CHAPTER 20

63 15 0
                                    

Halo semuanya!!!
Hari ini aku update seperti biasa ya..

Selamat membaca :)

-
-
-

"Maaf kalau Tata ngingetin lagi. Kalau gitu, Tata kerja dulu ya, Ma. Kalau ada apa-apa kabarin aja." Ucap Agatha.

"Iya, Sayang. Makasih ya!" Ucap Maya tersenyum dan dibalas senyuman pula oleh Agatha.

***

Terhitung 3 bulan lamanya Agatha dan Zea mulai kembali menyelidiki dari awal mengenai kasus pembunuhan berantai tersebut. Sedikit demi sedikit misteri mulai terkuak, bak potongan puzzle yang mulai tersusun. Lelah, sedih, frustasi, dan rasa putus asa telah mereka rasakan. Hanya saling menguatkanlah yang mampu mereka lakukan.

Sekarang, tampak dua orang perempuan yang tak lain adalah Agatha dan Zea yang tengah berada di peristirahatan terakhir Cahaya. Dengan pakaian polos berwarna hitam, dan ekspresi wajah yang jauh dari kata baik, mereka tetap hadir untuk mengirim doa kepada sahabatnya itu.

"Gimana di sana? Gue harap, Lo ngga kesepian kaya dulu. Maaf, kami belum bisa bongkar kejahatan bajingan itu. Tapi Lo tenang aja! Kami bakal berusaha sebaik mungkin kok. Tenang di sana ya!" Ucap Zea seraya menyeka air matanya yang mulai perlahan luruh.

"Kami kangen sama sikap tenang Lo. Sikap yang selalu jadi penengah pertengkaran kita. Mungkin suatu saat nanti kita bakal bareng-bareng lagi di sana? Kami sayang Lo, Cahaya." Lanjut Agatha.

"Ternyata dugaan gue, bener?" Ucap seseorang mengejutkan Zea dan Agatha.

+++

"Ngapain Lo ke sini?" Tanya Zea pada orang tersebut.

"Gue? Berkunjung ke rumah terakhir sahabat gue lah. Ngapain lagi emangnya?" Jawabnya.

"Ta, dugaan gue bener kan? Gue kira cuma Lo yang selidiki kasus Cahaya. Ternyata Si cupu Zea juga." Lanjutnya.

"Sorry! Zea yang dulu udah mati, dan apa Lo bilang tadi? 'SAHABAT'?" Ucap Ucap Zea dengan menatap remeh lawan bicaranya.

"Masih bisa sebut diri Lo sahabat? Setelah semua yang Lo lakuin?" Lanjutnya.

"Maksudnya gimana? Jangan nuduh sembarangan ya!" Ucap orang tersebut.

"21 Januari 2018 pukul 21.00. Seorang gadis polos harus mengumpulkan keberaniannya untuk menyelamatkan nyawa sahabatnya, yang diduga mengalami penculikan. Gadis itu dapat pesan langsung dari nomor tidak dikenal, yang mengaku sebagai penculik. Keesokan harinya, mayat seorang gadis yang masih berstatus sebagai pelajar ditemukan di gudang kosong belakang SMA Adiwisma dengan bekas pelecehan ditubuhnya." Jelas Agatha.

"Gadis itu Cahaya, dan dia harus ngalamin kejadian nahas itu karena mau nyelamatin Lo, Melati." Lanjutnya.

"Mau Lo tutupin kaya gimana pun, jejak digital ngga akan hilang gitu aja. Ternyata orang yang ngelakuin itu semua adalah Lo dan pacar brengsek Lo itu, Joshua." Ucap Zea dengan tatapan tajamnya.

***

|Joshua Anggara Prasetya|

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|Joshua Anggara Prasetya|

|Joshua Anggara Prasetya|

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|Ekspresi Zea|

|Ekspresi Agatha|

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|Ekspresi Agatha|

|Ekspresi Melati|

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|Ekspresi Melati|

***

Hey hey hey!!
Perlahan-lahan pelaku pembunuhan Cahaya mulai terungkap nih..
Penasaran ngga?
Stay tuned, guys!!

[3] ANTARA BUMI, BULAN, DAN MATAHARI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang