12. Tetap sama

3.1K 210 4
                                    

Sakura mulai terbangun dari tidurnya, sekujur tubuhnya terasa sakit dan pegal, bagian kewanitaannya terasa mengganjal dan perih. Keadaan tubuhnya cukup membuat Sakura mengingat kejadian tadi malam yang di mana Sasuke tiba-tiba menyentuhnya hingga berakhir persetubuhan panas mereka. Sakura memejamkan kedua matanya sesaat, kemudian kembali membuka kedua matanya untuk segera ke kamar mandi dan membersihkan seluruh tubuhnya yang terasa lengket.

Seketika Sakura mengingat mereka tidak menggunakan pengaman, lagi-lagi harus Sakura yang menangani masalah kali ini, Sakura harus membeli obat pencegah kehamilan.

"Jangan manja, bangun sendiri." Tiba-tiba terdengar suara, membuat Sakura menoleh seketika pada Sasuke di depan pintu kamar mandi.

"Aku masih bisa bangun sendiri, brengsek!" sahut Sakura dengan melempar bajunya yang kebetulan berada di dekatnya ia lemparkan pada wajah Sasuke.

Sakura tidak habis pikir pada Sasuke, Sakura baru terbangun, belum juga turun dari ranjangnya sudah dikatakan manja oleh Sasuke. Sakura mendudukkan dirinya kemudian turun dari ranjang dengan sekuat tenaga tidak menampakkan kelemahannya, walaupun kaki Sakura sangat jelas gemetar.

Sakura berjalan sedikit mengangkang juga pelan-pelan dengan berusaha mengabaikan Sasuke untuk tetap pada tujuannya yaitu kamar mandi.

Sasuke sedari tadi memperhatikan Sakura, berusaha mengabaikan kemesumannya yang dapat berakibat membangunkan Nisuke. Sasuke berpikir cukup satu malam saja ia menyentuh Sakura, karena sudah merasakannya, maka ia tidak perlu merasakannya untuk kedua kalinya.

Melihat Sakura yang meringis, lama-lama membuat tubuh Sasuke bergerak sendiri mendekati Sakura, tanpa basa-basi ia mengendong Sakura ala bridal style ke dalam kamar mandi.

"Hei!" seru Sakura terkejut, spontan mengalungkan tangannya ke leher Sasuke. Arah matanya bersiborok dengan mata Sasuke.

"Aku tidak akan pulang lagi besok." Ucap Sasuke memberitahu sembari mendudukkan Sakura di atas kloset duduk.

Deg!

Kemarin saja Sasuke tidak pulang selama lima hari, selanjutnya berapa hari dia tidak akan pulang?

Sakura sedikit merasa kecewa saat mendengarnya, Sakura juga tidak mengerti mengapa ia kecewa, tetapi Sakura berkeyakinan bahwa dirinya kecewa hanya karena termakan kata-kata merendahkan Sukari.

Saat Sasuke akan pergi, Sakura segera menahan tangan pria itu, membuat Sasuke kembali menoleh ke arahnya.

"Cukup sekali kita melakukannya, aku tidak mau lagi." Ucap Sakura dengan serius. Sakura tidak mau diperlakukan bagai budak sex yang hanya ditemui ketika membutuhkan pelepasan.

"Oke." Jawab Sasuke singkat.

Sasuke kemudian keluar dari kamar mandi dengan pemikiran bahwa dirinya juga merasa cukup bersetubuh dengan Sakura, ia tidak lagu penasaran- itulah yang Sasuke yakini di dalam hatinya.


《Married For Revenge》



"Aku dengar malam ini Sasuke tidak pulang lagi? Kasihan sekali dirimu, diperlakukan bagai jalang." Ucap Sukari merendahkan.

Beberapa hari lalu Sukari mendapati cara berjalan Sakura yang agak berbeda dan Sukari tentu mengerti faktor cara berjalan Sakura, ditambah Sakura tersenyum menang ke arahnya. Tetapi, setelah mendengar Sasuke dua hari tidak pulang, membuat Sukari dapat merendahkannya.

"Kau seperti kakakmu, dulu juga Itachi jarang pulang menemui kakakmu, lebih memilih aku dibandingkan kakakmu itu. Adik dan kakak nasibnya sama, hahaha." Ejek Sukari dengan tertawa puas.

Sakura akui ia sangat terluka mendengar ejekan tentang kakaknya, apalagi terang-terangan memberitahu masa-masa sulit kakaknya, hal itu membuat Sakura ingin menangis, namun terus ditahannya.

"Apa iya? Nasib kakakku mungkin kurang beruntung sebelumnya, tapi kau tidak tahu di balik ketidakberuntungan, selalu ada nasib baik yang membersamainya di kehidupan mendatang." Jawab Sakura dengan senyum miring.

Sakura menyimpan piring bekasnya di tangan Sukari. "Nyonya Sukari yang terhormat, cucikan piringku." Ucapnya dengan berlalu pergi.

Sesampainya di kamar Sasuke, Sakura tidak bisa lagi menahan air matanya, ia menangis sembari memegang tiang ranjang sebagai penyangga tubuhnya. Sakura membayangkan di posisi Izumi yang begitu mencintai Itachi, namun Itachi tidak memperlakukannya dengan baik dan berani berselingkuh. Hati Sakura merasa sakit, teriris begitu mendengar kakaknya harus melewati masa-masa sulit seperti itu.

Sakura terisak pelan, terus mengusap wajahnya yang dibasahi air mata dengan kasar. Sakura melangkah menyusuri sisi ranjang sampai menemukan ponselnya, dengan tangan bergetar ia mengambil ponselnya dan menelepon Sasuke.

"Kenapa meneleponku?" tanya dari seberang sana.

"Aku mohon kali ini pulanglah. Hiks ...,"

Tut ..., tut ..., tut ...,

"Dia ..., hiks ..., dia mematikannya." Gumam Sakura sesegukan sembari memandang telepon dengan pandangan kecewa. Sudah jelas Sasuke mengabaikan dirinya dan tidak mungkin bersedia pulang hanya demi dirinya.

"Kau berharap apa, Sakura?" tanyanya lirih pada dirinya sendiri.

Sakura memukul dadanya yang terasa sesak, ia tidak bisa lagi membayangkan menjadi kakaknya yang bertahan cukup lama di mansion ini demi mempertahankan rumah tangga seorang diri.

《Married For Revenge》




Pintu kamar berderit, seorang pria melangkah masuk ke dalam kamar. Mendekati ranjang tempat Sakura tidak sengaja tertidur, pria itu- Sasuke memandang lama pada Sakura yang begitu berantakan dengan bekas air mata yang mengering. Tadi saat menelepon, Sakura berbicara sembari sesegukan, membuat Sasuke seketika berwajah cemas.

Sasuke tahu jika Sakura tidak mungkin berani memohon-mohon kecuali benar-benar mendesak. Tadi ia benar-benar mendengar Sakura terisak dan cara bicaranya juga menandakan bahwa dirinya sedang menangis hebat. Maka dari itu, Sasuke buru-buru pulang ke mansion untuk melihat keadaan Sakura.

Sasuke menghembuskan napasnya dengan tenang, ia tidak mengetahui hal yang membuat Sakura menangis, tapi perasaannya jauh lebih tenang setelah melihat Sakura baik-baik saja. Sasuke berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya karena ia baru dari luar, setelah bersih dirinya kemudian bergabung ke atas ranjang dan membawa Sakura ke dalam pelukannya, ia mengusap kepala Sakura. Sakura yang biasa tampak kuat dan ceria, mengapa kini tampak begitu rapuh di matanya.

"Aku tidak tahu apa masalahmu. Tapi aku tahu kamu wanita yang kuat, bahkan aku pikir badak bercula satu saja bisa kalah olehmu." Bisik Sasuke sembari terkekeh kecil, membayangkan Sakura melawan badak bercula satu.

"Kamu pasti bisa melewatinya. Melewati kerandomanku saja bisa, apalagi masalah yang sekarang kau hadapi." Imbuh Sasuke dengan senyum lembut, Sasuke mengusap lengan Sakura yang terasa dingin, ia kemudian mencuri ciuman di bibir Sakura.

Esok hari. Sakura terbangun dengan matanya yang terasa berat untuk dibuka, Sakura spontan membelalak setelah menyadari posisinya dalam pelukan Sasuke. Sakura terkejut, jelas. Karena Sasuke begitu menjaga jarak dengannya dan terang-terangan tidak suka ia tidur di atas ranjangnya.

Pergerakan Sakura membuat Sasuke juga terusik dari tidurnya. Sasuke membuka matanya sembari melepas pelukannya, ia menukikkan alisnya pada Sakura.

"Kau tahu, kau salah! Kalau aku di sini, kau seharusnya tidur di kasurmu sendiri!" ucap Sasuke tajam.

Sakura tersentak, ia terburu-buru bangkit dari posisi berbaringnya. "Iya, maaf, aku tidak tahu kau pulang." Ucap Sakura balas sedikit berdecak kesal namun ditahannya.

"Sebagai permintaan maafmu, temani aku ke taman hiburan hari ini!" paksa Sasuke, membuat Sakura membelalak terkejut.

《BERSAMBUNG》





15-07-2022/Jumat/10.05
By. Sasusaku08/Haruchi08

Married For Revenge 《BEBERAPA PDF》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang