Sakura tidak ingin mengakhiri hari ini, sebenarnya ia sangat malas untuk pulang kembali ke Mansion Uchiha, apalagi harus bertemu Sukari yang membuat suasana hatinya selalu turun drastis. Tapi Sakura masih harus menyelesaikan tanggung jawabnya yaitu koas.
Kehangatan pelukan Sasuke semakin membuat Sakura enggan untuk bangun dari tidur nyamannya. Semenjak dirinya hamil, Sakura selalu ingin berdekatan dengan Sasuke setiap saat, perasaannya selalu sedih jika harus berjauhan dengan Sasuke.
Sakura juga ingin Sasuke hanya memperhatikannya, tidak memperhatikan wanita lain yang bukan tanggung jawabnya. Sakura cemburu, ia mulai mengakuinya.
"Katanya ingin bermain jet ski. Ayo bangun."
Suara Sasuke terdengar membujuknya, Sakura menginginkannya, tapi dia masih sangat nyaman dipelukan Sasuke.
"Sudah jam delapan, Sakura." Ucap Sasuke lagi, memberitahu.
"Sebentar lagi, aku masih mengantuk." Balas Sakura sedikit berbohong.
"Baiklah." Balas Sasuke yang mengulum senyum tanpa diketahui Sakura. Setelah bercinta semalam, mereka berdua langsung membersihkan tubuh dan memakai baju tidur, kemudian tidur bersama di atas ranjang.
Bermenit-menit ruang kamar hotel mereka berdua hanya diisi keheningan. Sasuke melirik ke wajah Sakura yang memejamkan kedua matanya.
"Kamu senang bersamaku?" tanya Sasuke yang terdengar serius.
Sakura membuka kedua matanya, melirik balik Sasuke yang tiba-tiba bertanya kepadanya. Sakura segera mengangguk disertai senyum manisnya.
"Aku senang, sangat-sangat bahagia. Dulu, aku pikir kamu hanya bisa seenaknya memperlakukanku, tapi ternyata kamu juga bisa perhatian dan mengerti ketika aku membutuhkan sesuatu." Balas Sakura dengan riang.
Sasuke tersenyum lebar. "Dulu, aku pikir kamu akan membenciku karena sikapku yang seenaknya terhadapmu, perkataanku yang terkadang keterlaluan, dan tuduhan dan pikiran negatif terhadapmu. Aku mengira kamu hanya seorang wanita pendendam yang bisa menghancurkan kehidupan keluargaku."
Seketika Sakura tersenyum kecut mendengar penjelasan Sasuke, teringat kembali perkataan Sasuke yang terkadang menyakiti hatinya karena di pikiran Sasuke, ia sejahat itu.
"Mengesampingkan hal itu, aku mencintaimu." Ungkap Sasuke menyambung perkataannya.
Sakura membelalak, ia mendongak ke arah Sasuke untuk menatap mata Sasuke yang juga menatapnya dengan lembut.
"Aku jatuh cinta pada istriku sendiri yang membuatku terhibur karena istriku ini mudah sekali marah-marah kepadaku." Sambung Sasuke, membuat Sakura memberengut seketika.
"Aku marah-marah juga karenamu! Sumpah, ya! Baru kali ini aku bertemu orang yang super menyebalkan sepertimu." Sahut Sakura tidak terima.
"Tuh 'kan? Baru juga aku beritahu, kamu sudah marah-marah." Ejek Sasuke yang langsung tertawa puas.
"Cih, padahal kamu yang menyebalkan!" kesal Sakura.
Sasuke tertawa dengan menggelengkan kepalanya, ia lalu mengecup pucuk kepala Sakura dan mengusap lengan Sakura.
"Bagaimana perasaanmu kepadaku?" tanya Sasuke dengan tenang.
"Kalau aku tidak mencintaimu, aku pasti melarikan diri kemarin. Karena aku nyaman, aku menyukaimu, aku mencintaimu, itu membuatku tetap berada di sini sampai pagi ini." Jelas Sakura sedikit merasa malu mengungkapkan perasaannya.
Sasuke mengangguk mengerti, senyuman gelinya terbentuk di sudut bibirnya yang berkedut.
"Jadi, kamu tidak akan mau aku ceraikan awal tahun baru?" tanya Sasuke yang tengah mengetes Sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married For Revenge 《BEBERAPA PDF》✔
Fanfiction《16》 21+ END Dalam hidupnya, Sakura tidak akan terima bila keluarganya disakiti orang lain. Sakura tidak akan membiarkan orang yang melukai keluarganya hidup dengan damai dan bahagia. Agar bisa masuk ke Mansion Uchiha, Sakura berusaha mendekati dan...