CHAPTER 37

63 16 1
                                    

Halo semuanya!!
Selamat membaca :)

-
-
-

Dua hari kemudian

"Tata berangkat dulu ya? Jangan kangen! Maaf kita ngga jadi jalan-jalan bareng." Ucap Agatha seraya menghapus air mata di pipi Victoria.

"Ngga papa. Jaga kesehatan di sana ya, Sayang!" Ucap Victoria memeluk erat anak sematawayangnya.

"Tata pasti jaga kesehatan." Jawab Agatha.

"Tuh pacar kamu dari tadi diem. Diajak bicara dulu gih, sekalian pamitan." Ucap Hans yang menyadari keberadaan Vano.

"Iya, Pa!" Jawab Agatha.

+++

"Kurang dadakan banget." Celetuk Vano ketika Agatha memeluknya.

"Namanya juga dokter, Kak. Sering dapat tugas dadakan juga." Ucap Agatha.

"Kamu jaga kesehatan di sana! Jangan makan terlambat! Pokoknya harus sehat! Jangan kepincut sama cowo-cowo wibu di sana! Inget, kamu udah punya aku!" Ucap Vano posesif.

"Ya Tuhan! Iya-iya! Bawel banget!" Kesal Agatha.

"Sini! Biar Kakak cium dulu!" Ucap Vano.

"Cupp!"

Setelah mencium kening Agatha, Vano pun kembali memeluk erat Sang Kekasih seolah iya tidak akan melepaskannya.

"Kamu selalu jadi bulannya Kakak. Kalau kamu pergi, Kakak juga akan pergi, karena Bumi ngga bisa tanpa Bulan, dan bulan pun ngga bisa tanpa bumi." Ucap Vano pelan disela-sela pelukannya.

"Sampai bertemu lagi ya, Kak!" Ucap Agatha tersenyum menatap mata tajam namun teduh milik Vano.

"Tata!" Panggil Kale.

"Bang Kale?" Kaget Agatha.

"Sampai bertemu lagi ya! Jaga diri kamu!" Ucap Kale mengusak rambut Agatha.

"Ck iya-iya! Nitip Kak Vano ya, Bang! Marahin aja kalau dia nakal." Ucap Agatha.

"Bang? Maaf buat yang kemarin. Gue ngga tau harus apa? Lo kaya matahari buat gue. Tapi ngga mungkin gue tinggalin bumi, karena gimana pun bumi selalu butuh gue di sampingnya. Walau tanpa pernah gue berpikiran, kalau tanpa matahari itu gue ngga akan bisa menerangi gelapnya langit malam. So, maafin gue ya Bang!" Lanjutnya memeluk Kale.

"Its okay! Gue ngga masalah apapun pilihan Lo." Ucap Kale mengusap kepala Agatha.

"Ekhem!" Suara Vano terbatuk.

"Ck posesif!" Celetuk Kale.

Inilah akhir dari kisah Sang Matahari dan Bulan. Meskipun saling membutuhkan, namun keduanya berada di orbit yang berbeda. Masing-masing pula memiliki tugasnya sendiri. Bulan tidak dapat mendahului matahari, dan matahari tidak dapat mengejar bulan. Bagi kisah Agatha dan Kale menjelaskan definisi cinta yang sesungguhnya, yakni turut berbahagia meskipun tak bersama.

"Selamat siang. Boarding untuk Maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan 56K76 tujuan Shenzhen China akan segera dimulai. Para penumpang dimohon untuk menuju gerbang C2 dan persiapkan pas naik dan identifikasi Anda. Terima kasih!"

"Bye semuanya! Jangan lupain Tata ya!" Pamitnya kemudian bergegas menuju ke gerbang C2 dibantu dengan Vano yang kebetulan akan dinas, namun berbeda rute penerbangan.

***

Shanghai, China

"Tata!" Panggil Kenan dengan laki-laki disampingnya.

[3] ANTARA BUMI, BULAN, DAN MATAHARI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang