CHAPTER 11

215 27 1
                                    

Happy reading!!

-
-
-

"S-siapa kalian?" Ucap Abel.

"Kita? Teman kamu dong. Masa lupa sih?" Ucapnya.

"Gue ngga punya temen kaya kalian ya?" Ucap Abel.

"Bro! Tangkap mereka!" Ucap salah satu dari mereka.

Tanpa menunggu lagi, Abel pun segera berlari secepat mungkin untuk menjauh dari kumpulan laki-laki tadi. Lagi-lagi kesempatan hilang, ketika ia tidak sengaja tersungkur setelah terkena batu-batu didaerah itu.

Entah bagaimana ceritanya, ketika tiba-tiba seorang perempuan berlari mendekati Abel dan langsung melawan kumpulan laki-laki tadi, seorang diri. Melihat perempuan itu yang mulai melemah dengan luka tusukan di perutnya, Abel pun menghidupkan ponsel dan mencari sirine mobil polisi. Mendengar suara tersebut pun, membuat sekumpulan laki-laki tadi mulai berlari meninggalkan tempat.

Hingga suara ledakan menjadi akhir dari kegentingan malam itu. Abel dan Perempuan tadi hanya mampu memejamkan mata dan merasakan seluruh badannya remuk, karena terhempas akibat ledakan tersebut.

Beberapa menit kemudian, Abel pun sadar dari pingsannya dan langsung menghubungi taksi online ke alamat yang diperintahkan oleh perempuan disampingnya itu.

Flashback off

'Jo?' -batin Agatha.

"Sekarang kita turun ya? Kakak masakin sesuatu biar perutnya ke isi." Ajak Agatha.

"Gue ngga mau ngerepotin Lo, Kak." Ucap Abel tak enak hati.

"Santai aja! Ayo!" Ajak Agatha.


Beberapa waktu kemudian...

"Nih, dimakan dulu. Gue ke atas buat lihat kondisi Kara dulu ya?" Ucap Agatha.

"Iya, Kak. Btw thanks ya!" Ucap Abel.

"Sama-sama." Jawab Agatha.


Di kamar...

"Eughh!" Lirih Kara.

"Ta?" Panggilnya.

"Gue di sini? Gimana? Masih sakit?" Cecar Agatha.

"Gue ngga papa. Adek Lo ngga papa?" Tanya Kara.

"Dia baik-baik aja. Thanks ya, Lo udah selamatin dia. Sampe kena luka tusuk lagi." Ucap Agatha.

"Santai aja! Lagi pula, ini ngga seberapa dibanding kesalahan yang pernah gue lakuin ke Cahaya dulu." Ucap Kara.

"Lo- masih gabung sama mereka?" Tanya Agatha yang dibalas gelengan oleh Kara.

"Setelah yang mereka lakuin ke gue? Not for that." Jawab Kara.

"Yaudah, sekarang Lo makan dulu trus minum obat. Habis itu istirahat lagi gih." Ucap Agatha memberikan semangkuk bubur pada Kara.

"Thanks ya." Ucap Kara.

"Sama-sama. Udah ah! Makasi terus deh. Makan ya! Gue ke bawah dulu." Ucap Agatha kemudian meninggalkan Kara.

"Kara sama gue!" -pesan Agatha pada seseorang.

-
-
-

|Karae Aeri Uchinaga|

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|Karae Aeri Uchinaga|

|Cahaya Shalsa Wisnutama|

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


|Cahaya Shalsa Wisnutama|

***

Gimana ceritanya?
Jangan lupa vote, komen, dan follow ya!
Thank u guys!!

[3] ANTARA BUMI, BULAN, DAN MATAHARI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang