01. Permulaan

2.9K 223 10
                                    

Sakura menyadari ada yang berbeda dari kakaknya, setiap malam ia sering mendengar isakan tangis dari kamar kakaknya, Sakura sangat yakin isakan tangis itu berasal dari sang kakak, bukan dari makhluk tak kasat mata. Senyum Izumi juga mengalami perubahan, bukan senyum yang biasa tampak bahagia, melainkan senyum palsu yang tampak menyembunyikan kesakitan dan kekecewaan. Walaupun Sakura tampak tidak peduli terhadap keluarganya, nyatanya Sakura lah orang yang lebih memperhatikan dengan teliti setiap perubahan yang terjadi di keluarganya. Sakura bukan orang yang suka ikut campur urusan orang lain, termasuk urusan kakaknya. Tapi sekarang keceriaan kakaknya pudar dan membuatnya merasa harus mencaritahu.

Setelah makan malam, inilah kesempatan Sakura untuk berbicara dengan Izumi. Sakura segera menuju kamar Izumi, mengetuk perlahan dan hati-hati pintu kamar Izumi yang tertutup. Sakura tidak mau mengganggu keponakannya yang sedang tidur nyenyak di dalam sana.

Tidak begitu lama kemudian, pintu kamar Izumi terbuka, menampakkan Izumi yang cukup terkejut melihat kehadiran Sakura.

"Bisa kita bicara, Kak?" tanya Sakura.

Izumi mengangguk, memiringkan tubuhnya sebagai isyarat menyuruh Sakura untuk masuk ke dalam kamarnya. Sakura yang paham segera melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar kakaknya, seulas senyum terbit saat melihat keponakannya yang tertidur di atas ranjang. Sakura kemudian duduk bersebelahan dengan Izumi di sebuah sofa dengan posisi miring ke arah Izumi.

"Kak, aku tahu tidak sopan ikut campur urusan kakak. Tapi aku tidak bisa tidak tenang, merasa ada yang janggal dari kakak, empat hari kakak di sini, padahal kakak tidak biasanya selama itu. Kemarin aku sempat melihat kak Itachi jalan berdua dengan seorang wanita. Aku curiga kakak dan kak Itachi sedang bermasalah, sebenarnya ada apa? Kakak bisa cerita padaku dan aku mungkin akan membantu kakak." Ujar Sakura menatap peduli pada kakaknya dan menggenggam tangan kakaknya.

Izumi tidak kuasa menahan air matanya, ia menangis untuk pertama kalinya di hadapan sang adik. Sakura yang melihat itu jantungnya semakin berdegup kencang karena mencemaskan kakaknya.

"Kami sudah bercerai." Lirih Izumi, tubuhnya meluruh dan seakan lemas setiap mengingat masalah yang ia hadapi sebelumnya.

Sakura membelalakkan matanya, ia sangat terkejut mendengar kakaknya telah bercerai di pernikahan menginjak tiga tahun. Bercerai karena apa? Sakura selalu melihat pernikahan kakaknya baik-baik saja, tapi tiba-tiba bercerai, atau jangan-jangan hanya luar yang tampak baik?

"Kenapa bercerai? Aku mohon kakak jangan menutupi semuanya padaku, jujur padaku." Pinta Sakura, sorot matanya menajam, dadanya bergemuruh hebat.

Izumi menatap mata Sakura, memikirkan apa ia harus bercerita atau tidak. Sakura kini sudah dewasa, mungkin Izumi bisa menceritakan masalahnya pada sang adik.

"Itachi berselingkuh berbulan-bulan, sebenarnya Itachi sudah jauh-jauh hari meminta bercerai dengan alasan yang sama, bahwa ia bosan pada kakak. Tapi kakak selalu memohon untuk tidak bercerai, walaupun kakak tahu dia jarang pulang karena bermalam dengan selingkuhannya. Kakak berusaha mempertahankan, tapi tetap tidak bisa. Hingga puncaknya kakak benar-benar lelah dan memutuskan bercerai. Ternyata di hari kami bercerai, Itachi menikah dengan selingkuhannya."

"Seperti ini lagi, menginap di rumah selingkuhanmu, sampai kapan kau seperti ini? Daichi sering menanyakan ayahnya ke mana dan aku terlalu sering berbohong. Tolong, aku mohon berhenti bersamanya." Ucap Izumi, suaranya bergetar dengan mata yang berkaca-kaca, namun Itachi tampak tidak peduli terhadapnya.

"Jangan mengurusiku! Aku sudah berulang kali mengatakan aku bosan padamu, aku benar-benar muak setiap melihat wajahmu, berbeda dengan Shion, dia bisa mengerti aku, tidak sepertimu!" sahut Itachi dengan menyentak Izumi.

