10. Kebebasan

2.2K 186 10
                                    

Sesuai perkataan Sasuke, besoknya pria itu sama sekali tidak pulang ke mansion, kejadian tersebut juga terus berlanjut hingga lebih dari empat hari. Satu sisi Sakura benar-benar merasa bebas, namun di sisi yang lain Sakura harus menanggung pertanyaan dari keluarga Sasuke tentang keanehan Sasuke yang jarang pulang padahal sudah menikah. Karena itu juga Sakura selalu diejek oleh Sukari yang beranggapan Sasuke tidak pulang karena terpaksa menikah dengannya, Sukari selalu sengaja berkata bahwa tidak akan lama lagi nasib Sakura akan sama seperti kakaknya yaitu diceraikan dan Sasuke mempunyai wanita lain yang ia cintai.

Sakura harus menanggung akibat dari perbuatan Sasuke, meski Sasuke tidak mengganggunya secara langsung. Sakura juga tidak peduli keberadaan Sasuke atau apa yang tengah dilakukan oleh Sasuke selagi semua masih bisa ditangani dengan baik olehnya.

Ponselnya berbunyi, Sakura segera mengangkat telepon dari Izumi.

"Hallo, iya, kak?"

"Bagaimana kabarmu? Hampir seminggu kita tidak bertemu."

"Aku masih baik kok, kak. Tenang saja, aku masih bisa menangani diriku di mansion ini, walaupun baru mengetahui selingkuhan Itachi adalah sepupu kita sendiri." Balas Sakura terdengar menggeram menahan marahnya.

"Lupakan saja, fokus pada hidupmu dan pernikahanmu, Sakura. Jangan mengingat masa lalu, karena masa depanmu lebih penting sekarang."

"Aku tidak bisa seperti itu, aku tidak terima kakak diperlakukan tidak baik oleh Itachi. Aku tidak rela melihat orang yang melukai kakak bahagia."

"Sakura tidak baik mengganggu orang lain apalagi mengganggu suami-istri."

"Kak, aku sangat tidak rela melihat mereka damai tentram berdua, sementara di sini kakak yang terluka" Ucap Sakura kembali menegaskan.

"Sakura, tidak baik membalas dendam tidak usah."

"Aku bukannya mau membalas dendam yang bagaimana, Kak. aku hanya tidak ingin melihat mereka tentang, damai, tentram. Setidaknya dengan kehadiranku di sini itu akan membuat mereka tidak tenang."

"Jadi kau menikah dengan Sasuke hanya untuk mengganggu mereka? Kakak sangat kecewa jika begitu,  kamu tidak boleh berurusan dengan mereka, apalagi Sukari."

Sakura membelalak, ia seakan lupa alasan menikah dengan Sasuke, secara tidak langsung tadi dirinya menegaskan bahwa ia menikah hanya untuk mengganggu Itachi dan Sukari.

"Bukan begitu, kakakku. Aku jelas menikah dengan Sasuke karena mencintainya, namun aku juga tidak nyaman kalau melihat dua orang penghianat tertawa di hadapanku." Sakura buru-buru beralibi kembali.

"Sudahlah, kakak sekarang di mana? Aku ingin menyusul kakak." Sambung Sakura mengalihkan topik.

"Rumah sakit, kemari saja." Jawab Izumi sebagai penutup pembicaraan mereka di telepon seluler.

《Married For Revenge》

Sakura telah sampai di rumah sakit tempat Izumi bekerja, ia membeli roti beserta susu hangat untuk diberikan kepada kakaknya, Sakura yakin Izumi melupakan sarapan sampai menuju sore Izumi pasti belum makan karena memang kakaknya sering lupa.

Sakura berjalan memasuki bangsal rumah sakit di bagian kakaknya, Sakura membalas sapaan beberapa orang yang mengenalnya dengan anggukan disertai senyum sopan. Saat di depan ruangan kakaknya, Sakura dapat mendengar suara dari dalam ruangan sang kakak.

"Hidupmu sangat menyedihkan." Ucap seseorang yang sangat Sakura kenali. Sukari berbicara seperti itu kepada sang kakak, seketika Sakura mengepalkan tangannya kuat-kuat.

"Kau tahu, bahkan adikmu saja tidak berharga untuk suaminya. Suaminya sering bermalam di luar, bisa saja bersetubuh dengan banyak wanita di belakang adikmu. Oh, nasib adik kakak begitu sama." Ucapan pedas Sukari.

Sudah cukup atas penghinaan Sukari! Sukari benar-benar telah melewati batas setelah mendapatkan Itachi!

BRAK!

Sakura menendang pintu ruangan Izumi, masuk ke dalam ruangan Izumi dengan tatapan tajamnya yang seketika ia lapangan pada Sukari yang juga tengah melihat ke arahnya.

"Kau sudah keterlaluan!" marah Sakura yang berjalan cepat ke hadapan Sukari.

PLAK!

Izumi seketika menutup mulutnya yang terkejut melihat adiknya menampar Sukari cukup keras sampai menimbulkan kemerahan pada pipi Sukari.

Izumi segera menarik tubuh Sakura menjauh dari Sukari. "Tidak usah mengurusi dia, Sakura." Ucap Izumi mengingatkan Sakura.

"Tapi dia yang lebih dulu mengusik kita, kak!" balas Sakura untuk sesaat menoleh pada Sukari.

"Hei, kau! Adikmu ini yang duluan mengusikku! Andai saja adikmu tidak masuk keluarga Uchiha, maka aku tidak akan mendatangimu, Izumi!" timpal Sukari.

Sakura meradang, kembali maju ke hadapan Sukari dengan berani.

"Kalau begitu urusanmu denganku! Bukan dengan kakakku!" balas Sakura tak kalah tajam.

"Sakura sudah, malu. Jangan membuat keributan di sini, Sukari! Pergi!" usir Izumi mengusir Sukari.

"Kau dan adikmu sama-sama pantas ditinggalkan, sebentar lagi Sasuke akan berpaling darimu, Sakura." Ucap Sukari yang kemudian melangkah pergi dari ruangan Izumi.

Sepeninggalan Sukari, Sakura memberikan makanan dan minuman yang baru dibeli tadi olehnya pada Karin.

"Ini untuk kakak, aku pergi dulu untuk koas, kak." Ucap Sakura yang kemudian berlalu pergi dari hadapan Izumi.

Izumi sebenarnya tahu Sakura akan menyusul Sukari, tapi Izumi memilih membiarkan saja, karena Izumi tahu adiknya bukan makhluk lemah yang mudah dijahati makhluk semacam Sukari.

Sakura melangkah lebar mengejar Sukari sampai di perkiraan mobil ia melihat Sukari yang baru akan membuka pintu mobil. Sakura segera mencekal pergelangan tangan Sukari dan menariknya agak menjauh dari mobil.

"Jangan pernah mengusik keluargaku lagi, jika kau berurusan denganku, maka hanya denganku!" ucap Sakura sangat serius memberi peringatan kepada Sukari.

Sukari tersenyum remeh, ia menarik tangannya dengan keras hingga terlepas dari Sakura.

"Kau tidak berhak mengaturku, Sakura." Jawab Sukari yang kemudian berbalik dan hendak pergi. Namun Sukari kembali berbalik untuk memperlihatkan sebuah foto di layar ponselnya kepada Sakura.

"Berhubung aku sedang baik, aku beritahukan kepadamu teman kerja suamimu itu. Hinata Hyuga, mereka sangat akrab sampai sering bekerja berduaan. Wanita dan laki-laki berduaan, yakin hanya untuk urusan pekerjaan?" ucap Shion dengan seringaian puasnya.

Sakura dengan sigap balas tersenyum menantang, ia tidak boleh tampak lemah di hadapan Sukari atau Sukari akan semakin meremehkannya.

"Ternyata kau sangat peduli kepadaku. Terima kasih, aku lebih mengenal suamiku daripada orang yang menguntinya untuk menghancurkan rumah tangga kami. Ternyata benar, kau hanya seorang penghancur, penyakitmu selalu ingin menghancurkan pernikahan, kasihan sekali dirimu yang bisanya hanya merebut kebahagiaan milik wanita lain. Hahaha, dan kau pikir kau pemenangnya? Kau hanya wanita memprihatinkan yang haus akan kebahagiaan aku dan kakakku, kau cukup-"

"HENTIKAN! KAU YANG TIDAK BERHAK BAHAGIA, SIALAN!"

Sukari hendak menampar Sakura, namun Sakura mencekal tangannya dengan cepat.

"Ingat, aku bukan kakakku. Semakin aku ditindas, semakin aku akan membalasmu berkali-kali lipat. Pernikahanku tidak ada hubungannya denganmu, nyonya Sukari yang terhormat. Dan satu hal lagi, aku akan beritahu Sasuke bahwa kau menguntitnya dengan tidak sopan, agar ia tahu kakak iparnya tidak lebih dari mesin penghancur pernikahan orang!"

《BERSAMBUNG》






09-07-2022/Sabtu/10.28
By. Sasusaku08/Haruchi08

Married For Revenge 《BEBERAPA PDF》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang