[9] Kisah gadis yang kabur dari rumah

24.1K 3.2K 16
                                    


Laki-laki itu bernama Rion, kakak dari tubuh orang yang sekarang diisi oleh Catarina. Diketahui gadis itu sudah kabur dari rumah sejak tiga bulan lalu sampai akhirnya berhasil memasuki istana sebagai pelayan.

Dan disaat itu Catarina bertransmigrasi ke tubuh gadis itu. Catarina tidak tahu harus bagaimana sebab ia tidak kenal dengan laki-laki yang mengaku sebagai kakaknya. Mungkin kalau ditanya pada pemilik tubuh ini yang asli, dia pasti kenal tapi sepertinya pemilik tubuh ini sudah lenyap entah kemana.

"Yurisia" ucap Rion memanggil Catarina tepat setelah menemukan gadis itu sehabis perutnya diobati karena luka tusuk ringan.

Catarina melangkah mundur, saat itu seketika tatapan Rion berubah bringas seperti ditaman tadi dan hendak menarik rambut Catarina lagi namun kali ini Archeron lebih dulu menendang tulang kering laki-laki itu.

"Jangan mendekat atau kau benar-benar akan kukirim ke neraka." Desis Archeron menatap tak suka.

"Kenapa tidak boleh?" Rion terkekeh samar, "Dia adik Perempuanku. Kenapa tidak boleh seorang kakak bicara dengan adik perempuannya?"

Catarina meneguk ludah. Kakinya gemetaran saat melihat ekspresi Rion yang mengerikan, persis seperti predator anak-anak. Mungkin karena alasan tertentu, pemilik tubuh yang bernama Yurisia memutuskan kabur dari rumah.

"Aku tidak memberi izin dan asal kau tahu namanya bukan Yurisia, tapi Catarina." Archeron menekankan setiap kalimatnya sementara Rion malah tertawa dan mendekat.

Membawa Rion ke ahli kesehatan mungkin akan menjadi hal yang paling disesali Archeron, mungkin akan lebih baik situasinya jika tadi ia buang saja Rion ditempat sampah tetapi karena Catarina yang terbangun dari pingsan meminta untuk mengobati Rion, Archeron melakukannya meski tidak suka.

"Ouh.. selain kabur ternyata kau juga mengganti namamu?" Rion terus menatap Catarina, membuat gadis itu merasa tak nyaman. "Identitas siapa yang kau curi? kau membunuh seseorang lalu mengambil identitasnya?"

Kedua tangan Archeron mengepal. "Tutup mulutmu bajingan!"

"Hey hey.. ayolah.." kekeh Rion seraya berjalan mendekati Catarina namun dengan sigap, Archeron menutupi gadis yang sudah tersudut dinding tersebut dengan tubuhnya.

"Jangan mendekat!" peringat Archeron tak segan untuk menusuk leher Rion apabila laki-laki itu berbuat macam-macam.

"Uh.." Rion mendengus, ia tertawa seram lalu berhasil menangkap leher Catarina dan menyeretnya.

Archeron terkejut. Kejadian itu cepat sekali terjadi. Detik berikutnya Catarina kembali diseret dengan ditarik lehernya sehingga mau tak mau kaki Catarina melangkah mengikuti arah Rion menarik lehernya sedangkan Archeron langsung mengejar dibelakang.

"Lepaskan dia! lepaskan!"

Mata Catarina menyipit, wajahnya memerah sedangkan air mata sudah menumpuk dipelupuk matanya, siap untuk meleleh saat itu juga. Catarina kesakitan, kuku-kuku Rion menembus kulit lehernya hingga berdarah.

Kesialan jenis apa yang sebenarnya selalu mengikuti Catarina. Dikehidupan sebelumnya ia mati, dikehidupan ini ia juga rasanya mau mati saja. Jenis kakak macam apa yang tega menyeret adiknya sendiri itupun dengan mencengkram lehernya, bukan tangan lagi tapi leher.

"T-tolonghh.. le-pas.." susah payah Catarina berusaha membuka mulutnya, Rion yang mendengar itu justru tertawa keras dan makin menyeret Catarina.

Archeron berlari seperti kehilangan akal, ia menyadari kemana Rion melangkah dan rupanya Catarina dibawa ke ruangan utama istana dimana terdapat Louisa bersama para pejabat istana sedang mengadakan acara makan siang bersama.

ArcheronTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang