CHAPTER 21

69 19 0
                                    

Halo semuanya!!
Hari ini update sesuai jadwal ya..

Selamat membaca :)

-
-
-

"Van!" Panggil seorang laki-laki dengan seragam pilotnya.

"Akhirnya ketemu lagi, setelah Lo pindah maskapai." Lanjutnya.

"Oi Mahen! Belum juga sebulan, lebay Lo ah!" Jawab Vano.

Belum genap sebulan ini Vano sudah berpindah maskapai setelah keputusannya kala itu. Bagi Vano, semua maskapai memiliki peraturan yang hampir sama. Hanya yang membedakan adalah rute penerbangannya. Biasanya ia bisa menghabiskan waktu belasan jam hanya untuk mencapai destinasi. Kini, ia hanya memerlukan waktu beberapa jam saja.

Meskipun begitu, justru jadwal yang dimilikinya lebih padat dari sebelumnya. Mungkin karena ia masih tergolong pilot muda, sehingga memiliki jam terbang yang cukup sering.

"Baru balik?" Lanjutnya bertanya.

"Baru mau berangkat." Jawab Mahen.

"Good luck for your flight!" Ucap Vano.

"Thanks, Bro!" Jawab Mahen seraya menepuk pundak Vano.

"By the way, bulan depan gue nikah. Undangannya menyusul ya. Harus datang! Awas sampe Lo ngga datang!" Ucap Mahen memberikan kabar bahagia.

"Mia?" Tanya Vano.

"Iyalah! Sama siapa lagi? Yaudah, gue cabut dulu ya. Jangan lupa datang!" Ucap Mahen kemudian mulai menjauh seraya membawa koper miliknya.

***

Setelah kejadian yang cukup memanas tadi, akhirnya Agatha dan Zea memutuskan untuk pulang. Tidak! Lebih tepatnya kembali ke tempat kerja masing-masing.

Mobil putih yang dikendarai oleh Agatha kini membelah padatnya jalanan di kota metropolitan itu. Tak banyak yang dilakukan, mereka hanya sedang sibuk dalam pikiran masing-masing. Hingga fokus mereka tertuju pada sosok gadis yang tengah melawan sekelompok preman seorang diri. Tanpa menunggu lagi, Agatha dan Zea pun segera turun dan membantu gadis tadi.

Tenang! Selain ahli dibidang siber, Zea juga memiliki kemampuan bela diri yang baik dan ia dijuluki Gun Queen karena mahir dalam menggunakan berbagai senjata. Tak hanya itu, meskipun berprofesi sebagai dokter, Agatha memiliki kemampuan bela diri yang tidak bisa dianggap remeh. Kelincahan dan kelenturan tubuhnya sangat membantu dalam melumpuhkan lawannya.

"Bughh"

"Bughhh!! Bughhh! Krekk!!"

"Arghhh" rintih salah satu preman.

"Dugghh"

"KARA!!!" Pekik Zea ketika orang yang akan mereka selamatkan itu tiba-tiba dijadikan sandera oleh komplotan preman tersebut.

***

|Mahen dan Mia|

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|Mahen dan Mia|

|Mahen dan Mia|

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Gimana ceritanya?
Jangan lupa vote, komen, dan follow akun ini ya!!

Thank uu!!

[3] ANTARA BUMI, BULAN, DAN MATAHARI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang