Halo semuanya!!
Hari ini aku bakal update chapter selanjutnya ya!!Selamat membaca :)
-
-
-"Kak Vano?" Panggil Agatha ragu.
"Hai!" Sapa Vano.
"Kenal?" Tanya Kale.
"Iya." Jawab Agatha.
"Ini gue bawa oleh-oleh dari Papa." Ucap Vano.
"Oh gitu, terimakasih Kak." Ucap Agatha berterima kasih.
"Abel! Turun! Ada Kak Vano!" Lanjutnya.
"Abang!" Teriak Abel dari lantai 2.
"Turun! Jangan teriak-teriak!" Tegas Vano.
"Abang baru sampai?" Tanya Abel.
"Iya, baru aja." Jawab Vano.
"Duduk dulu, Kak, Bang! Biar Gue bikinin minuman." Ucap Agatha.
"Ngga usah." Jawab mereka bersamaan.
"A-ah gitu? Oke." Ucap Agatha kikuk.
"Jadi ambil obat, Ta? Biar gue pakai dulu." Tanya Kale.
"Oh iya! Ini obatnya, Bang. Perlu bantuan?" Tawar Agatha.
"Bo-" ucap Kale terpotong.
"Abel kok bisa di sini, Ta?" Potong Vano.
"Main aja." Jawab Abel tanpa beban.
"Kalian berdua, ada apa tiba-tiba datang?" Tanya Agatha ragu.
"Gue ada perlu sama Lo." Jawab mereka bersamaan.
Untuk saat ini, izinkan Agatha menghilang dari Bumi, karena tingkah aneh kedua laki-laki beda usia ini.
Seakan paham situasi, Abel sengaja terbatuk untuk menyadarkan keduanya. Namun, usahanya sia-sia karena keduanya justru terlihat semakin sengit.
"Kak? Kita harus apa?" Bisik Abel.
"Ngga tau, Bel." Jawab Agatha.
"Sayang! Mama Papa pulang!" Ucap Victoria tiba-tiba.
"Mama? Papa?" Kaget Agatha.
"Halo Om, Tante." Ucap Kale dan Vano bersamaan.
Agatha dan Abel hanya mampu menghela napas pelan, dengan wajah yang sudah lelah akan tingkah kedua laki-laki itu.
"Kalian ikut Om ke gazebo belakang." Ucap Hans.
"Ngapain Pa?" Bingung Agatha.
"Udah, biarin mereka ikut Papa. Ngga akan dimakan juga sama Papa, Nak." Tambah Victoria.
"A-ah gitu? Oke." Pasrah Agatha.
"Baik Om." Jawab keduanya.
Setelahnya, Vano dan Kale pun segera berjalan dibelakang Hans, bak anak ayam mengekor induknya.
"Ma, Kara di rumah." Ucap Agatha.
"Ngapain dia-" marah Victoria terpotong.
"Ma, udah! Tolong berhenti benci sama Kara. Tata mohon sama Mama." Ucap Agatha.
"Nama kamu siapa, Nak? Kok Tante baru lihat hari ini?" Tanya Victoria tanpa mengindahkan ucapan Agatha sebelumnya.
"Saya Abel Tante. Adiknya Bang Vano yang tadi ikut dibelakangnya Om." Jawab Abel.
"Kok bisa kenal Tata? Emm kamu panggil Mama aja ya, sama kaya Tata." Ucap Victoria.
"Kebetulan Kak Tata kerja di rumah sakit yang sama kaya Mama saya. Jadi, kami kenal dari situ." Jelas Abel.
"Oh gitu? Ya udah, dilanjut aja ya. Mama mau ke kamar dulu." Ucap Victoria yang dibalas anggukan oleh Abel.
"Kak? Nasib Abang gimana?" Celetuk Abel dengan wajah polosnya.
***
Gimana ceritanya?
Jangan lupa vote, komen, dan follow ya!!Thank uu!!
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] ANTARA BUMI, BULAN, DAN MATAHARI (END)
Teen Fiction"Kamu itu kaya bulan, dan Abang mataharinya. Kamu selalu butuh Abang untuk menyinari gelapnya langit malam di bumi. Tapi bulan sendiri bukan milik Sang Matahari, melainkan milik Sang Bumi." - Matahari "Gue ngga minta Lo untuk selalu ada buat gue. Ta...