CHAPTER 31

56 16 2
                                    

Halo semuanya!!
Selamat membaca :)

-
-
-

"Halo?" Ucap Agatha menjawab panggilan.

"Masih di rumah sakit?" Tanyanya.

"Iya. Ada apa?" Tanya Agatha balik.

"Ck! Ketus banget kalau sama gue. Besok gue balik loh." Jawabnya.

"Ya terus?" Jengah Agatha.

"Ngga papa sih, cuma mau kasih tau aja. Sibuk banget ya?" Ucapnya.

"Kak Vano, Lo tuh kenapa sih? Bawel banget jadi orang. Gue masih nyusun laporan nih! Barusan Bang Kale balik. Lo juga lagi istirahat kan? Makannya bisa telpon gue. Kalau ada waktu istirahat tuh dipake istirahat, bukan buat telpon gue. Isi tenaga Lo!" Kesal Agatha.

"Bang Kale ke sana?" Tanya Vano.

"Iya, tapi udah balik. Kenapa?" Jawab Agatha.

"Ngga papa. Oh iya, di sini emang lagi istirahat kok. Kenapa gue telpon Lo, karena dengan denger suara Lo, udah bisa isi balik tenaga gue." Ucap Vano.

"Bisa gitu? Aneh!" Ketus Agatha.

"Dibilangin juga! Makannya jangan marah-marah! Spesial nih, Lo satu-satunya yang gue telpon di jam istirahat. Mama sama Abel aja, ngga." Ucap Kale.

"Durhaka Lo ngga telpon Mama. Dikutuk jadi puing-puing pesawat mampus." Ucap Agatha.

"Serem banget doa nya. Lagian tuh doa minta biar gue selamat baik berangkat ataupun pulang. Bukan malah didoain jadi puing-puing pesawat." Ucap Vano.

"Ck! Iyain! Udah, gue mau kerjain laporan! Jangan ganggu gue! Bye!" Ucap Agatha mematikan panggilan.

'Rese banget si, Kak! Jantung gue mau copot nih! Semoga kata-kata gue ngga terkabul deh. Pulang dengan selamat ya, Kak!'
-batin Agatha.

'Galak amat calon gue! Tunggu gue balik, Ta!'
-batin Vano.

***

"Dari rumah sakit ya, Bang?" Tanya seseorang mengejutkan Kale.

"Iya. Loh? Udah masuk aja, Sa?" Kaget Kale.

"Iya lah, Bang! Yakali gue ngga masuk? Gimana pun juga, gue ngga boleh lupain tugas sebagai polisi." Ucap Harsa.

"Bagus-bagus! Gue suka semangat Lo! Ikhlasin pelan-pelan ya? Gue yakin Kara baik-baik aja." Ucap Kale.

"Iya makas- hah? Baik-baik aja? Lo salah bicara ya, Bang?" Bingung Harsa.

"Jangan bilang ke siapa-siapa dulu ya, Bang? Terutama si Harsa. Kita belum tau posisi Kara sekarang di mana. Gue ngga mau kasih Harsa harapan palsu tentang kondisi Kara."

-ucap Agatha ketika Kale berpamitan.


"Sorry! Maksud gue, Kara baik-baik aja di sana. Kalau Lo ikhlas, Kara bakal tenang di sana." Ucap Kale.

"Iya. Makasi ya, Bang! Gue lanjut kerja dulu!" Ucap Harsa yang kemudian mendapat tepukan di pundaknya.

***

"Joshua sama Melati ada di Singapura. Kakak kandung Melati seorang pilot dari American Airlines, namanya Adipati Mahendra. Kalau kabar Keluarga Wisnutama, Lo pasti kaget tentang hal yang baru gue temuin ini. Ternyata Anggara Wisnutama itu punya istri simpanan yang selama ini selalu disembunyikan. Fakta menarik lainnya, istri yang disembunyikan itu adalah Ibu dari Joshua. Itu kenapa nama tengah Joshua pakai nama Anggara, walaupun untuk nama keluarga, ia ikut dengan keluarga ibunya, yaitu Prasetya." Jelas Jeff dalam panggilan.

"Melati, adik dari Mahen. Joshua dan Cahaya, saudara satu ayah. Lalu hubungannya Joshua sama Vano apa?" Tanya Agatha.