Izumi berulang kali menggigit bibir bawahnya agar tidak menangis di hadapan Itachi. "Apa yang kurang dariku? Katakan, aku akan memperbaikinya demi hubungan kita."

Izumi teringat kenangannya dahulu, percakapannya dengan Izumi yang menyebabkan hubungan mereka semakin renggang. Izumi sudah berusaha mempertahankan hubungan mereka, tapi ternyata hubungan tidak bisa dipertahankan oleh satu pihak saja.

Sakura yang mendengar pengakuan Izumi mengepalkan tangannya dengan kuat hingga Izumi bisa merasakannya. Izumi menatap mata Sakura, tampak begitu dingin dan tajam, menyiratkan amarah yang besar dan kekecewaan yang besar pada Itachi yang mengkhianati kakaknya.

"Sakura, kakak sudah tidak apa-apa. Jangan seperti ini, kami berpisah baik-baik kok." Ujar Izumi berusaha menenangkan adiknya yang terlanjur marah. Izumi melupakan watak Sakura yang berani melakukan apapun jika sudah terlanjur marah terhadap seseorang.

"Berpisah baik-baik? Apa menikah lagi di hari kalian bercerai, termasuk baik-baik saja?!"

'Aku bisa melihat raut wajah kakak yang kelihatan terluka, pasti kakak sangat sakit karena Uchiha itu! Dan Uchiha itu malah bahagia di atas penderitaan kakakku! Aku sangat tidak terima kakakku di perlakukan begini, kakak masih merasa sakit, sementara dua makhluk sampah itu bahagia! Sialan!' Batin Sakura yang rasanya ingin memaki-maki Itachi, tapi tidak mungkin membuat keributan malam-malam di Mansion Haruno.

Sakura berdiri, mengabaikan kecemasan Izumi. Izumi sontak menahan tangan Sakura agar tidak pergi ke manapun.

"Jangan melakukan apapun, kami tidak ada hubungan lagi." Tahan Izumi dengan menggelengkan kepalanya untuk melarang Sakura.

Sakura melepaskan tangan Izumi, tekadnya sudah bulat memikirkan sebuah rencana. Sakura kemudian tersenyum, dibuat senormal mungkin agar tidak menimbulkan kecurigaan Izumi.

"Aku tidak akan berbuat apapun, aku ingin ke kamarku untuk menenangkan diri, kak. Aku masih kecewa pada kak Itachi, dan sekarang membutuhkan ketenangan seperti kakak. Kakak istirahat saja, aku pasti akan ke kamarku." 'Setelah menemui Sasuke.' Sambung Sakura di dalam hatinya.

Sakura merasa tidak adil, kakaknya menderita, tapi Itachi dan selingkuhannya tengah berbahagia.

Karena Sakura cukup pandai berakting, membuat Izumi mempercayainya, Izumi mengangguk dan berdoa agar sang adik tidak berbuat apapun yang bisa merugikannya.

《Married For Revenge》

Sakura mencaritahu titik lokasi Sasuke melalui temannya yang bekerja di kepolisian. Sakura memasuki sebuah tempat gym yang cukup terkenal, namun sedang sepi sekarang. Langkah Sakura semakin tegas saat melihat Sasuke sedang beristirahat di kursi panjang dengan meneguk air dari botolnya. Sorot mata Sakura begitu dingin dan menusuk bagi orang yang jarang melihatnya seperti ini. Membayangkan kakaknya menahan rasa sakitnya berbulan-bulan karena diselingkuhi dan mendengar perkataan Itachi yang cukup keterlaluan pada kakaknya.

Saat sudah dekat, Sasuke baru menyadari kehadiran mantan adik ipar Itachi. Untuk apa ia datang? Apa karena mendengar kakaknya bercerai?

Cup!

Tanpa berkata apapun, Sakura mencium bibir Sasuke dengan menggenggam kuat kerah kaos Sasuke. Ciuman tiba-tiba Sakura, membuat Sasuke melotot terkejut.

'Aku tahu kakak tidak akan berani membalas orang yang menyakitinya, tapi aku bukan kakakku, aku tidak terima ada orang yang menyakiti keluargaku, dan aku harus masuk ke dalam keluarga Uchiha untuk membuat Itachi dan selingkuhannya terusik.'

《BERSAMBUNG》

Umur ⤵️
Sakura : 24 Tahun (Calon dokter)
Sasuke : 28 Tahun (Art Director)
Izumi : 30 Tahun (Dokter spesialis saraf)
Itachi : 33 Tahun (Teknik Perminyakan dan Pertambangan)
Daichi : 2 Tahun
Sukari : 26 Tahun (Pemilik Salon)


28-05-2022/Sabtu/11.38
By. Sasusaku08/Haruchi08

Married For Revenge 《BEBERAPA PDF》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang