39. I'm With You

1.5K 159 25
                                    

Sasuke melepas sabuk pengaman dengan langsung memeluk Sakura ketika mereka sudah pergi dari Mansion Uchiha. Sasuke sangat mengerti Sakura sudah menahan dirinya, tepat ketika ia memeluk istrinya, Sakura seketika menangis histeris di pelukannya. Mendengar tangisan Sakura, membuat kedua bola mata Sasuke berkaca-kaca, namun Sasuke harus menguatkan sang istri.

"Menangislah sampai kau tenang." Bisik Sasuke yang mengeratkan pelukannya dan mengusap punggung Sakura.

Sakura terus menangis teringat kondisi memprihatinkan Sai di akhir hidupnya. Sai terlalu banyak membantunya, tidak pantas mendapatkan akhir hidup yang begitu kejamnya.

Setelah Sakura agak tenang, Sakura merenggangkan pelukan Sasuke untuk menatap kedua bola mata Sasuke yang menyorotnya dengan hangat.

"Sai sudah meninggal, Sukari memperlihatkan Sai yang sudah tidak sadarkan diri dengan kondisi kedua kakinya dipotong. Hiks ..., aku tidak bisa membayangkan betapa sakitnya itu, Sai tidak pantas diperlakukan begituu!" lirih Sakura dengan suara agak sesenggukan.

"Sukari bilang akan menguliti kepala Sai dan menawarkan padaku bagiannya. Dia juga mengancam berbuat hal mengerikan pada anak-anak kita ..., aku tidak bisa diam saja, Sasuke." Imbuh Sakura yang kini berubah serius.

Sasuke menggeleng tidak setuju. "Cukup aku saja, sudah aku katakan, aku akan melanjutkan kasus yang ditangani Sai dan memastikan para penjahat mendapatkan hukuman seberat-beratnya." Ucap Sasuke dengan menggenggam tangan Sakura, meyakinkan Sakura untuk fokus terhadap dirinya sendiri dan anak mereka.

Sakura menghela napas berat, sudah ia duga Sasuke akan melarangnya. Sakura juga menyadari ia bukan hanya membawa satu nyawa, di dalam perutnya ada dua nyawa sekaligus yang harus ia jaga. Sasuke tidak salah jika selalu melarangnya untuk ikut campur.

"Baiklah, tapi jangan sampai terluka, jangan tinggalkan kami, tetap bersama kami. Aku tidak mau jadi janda dalam waktu dekat." Ucap Sakura yang bercanda di akhir kalimatnya untuk mencairkan suasana mereka uang terlanjur bersedih.

Sasuke terkekeh kecil, ia mengusap pucuk kepala Sakura dengan dengusan gelinya. "Aku juga tidak bersedia berbagi dirimu dengan pria lain, meski aku mati."

Sakura seketika kembali sedih mendengar kata 'mati' yang kini sensitif untuknya. Sasuke berdecak kesal pada dirinya sendiri yang kelepasan.

"Aku tidak bermaksud, sayang. Sudah, ya, kita pulang saja ke apartemen dan memasak makanan." Ajak Sasuke sembari mencium sekilas bibir Sakura. Kemudian Sasuke kembali memasang sabuk pengaman, menyalakan mobilnya untuk meninggalkan tempat ia sejenak membiarkan Sakura melepaskan emosinya.

Sasuke sudah memutuskan untuk memakan makanan buatan mereka sendiri agar terjamin dari semua berbahaya yang mungkin bisa terjadi.

Yahiko

Kirim beberapa orang untuk menjaga apartemenku dari serangan yang bisa terjadi.
07.19✔✔

Ok.👍
       07.30

Sasuke menyempatkan diri mengetik pesan pada Yahiko agar ada yang mengamankan gedung apartemen yang akan ia tempati. Yahiko memiliki koneksi dengan beberapa tentara yang bekerja sama dengannya dan tentu untuk itu semua Sasuke harus merelakan uang tabungannya demi menyelesaikan semuanya.

"Aku mau ikan salmon yang dipanggang mentega waktu kita di pantai. Itu sangat enak!" pinta Sakura yang berusaha memikirkan keadaan anak-anaknya dan menenangkan Sasuke.

Sasuke pasti sedang sangat stres juga karena keluarga mereka sedang bermasalah dan Sakura tidak mau menambah stres Sasuke yang ia tahu Sasuke begitu memedulikan ketentraman dirinya.

Married For Revenge 《BEBERAPA PDF》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang