Halo semuanya!!
Selamat membaca :)-
-
-Keesokan harinya
"Ta mending Lo lihat berita di TV deh!" Ucap Zea yang tiba-tiba memasuki kamar Agatha.
"Ha? Ntar ah! Gue ngantuk!" Ucap Agatha.
"Gue hidupin ya!" Ucap Zea kemudian menekan tombol On pada remot.
"Berita terkini! Kabar menggemparkan berasal dari Bandara Soekarno Hatta. Hal tersebut bermula ketika seluruh penerbangan mendadak di batalkan karena dugaan bahwa pesawat asal Maskapai Garuda Indonesia dengan tujuan Singapura - Indonesia mengalami pembajakan oleh salah satu penumpang. Kami mendapatkan sedikit informasi dari salah seorang penumpang, bahwa saat ini pembajak tengah menyandera salah seorang penumpang lainnya."
"Demi keamanan bersama, pihak bandara menutup semua akses dan mulai mengevakuasi penumpang yang penerbangannya ditunda. Berikut, situasi di dalam pesawat yang telah direkam oleh salah seorang penumpang. Selain itu, kami akan berikan sedikit penggalan komunikasi antara pilot dengan pihak maskapai. Sekian informasi terkini, terimakasih atas perhatiannya!"
"Lapor! Kapten Vano dan co-pilot Andi di sini! Saya sudah usahakan untuk tetap berada di udara seperti yang diperintahkan. Tidak kondusif nya keadaan di dalam, mengganggu keseimbangan pesawat. Saya selaku pilot penerbangan kali ini akan bertanggungjawab atas kejadian hari ini. Baik kami kembali dengan raga, ataupun hanya nama. Untuk menghindari kecurigaan dari penyandera, saya akan matikan microphone saya. Terimakasih!"
"ANJING JOSHUA!"
"Tenang dulu, Ta!" Ucap Zea menenangkan Agatha.
"PELAKUNYA JOSHUA ZE! YANG DISANDERA MELATI!! KITA BELUM KASIH PELAJARAN KE MEREKA BERDUA!" Marah Agatha.
"Ada apa ini ribut-ribut?" Ucap Victoria yang mendengar suara bising dari kamar Agatha.
"Ma, pesawat yang dikendarai Vano lagi disandera sama salah satu penumpang!" Ucap Agatha menggebu-gebu.
"Dreeett!! Dreett!!"
"Halo Abel?" Tanya Agatha menjawab panggilan.
"Kakak lihat berita di TV, kan? Bang Vano bakal baik-baik aja, kan?" Ucap Abel.
"Abel tenang dulu ya! Pihak maskapai sudah hubungi keluarga belum?" Tanya Agatha.
"Udah Kak. Papa udah berangkat ke sana." Jawab Abel.
"Yaudah, Abel tenang dulu di rumah ya. Biar Kakak yang susul Papa ke sana." Ucap Agatha.
"Iya kak. Hati-hati di jalan!" Ucap Abel dan panggilan berakhir.
***
"Jeff! Kemarin gue suruh Lo buat kirim mata-mata ke Joshua sama Melati, ngga?" Tanya Agatha dalam panggilan.
"Ngga sih-" jawab Jeff terpotong.
"Aishhh sial!" Desis Agatha.
"Dengerin dulu! Tanpa Lo suruh, gue udah kirim kok. Lagian masa info kemarin Lo ngga sadar sesuatu?" Ucap Jeff.
"Apaan?" Bingung Agatha.
"Joshua sama Melati di Singapura. Vano- juga lagi dinas di sana. Kelamaan ngurusin mayat Lo, mah!" Jelas Jeff.
"Gue ngga kepikiran. Tapi makasih banget ya! Trus apa langkah kalian selanjutnya." Ucap Agatha.
"Aman. Bom nya lagi dijinakkin sama temen gue, si Juan. Si dongo ngga sadar kalau Juan lagi otak-atik bomnya. Selebihnya, Lo bakal tau jawabannya. Intinya, don't worry!" Jelas Jeff.
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] ANTARA BUMI, BULAN, DAN MATAHARI (END)
Novela Juvenil"Kamu itu kaya bulan, dan Abang mataharinya. Kamu selalu butuh Abang untuk menyinari gelapnya langit malam di bumi. Tapi bulan sendiri bukan milik Sang Matahari, melainkan milik Sang Bumi." - Matahari "Gue ngga minta Lo untuk selalu ada buat gue. Ta...