggu ia lulus akademi kepolisian selama 4 tahun, maka penantian 3 tahun Kale belum sebanding daripada panantian sahabatnya itu.

~ ~ ~

"Baru pulang, Sayang?" Tanya wanita paruh baya seraya menyiapkan sarapan.

"Iya Bun. Kale dapat shift malam. Ayah belum bangun?" Ucap Kale.

"Ayah ada di taman belakang, biasalah berkebun." Jelas Ana -Ibunda Kale.

"Kale bersih-bersih dulu ya, Bun. Habis itu Kale sarapan." Pamit Kale yang dibalas anggukan oleh Ana.

Beberapa saat kemudian...

"Bunda serius mau sarapan sama Pak tukang?" Ucap Kale menuruni tangga.

"Pak tukang siapa?" Tanya Angga-Ayah Kale.

"Ayah lah. Lihat! Badan ayah kotor habis dari kebun." Jawabnya santai.

"Wahh sini kamu! Biar ayah jewer!" Kesal Angga.

"Kale bisa lari." Celetuk Kale.

"Ck! Sehari ngga ribut, susah banget ya? Pusing bunda dengerin kalian bertengkar kaya anak kecil." Omel Ana.

"Ayah! Bersih-bersih dulu sana! Kale! Keringin dulu rambutnya baru boleh makan." Lanjutnya.

"Ta-" ucap Angga dan Kale terpotong.

"SEKARANG." tekan Ana.

Ayah dan anak itu pun segera berlari melaksanakan perintah dari Ibu negara.

"Gini ceritanya, cepet tua aku." Gumam Ana.

-
-
-

|Seragam Kale|

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|Seragam Kale|

***

Gimana ceritanya?
Jangan lupa vote, komen, dan follow ya!

Thank u!!

[3] ANTARA BUMI, BULAN, DAN MATAHARI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang