"Ekhem," Sasuke berdeham sejenak untuk menutupi rasa malunya, Sasuke menjauhkan tangannya dari tubuh Sakura sembari memundurkan tubuhnya selangkah.
"Dan jangan lupa kita tidak akan berbuat itu lagi, kamu juga menyanggupi cukup sekali kita melakukan sex." Ucap Sakura kemudian mengingatkan. Sebagai calon dokter, Sakura jelas paham mengenai kebutuhan seksual manusia, termasuk Sasuke dan dirinya sendiri.
"Aku menarik ucapanku. Kita sah jika kau ingat." Balas Sasuke dengan menyeringai menggoda yang membuat Sakura semakin kesal kepadanya.
"Bagaimana jika aku hamil?"
"Itu urusanmu." Jawab Sasuke. Tentu saja Sasuke hanya bercanda menjawabnya. Kalaupun Sakura hamil, Sasuke masih sanggup membiayai anaknya, walaupun biaya membesarkan anak di Jepang begitu tinggi.
"Brengsek!" maki Sakura. Sakura hendak mencubit pinggang Sasuke sebelum pria itu menahannya.
"Jangan marah-marah, kau masih sakit." Ucap Sasuke. Niatnya sih menenangkan, jatuhnya menyebalkan bagi Sakura.
"KAU BRENGSEK!" teriak Sakura dengan sengaja.
Sasuke mendengus, bukan karena malas atau kesal, melainkan menahan tawanya melihat Sakura sangat emosi kepadanya.
"Terus maki aku sampai kau puas, Mrs. Haruno." Ejek Sasuke sembari menyeringai menantang Sakura.
Sakura ingin membalas, tapi tangannya sedang di infus, juga tubuh telanjangnya terasa dingin. Sakura memberengut kesal harus meminta bantuan Sasuke lagi.
"Pakaikan aku baju." Pinta Sakura dengan rasa gengsinya.
Alis Sasuke menaikkan bersamaan sudut bibir Sasuke yang melengkung sedikit ke atas. Sasuke tersenyum geli melihat cara Sakura meminta pertolongan, gengsi namun tidak bisa berbuat apa-apa.
Sasuke mengambil baju Sakura, memakaikan baju itu pada tubuh Sakura. Selesai memakaikan baju, tangan Sasuke dengan jahil meremas payudara Sakura, membuat Sakura tersentak kaget.
"SASUKEEE!" teriak Sakura tak terima.
Sasuke tertawa puas, lalu mendekatkan wajahnya ke tengkuk Sakura, membuat Sakura semakin mewaspadainya yang bisa berbuat semaunya.
"Enak juga diremas payudaramu." Goda Sasuke sembari berbisik. Sasuke mengedipkan matanya untuk menggoda Sakura dalam kejahilannya.
"SASUKE!" Sakura memukul dadanya Sasuke.
"Jangan teriak-teriak, kau sedang sakit." Ucap Sasuke yang masih dalam mode jahilnya.
"Aku benar-benar tidak mengerti dirimu! Dasar mesum, brengsek!" maki Sakura dengan menggunakan kakinya menendang paha Sasuke, niatnya sih ke arah selangkangan Sasuke, sayangnya pria itu lebih cepat bergesar.
"Jangan begitu, istriku. Nanti kau tidak bisa terpuaskan di atas ranjang."
"Kau! Menyebalkan! Sungguh sangat-sangat menyebalkan!" ucap Sakura bersungut-sungut menunjuk Sasuke.
Sasuke tertawa mengejek, ia mendekapkan kedua tangannya di depan dada, membuatnya tampak songong di mata Sakura.
"Seharusnya kau sadar, aku itu cerminan dirimu." Jawab Sasuke, membuat Sakura tergelak.
"Hei! Aku tidak sepertimu!" sungut Sakura tidak terima.
Sasuke menyentuh tiba-tiba perut Sakura, membuat Sakura membeku. Sakura merasa ribuan kupu-kupu berterbangan di perutnya saat Sasuke menyentuhnya.
Sakura berdecak kesal, ia merasa ingin menggaruk wajah Sasuke yang sangat menyebalkan itu, tidak berhenti mengganggunya dengan perkataan yang menyulut emosinya. Tapi memang Sakura akui dia juga mudah marah-marah jika dengan Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married For Revenge 《BEBERAPA PDF》✔
Fanfic《16》 21+ END Dalam hidupnya, Sakura tidak akan terima bila keluarganya disakiti orang lain. Sakura tidak akan membiarkan orang yang melukai keluarganya hidup dengan damai dan bahagia. Agar bisa masuk ke Mansion Uchiha, Sakura berusaha mendekati dan...