CHAPTER 9

175 32 0
                                    

Halo Readers!
I'm back!

Selamat membaca :)

-
-
-

"Bang, gue nginep tempat Kating." -pesan Abel.

"Seputar info! Telah terjadi kecelakaan pada pukul 9 malam di daerah jalan menuju Bogor. Diduga, kecelakaan terjadi karena kebocoran bensin dari mobil tersebut. Kecelakaan menewaskan dua orang mahasiswi dari salah satu kampus besar di Jakarta. Untuk informasi lebih lanjut, akan kami sampaikan setelah penyelidikan lebih lanjut. Sekian seputar info malam ini, terimakasih."

"Papa pulang!" Ucap Radit memasuki rumah.

"Ada kecelakaan, Bang?" Tanyanya.

"Iya, Pa. Daerah sana emang biasa dipakai buat aneh-aneh sih. Jadi ngga kaget juga." Jawab Vano.

"Mama belum pulang?" Tanya Radit lagi.

"Belum. Ada jadwal operasi katanya. Di meja ada makanan, Papa makan dulu aja." Jawab Vano.

"Kringggg!!! Kringgg!!!"

"Tumben telpon rumah bunyi?" Heran Radit.

"Ngga tau deh. Papa ke ruang makan duluan aja. Biar telponnya Vano angkat." Ucap Vano yang disetujui oleh Radit.

•••   | | |   •••

"Halo?" Ucap Vano menjawab panggilan.

"Selamat malam, benar ini dengan keluarga Ibu Maya?" Tanyanya.

"Iya, saya anaknya." Jawab Vano.

"Saya izin menyampaikan bahwa dalam melakukan operasi, Ibu Maya mengalami insiden yang mengharuskan beliau menjalani masa karantina di rumah sakit selama 1 Minggu. Untuk informasi lebih lanjut akan saya sampaikan jika keluarga sudah sampai di rumah sakit." Jelasnya.

"Baik, terimakasih. Nanti saya akan ke sana." Ucap Vano.

"Baik, saya tutup dahulu panggilannya. Terimakasih!" Ucap pihak RS mengakhiri panggilan.

•••   | | |   •••

"Gimana Bang?" Tanya Radit disela-sela makannya.

"Mama diisolasi, Pa. Soalnya ada insiden waktu operasi tadi. Kita diminta ke RS untuk informasi lebih lanjut." Jelas Vano.

"Ayo! Kita kesana!" Ajak Radit.

"Papa habisin dulu makanannya." Ucap Vano.

"Papa ngga apa! Ayo!" Tegas Radit yang mau tidak mau harus disetujui oleh Vano.

Mereka pun segera melajukan mobil menuju ke Rumah sakit.

***

"Permisi, saya polisi!" Ucap Kale menembus kerumunan.

"Kronologi nya gimana, Pak?" Tanya Kale pada salah satu polisi yang berjaga.

"Saya kurang tau pasti, tapi kejadian pukul 9 malam. Korban 2 mahasiswi dan sementara diduga karena kebocoran bensin." Jelas Ahmad -polisi yang bertugas.

"Tim SAR belum ada yang datang?" Tanya Kale.

"Sudah, Pak. Karena mobil masuk ke jurang, jadi untuk evakuasi cukup sulit dan memakan waktu." Jelas Pak Ahmad.

"Baik, terimakasih atas informasinya. Nanti akan saya kirimkan tim untuk bergabung." Ucap Kale yang dibalas anggukan oleh Pak Ahmad.

"Jam 9 malam, jalan arah Jakarta-Bogor. Cari informasi dan cctv terkait!" Perintah Kale pada Harsa dan Zea dalam panggilan.

"Ayo!" Ajak Kale pada Agatha.

"Déjà vu." Gumam Agatha.

"Kenapa Ta?" Tanya Kale.

"Ngga papa. Ayo balik!" Jawab Agatha.

***

"Brukk"

"Maaf!" Ucap Radit kemudian berlari memasuki rumah sakit.

"Ketemu lagi." Ucap seseorang pada Vano.

"Ngapain Lo?" Tanya Vano.

"Cuma mau kasih hadiah aja. Bentar lagi teman kecil Lo ulang tahun, kan?" Jawabnya.

"Gila!" Ucap Vano kemudian meninggalkan Orang tersebut.

"Siapapun itu, ngga akan gue biarin Lo bahagia Vano." Ucapnya tersenyum.

-
-
-

Gimana ceritanya?
Jangan lupa vote, komen, dan follow ya!
Thank uu!!

[3] ANTARA BUMI, BULAN, DAN MATAHARI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang