"Aku mohon, menikahlah denganku. Sebatas pernikahan pura-pura dan aku janji akan menuruti semua permintaanmu, termasuk bila kau meminta cerai nantinya, tapi persyaratanku, jika ingin bercerai, maka setelah sebulan pernikahan kita. Aku mohon bantu aku, aku tidak akan mencelakai keluargamu." Pinta Sakura. Rencananya mengusik kebahagiaan selingkuhan kakaknya harus berhasil, walaupun harus menurunkan harga dirinya.
Sakura berpikir, jika ia menikah dengan Sasuke, otomatis ia bisa masuk ke Mansion Uchiha dan setahu Sakura Sasuke masih tinggal bersama keluarganya di Mansion Uchiha. Jika Itachi menikah dengan selingkuhannya, otomatis selingkuhannya juga tinggal di Mansion Uchiha, sehingga Sakura bisa melihat bentuk selingkuhan Itachi dan bisa mengganggunya agar tidak nyaman, aman, dan bahagia di sana.
Sasuke mengabaikan Sakura dengan membalikkan badan dan kembali berjalan keluar dari tempat gym. Sakura mengepalkan tangan dengan kuat untuk meredam kekesalannya, Sakura tidak mengerti harus memakai cara apa untuk membujuk Sasuke, ia tidak mau membujuk Sasuke memakai cara yang semakin merendahkannya seperti menjebak Sasuke bermalam dengannya dan meminta tanggung jawab, cara itu sangat bukan dirinya.
Sakura menghentakkan kakinya dengan kesal, lalu berjalan keluar ruangan Gym, memilih menuruni satu persatu anak tangga dibanding lift yang pastinya dipakai Sasuke.
"Bodoh sekali aku, memikirkan masalah begini saja seolah buntu. Sasuke juga ternyata sulit dibujuk dan sepertinya tidak mau bekerja sama denganku." Keluh Sakura dengan berjalan lesu menuruni tangga.
"Hei, kau!" panggil Sasuke dari atas.
Sakura sontak menoleh ke belakang ketika mendengar suara Sasuke. Ia terus memperhatikan Sasuke yang sedang menuruni tangga sampai ke hadapannya.
"Aku tidak sedang mencari istri, tapi kalau kau mau jadi pelayanku. Harus bersedia disuruh-suruh, mengikuti peraturanku dan melayaniku dua belas jam perhari." Ujar Sasuke ikut melakukan penawaran.
"Tapi sebelum itu, kau harus jujur padaku mengapa kau mau masuk ke dalam keluargaku. Aku tentu tidak akan membiarkan seseorang menghancurkan keluarga Uchiha." Sambung Sasuke kemudian.
Lumayan juga ada seseorang yang bisa ia jahili dan mungkin membuatnya tidak bosan. Saat ia lelah atau bosan, ia bisa datang pada Sakura untuk menghilangkan rasa lelah dan bosannya.
Sasuke berpikir bisa memanfaatkan peluang yang ada, siapa tahu Sakura bisa menjadi penghibur dikala ia bosan dan jenuh menjalani aktivitasnya. Mungkin cukup menguntungkannya ke depannya.
Ternyata benar kata orang tidak ada yang gratis di dunia ini kecuali udara. Sasuke ingin membuat kesepakatan dengannya, entah rencana apa yang dimiliki Sasuke, tapi mereka sepertinya sama-sama memiliki rencana yang tidak baik.
"Oke, aku setuju!" tanpa memikirkan kembali keputusannya, Sakura mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Sasuke.
Sasuke sedikit menyeringai, ia merasa sedikit menarik memikirkan ada seseorang yang bisa ia ganggu dan tampaknya Sakura tipe pemberontak dan tidak terima-terima saja jika diperlakukan tidak baik. Sasuke terlalu bosan menemui wanita yang kebanyakan pasrah akan keadaan, tipe wanita seperti Sakura termasuk yang disukainya.
"Kita daftarkan pernikahan sekarang." Pinta Sakura, Sakura ingin sesegera mungkin ke Mansion Uchiha dan melihat wanita yang tega mengambil posisi kakaknya.
Sasuke tidak begitu peduli, menikah dengan menggunakan kaos olahraga dan celana yang sangat tidak rapi untuk digunakan saat akan menikah.
"Terserah, kita cuma menikah pura-pura, maka jangan berharap kita melakukan prosesi pernikahan di kuil." Ucap Sasuke dengan sedikit menyentil hati Sakura.
Sakura memandang tidak terima. "Hei! Siapa yang berharap!" sahut Sakura dengan sinis.
Sasuke tersenyum miring, merasa puas melihat reaksi spontan dari Sakura.
"Bisa saja kau berharap padaku, padahal pernikahan ini sama sekali bukan harapanku!" perkataan Sasuke kembali menyentil Sakura, namun Sakura paham Sasuke tidak salah, karena dirinya sendiri yang menginginkan itu.
"Ck!" Sakura berdecak sebal, ia tidak bisa membalas Sasuke, takut dirinya jadi berapi-api dan membuat Sasuke berubah pikiran.
"Jadi menikah atau tidak?" tanya Sasuke kemudian dengan malas, mereka malah berdebat dan melupakan tujuan awal. Setelah urusan yang diinginkan Sakura berhasil tercapai, baru Sasuke akan menanyakan alasan dibalik permintaan aneh Sakura kepadanya untuk menikah dengannya.
"Tentu saja jadi!" seru Sakura dengan kesal.
《Married For Revenge》
Dokumen pernikahan telah mereka tanda tangani, mereka datang tepat waktu sebelum kantor catatan sipil tutup, mereka berdua juga termasuk orang terakhir yang mendaftarkan pernikahan.
Sudah? Cuma begitu doang? Kata-kata itulah yang terlintas di benak Sasuke saat proses mendaftarkan pernikahan tidak begitu menyulitkan. Hanya beberapa jam dan mereka telah berstatus sebagai suami istri, tapi toh tidak berasa juga dan tidak berdampak apa-apa untuk mereka. Atau mungkin belum terasa saja.
"Kita hanya tinggal menunggu akta pernikahan terbit, aku lelah, aku mau pulang duluan." Ucap Sakura yang hendak menuju mobilnya untuk pulang ke Mansion Haruno.
"Kau harus bertanggung jawab, bodoh! Antarkan aku kembali ke tempat Gym!" Sasuke segera menahan Sakura dengan mencengkeram lengan Sakura.
Saat menuju kantor catatan sipil, Sakura ingin memakai mobilnya, alhasil Sasuke meninggalkan mobilnya di tempat gym dan harus kembali ke sana karena ada beberapa barang berharganya di sana.
"Pesan taksi saja, aku mengantuk dan ingin segera tidur di ranjangku." Tolak Sakura yang merasakan matanya mulai berat.
"Kau lupa! Kau pelayanku sekarang! Antarkan aku atau aku akan mengajukan perceraian!" ancam Sasuke tidak main-main.
Sakura yang mendengarnya sontak melotot, belum juga dimulai drama mereka, masa harus bercerai secepat ini.
"Iya, iya, dasar cerewet. Baiklah, tuan Sasuke, saya akan mengantarkan anda." Ucap Sakura di akhiri senyum palsu. "Puas?!" sambung Sakura dengan sinis, Sakura kemudian berjalan lebih dulu meninggalkan Sasuke dan membukakan pintu mobil, ia kembali menoleh ke arah Sasuke. "Cepat masuk, tuan Sasuke yang terhormat!" titahnya dengan galak.
Sebenarnya Sakura sangat kesal, namun ia juga sadar diri telah menyetujui kesepakatan mereka sebelumnya. Kini julukanya bukan lagi 'Sakura Haruno', melainkan menjadi 'Sakura Haruno si pelayan Sasuke Uchiha'. Sakura harus menerima itu untuk beberapa bulan mengusik kebahagiaan Itachi dan selingkuhannya.
'Sabar Sakura, kita lihat seperti apa bentukan orang yang menyakiti kakakmu.' Batin Sakura menguatkan dirinya dalam menghadapi Sasuke nantinya.
"Ekhem!" Sasuke berdeham, menyembunyikan kekehan kecilnya yang hendak lolos di hadapan Sakura.
Sasuke berjalan mendekati mobil, kemudian masuk ke dalam mobil Sakura dengan berlagak angkuh, sementara Sakura mendengus malas.
"Setelah akta pernikahan kita terbit, aku akan tinggal di Mansionmu, aku janji tidak akan merepotkanmu atau membuat masalah di Mansion Uchiha. Aku akan bersikap baik." Ucap Sakura yang menyusul masuk ke dalam mobil.
Sakura mengendarai mobilnya di jalanan, sesekali ia melirik Sasuke yang benar-benar tidak peduli kehadirannya.
"Terserah, tapi ingat tugasmu melayaniku dari mulai aku bangun hingga tidur." Balas Sasuke selagi memainkan ponselnya.
"Hei! Katamu hanya dua belas jam! Aku masih punya hidupku, aku masih harus koas, dan tidak sepenuhnya bisa melayanimu." Sanggah Sakura.
"Berarti kau harus bisa mengatur waktu, jika pagi dan siang kau sibuk. Maka kau harus lembur melayaniku, seperti memijat tubuhku, mencuci bajuku, mempersiapkan pakaianku, membersihkan kamarku, dan semua yang aku perintahkan kepadamu. Kau harus menurutiku!"
'Tampaknya aku mulai menyukai ini, seperti mempunyai mainan baru yang menarik.'
《BERSAMBUNG》
28-05-2022/Sabtu/22.37
By. Sasusaku08
KAMU SEDANG MEMBACA
Married For Revenge 《BEBERAPA PDF》✔
Fanfic《16》 21+ END Dalam hidupnya, Sakura tidak akan terima bila keluarganya disakiti orang lain. Sakura tidak akan membiarkan orang yang melukai keluarganya hidup dengan damai dan bahagia. Agar bisa masuk ke Mansion Uchiha, Sakura berusaha mendekati dan...