"Fakta yang harus Lo tau, kalau Ibu Joshua mantan calon tunangan Raditya Ganendra, Ayah Vano. Tapi berhubung Ibu Joshua hamil di luar nikah bersama dengan Anggara, rencana pernikahan keduanya dibatalkan. Dan Ibu dari Joshua itu berada di rumah sakit jiwa. Bisa dibilang, selama hidupnya, Joshua selalu mampir ke rumah sakit jiwa, tempat ibunya berada." Jelas Jeff.

"Gue ngga tau kalau ternyata serumit ini. By the way, makasi banget informasinya. Ya, walaupun ini telat dari waktu yang gue kasih. Tapi berhubung informasi Lo rinci, gue maafin deh." Ucap Agatha.

"Syukur deh kalau itu sangat membantu." Jawab Jeff.

"Tugas terakhir buat, Lo. Tolong cari keberadaan Kara, dan pastikan dia baik-baik aja." Ucap Agatha.

"Siap bos! Kalau gitu, gue tutup ya! Bye!" Ucap Jeff dan panggilan berakhir.

"Joshua belum pernah ngerasain kasih sayang seorang ibu. Pantas aja, dia ngga tau cara memperlakukan perempuan dengan baik." Ucap Agatha seraya menghela napas pelan.

"Gue butuh kopi, deh." Gumamnya kemudian menuju ke kantin rumah sakit.

-
-

Di kantin

"Mama?" Panggil Agatha pada Maya.

"Kok belum pulang? Biasanya sore udah pulang." Tanyanya.

"Iya, tadi ada operasi dadakan. Mau ngga mau, harus turun tangan juga. Kamu mau beli makan?" Jawab Maya.

"Ngga kok. Agatha cuma mau beli kopi kalengan aja." Ucap Agatha.

"Jangan yang kalengan, Sayang! Ngga baik buat kesehatan. Beli yang murni aja." Ucap Maya.

"Oke, Agatha ke tempat kopinya dulu ya, Ma!" Ucap Agatha dengan senyumannya.

"Iya!" Jawab Maya.

Malam harinya

"Udah lama, Bang? Maaf ya!" Tanya Agatha memasuki mobil Kale.

"Ngga kok. Santai aja!" Jawab Kale.

"Jadi ke alun-alun?" Tanyanya.

"Jadi!" Jawab Agatha semangat.

"Oke, let's go!" Ucap Kale dan keduanya mulai membelah jalanan Kota Jakarta.

"Boba, martabak, cilok, seblak, oke beres!" Ucap Agatha mendata bawaannya.

"Banyak banget, Ta? Kamu makan semua?" Tanya Kale.

"Banyak kan? Tapi ini ngga Tata makan sendiri kok. Kita makan dirumah Abang aja, ya? Bunda sama Ayah suka banget sama Martabak nih!" Jawab Agatha.

"Masih inget aja kamu, Ta. Kalau gitu, kita pergi sekarang ya?" Ucap Kale.

"Iya! Ayo!" Ucap Agatha.

+++

Kediaman Maheswari

"Bunda! Lihat, Kale ajak siapa?" Ucap Kale memasuki rumah.

"Tata? Akhirnya main ke sini juga, Sayang." Ucap Ana.

"Habis dari mana, kalian? Bawaannya bnyak banget kayanya." Tanya Angga.

"Alun-alun, Yah. Si Tata borong banyak, taunya minta dibawa ke sini buat dimakan bareng-bareng." Jelas Kale.

"Tata juga beliin martabak kesukaan Ayah sama Bunda. Kita makan bareng yuk?" Ajak Agatha.

"Duh ayah baru aja makan. Tapi demi martabak, apalagi yang beliin Putri ayah. Perut ayah masih ada ruang nih!" Ucap Angga yang membuat senyum Agatha merekah.

"Bunda ambilkan tempat dulu ya!" Ucap Ana.

"Tata bantu ya, Bun!" Ucap Agatha menawarkan diri.

"Kamu yakin? Baru pulang kerja loh? Pasti capek." Tanya Ana.

"Ngga dong! Capek nya udah hilang!" Jawab Agatha yang segera dihadiahi cubitan di pipi gembulnya.

***

Yeayy sudah lunas 3 chapter nya!!
Boleh dong, minta pendapat kalian tentang cerita ini?

Jangan lupa vote, komen, dan follow ya!!

Thank uu!!

[3] ANTARA BUMI, BULAN, DAN MATAHARI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang