"Suka tidak?""Woah..." kedua mata Olivia berbinar cerah melihat penampakan rangkaian bunga hasil buatan Catarina. "Indah sekali" pujinya masih dengan mulut menganga.
"Untukmu" ucap Catarina lembut seraya memasangkan rangkai bunga berbentuk melingkar itu ke atas kepala Olivia.
"Terimakasih" Olivia mengatakannya disertai senyum imut yang akan membuat siapa saja terkena serangan ingin memeluk gadis berambut cokelat itu.
Berbanding terbalik dengan Olivia yang dilanda kegirangan, Archeron justru menampilkan ekspresi datar dan menghela nafas terus-menerus setiap kali Olivia memuji Catarina.
"Kau ini kenapa?" pada akhirnya Catarina menegur, bukannya menjawab Archeron malah mendengus.
Catarina menghela nafas panjang. Archeron bukannya dewasa malah semakin hari semakin kekanakan. "Ditanyai baik-baik malah mendengus-dengus. Sehat?"
Archeron tak menanggapi. Dia membuang muka ke arah samping sedangkan Catarina benar-benar bingung atas sikap Archeron sampai akhirnya Catarina mengerti alasan dibalik Archeron bersikap ketus begini.
Dikeluarkannya sebuah botol kaca kecil seukuran jempolnya yang didalamnya berisi bunga yang tak kalah kecilnya. Bahkan bisa disebut itu bunga liar yang Catarina petik lalu masukan. Lantas diberikannya ke depan wajah Archeron.
"Yang ini untukmu" Catarina berkata sambil mengayun-ayunkan benda itu.
"Sampah begitu diberikan padaku" cibirnya dengan suara kecil namun masih bisa di dengar oleh Catarina sehingga gadis itu kelihatan sebal.
"Ini bukan sampah, ya." Proses Catarina saat tidak setuju hasil karyanya dibilang sampah padahal mencari botolnya saja susah. "Ini namanya hiasan entah untuk apa"
"Sama saja." Celetuk Archeron.
"Jangan menilai sesuatu dari besar kecilnya ukuran. Sekecil apapun sesuatunya, terlihat remeh sekali pun pasti memiliki manfaat yang belum kita ketahui."
"Memang maafnya botol tidak jelas itu apa?" sahut Archeron dengan muka datar yang menyorot Catarina dari samping dengan tatapannya.
"Ya tidak tahu" Catarina mengendikkan bahu lantas meletakkan botol itu ke telapak tangan Archeron. "Masih misterius sepertinya."
"Kak, mau karangan bunga lagi" Ujar Olivia berhasil memecahkan topik sebelumnya dan membuat Catarina kembali memperhatikan.
Archeron merasa sebal. Catarina sibuk dengan anak orang yang entah siapa itu. Yang biasanya sibuk dengan dirinya kini malah sibuk mengurusi anak lain seolah Catarina bertanggungjawab mengurus anak itu juga. Ini aneh tapi Archeron merasa tersisih.
"Jangan-jangan kau mau karangan bunga dikepala juga, ya?" tebak Catarina membuat wajah Archeron setengah panik.
"Tidak!" tolaknya. Mana ada laki-laki pakai karangan bunga di kepala.
Namun saat dirinya lengah, Catarina langsung meletakkan karangan bunga melingkar diatas kepalanya. Sebagai laki-laki tentu saja Archeron malu setengah mati, seketika wajahnya merah padam. Lantas ia memundurkan kepalanya, berusaha menjauhkan diri dari jangkauan tangan Catarina namun gagal.
"Woah.. imutnya!" Catarina tersenyum, Archeron menatap senyum gadis itu lalu m mendengus.
"Olivia lihat ini, cantik kan?"
Olivia tertawa ringan dengan suara lembutnya. "Iya cantik."
"Olivia lapar tidak?"
Olivia menggeleng tapi kemudian perutnya sedikit berbunyi membuat Catarina tertawa..
![](https://img.wattpad.com/cover/310453375-288-k422043.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Archeron
Fantasi"Tadinya aku benci sekali pada antagonis bajingan sepertimu, tapi sekarang aku tahu semenjijikan apa kehidupan yang kau jalani. Archeron De Louis, aku bersumpah akan membawamu ke tahta!" *** Archeron De Louis, karakter antagonis kejam dalam sebuah...