Udara dingin namun menyegarkan menerpa wajahnya, pemandangan indah di hadapannya seakan membuat beban di benak Sakura menguap dengan sendirinya. Sakura merasa sangat bahagia meski hanya ada berdiri di sisi pantai, Sakura juga yakin janin di rahimnya juga ikut bahagia. Suasana pantai cukup ramai, tidak seperti dugaan Sakura yang akan sepi.
"Terima kasih, aku suka liburan kali ini." Ucap Sakura sembari menoleh terharu pada Sasuke. Senyum Sakura menggembang sembari mengeratkan mantelnya.
Sasuke mengangguk, rencananya membawa Sakura berlibur jelas berhasil. Mereka bisa sejenak tenang dari segala rupa yang membuat mereka stres.
"Aku senang, karena kamu menyukainya." Sasuke menyalakan salah satu kembang api, memberikan pada Sakura dan mengarahkan kembang api yang sudah menyala ke langit dengan menggenggam tangan Sakura yang mulai dingin.
Sakura berdecak kesal pura-pura. "Aku pikir kamu hanya bisa membuatku kesal dan marah saja." Ucap Sakura yang kemudian tertawa lebar.
Langit kini dihiasi pemandangan kembang api, membuat Sakura kembali tertawa bahagia.
"Aku bisa segalanya, Sakura. Jangan lupakan, aku bisa membuatmu keenakan di atas ranjang." Sahut Sasuke dengan senyum sombong.
Sakura berdecih, ia sadar sifat Sasuke memang begitu menyebalkan, tapi juga banyak kebahagiaan yang diciptakan oleh suaminya itu.
"Cih, menyebalkan." Sakura mengerucutkan bibirnya, ia kembali menatap mata Sasuke. "Setelah tahun baru, aku ingin kemari lagi, boleh 'kan?" sambung Sakura dengan penuh harap.
Sasuke mengangguk cepat. "Tentu saja, tapi lebih enak jika kamu menyelesaikan dulu koasmu, setelah itu kita rencanakan libur kita selanjutnya."
"Yes! Kalau begitu selanjutnya kita ke gunung, boleh, ya?" pinta Sakura dengan sedikit pandangan memohon.
Sasuke segera menggelengkan kepalanya. "Untuk sementara tidak boleh, kita ke puncak saja yang bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi." Balas Sasuke yang memberi solusi lain.
Sakura tampak kecewa, ia ingin merasakan naik gunung, tapi ia juga ingat tengah mengandung, mau tidak mau ia harus mengesampingkan keinginannya untuk sementara waktu sampai anaknya lahir.
"Kau ingin susu hangat?" tawar Sasuke.
Sakura mengangguk bersemangat. "Aku mau!" sahutnya.
"Tunggu sebentar, dan jangan kemana-mana tanpa diriku." Ucap Sasuke memperingati. Sasuke kemudian pergi berlalu menuju tempat yang menjual beberapa snack dan minuman.
Sakura tersenyum lebar, ia senang dan bahagia. Sakura mengambil ponselnya, menyalakan kamera dan mengarahkannya kepada Sasuke yang tengah membelakanginya sedang memesan minuman.
Cekrek!
Sakura memotret suaminya dari belakang, ia tidak pernah merasa seperti ini, untuk pertama kalinya mungkin ia sudah jatuh cinta pada pria itu. Pria yang sebentar lagi menjadi papa dari anaknya.
Sasuke segera berlari membawa susu hangat yang ia beli, lalu menarik Sakura untuk duduk di pasir. Setelah mereka duduk, Sasuke kemudian memberikan susu hangat itu ke tangan Sakura yang langsung menerimanya.
Sakura menyesap susu hangat sembari melirik pada Sasuke. "Kau tidak memesan juga?" tanya Sakura yang merasa tidak enak minum sendirian.
"Tidak, kau saja." Tolak Sasuke.
Sakura tersenyum, meminum susu dan menyimpanya dalam mulutnya, kemudian ia menyamping pada Sasuke.
Cup!
Sakura mencium Sasuke sembari memasukkan susu hangat ke dalam mulut Sasuke. Melumatnya, membuat Sasuke seketika membalas melumat liar Sakura sembari tangannya berada di belakang leher Sakura untuk memperdalam ciuman mereka. Sakura menjulurkan lidahnya yang kemudian dihisap oleh Sasuke. Kemudian Sasuke menggerakan lidahnya, membalas belitan lidah Sakura di dalam mulutnya. Sakura meremas pinggang Sasuke dengan mengajak Sasuke untuk saling membelitkan lidah mereka dan bertukar saliva dengannya.
Sasuke tersenyum di sela-sela membalas ciuman Sakura, dadanya kembali berdebar hebat. Sasuke menyelipkan tangannya masuk ke dalam mantel Sakura, meraba perut Sakura sebelum rabaan-nya naik hingga meremas payudara Sakura.
"Mmpptt ...! Ahh ...! Sa-suke, kita di luar." Ucap Sakura yang melepaskan ciuman mereka.
Sasuke menggerakan tangannya hingga jari-jarinya mengusap bibir basah Sakura akibat perbuatan mereka.
"Kau manis." Lirih Sasuke yang suaranya memberat dan napasnya menjadi lebih cepat.
"Aku habis meminum susu, setelah aku menghabiskan susu ini. Nanti kita ke kamar." Ucap Sakura dengan malu-malu kembali menyesap susu hangatnya.
Sasuke membelalak, senyum lebarnya tak tertahankan. "Aku tidak sabar menantikannya."
《Married For Revenge》
Dalam keadaan telanjang bulat, pasangan suami istri ini memperdalam ciuman mereka yang tengah bertukar saliva. Tangan Sasuke telah menggerayangi tubuh Sakura sejak beberapa menit yang lalu, hingga tangan itu bersemayam di area selangkangan Sakura yang mulai basah. Sasuke mengangkat tubuh Sakura hingga di atasnya sembari menikmati usapan lembut di batang kejantanannya yang telah berdiri tegak. Sementara tubuh Sasuke berbaring dengan posisi Sakura yang menduduki pahanya.
"Eunghh ..., tapi jangan keluar di dalam." Ucap Sakura setelah ciuman mereka terhenti.
Sasuke mengangguk, napasnya memburu seperti halnya Sakura. Ia membiarkan Sakura yang memimpin persetubuhan mereka sekarang.
Tangan Sasuke kembali naik ke atas tubuh Sakura, menekan puting Sakura dengan jarinya yang sengaja menggesek untuk mempermainkan puting Sakura dengan jari-jarinya yang menjepit, menarik, dan menggeseknya. Kemudian meremas payudara Sakura.
Sakura dengan hati-hati memulai penetrasi mereka, memasukkan kejantanan Sasuke dengan perlahan sembari menaruh tangannya di perut Sasuke yang terasa keras di tangannya. Tangan Sasuke turun ke bawah, mengusap perut Sakura dengan lembut dan senyumnya yang tertahan. Hingga kejantanan Sasuke masuk semakin dalam di lubang hangat Sakura yang menjepitnya kuat.
Sasuke menggeram tertahan, menahan dirinya agar tidak mengentakkan kejantanannya tanpa aba-aba. Perlahan Sakura memaju-mundurkan pinggulnya, melakukannya lebih hati-hati dan memimpin persetubuhan atau ritme memompa di dalam intinya. Sakura mendesah lirih, setelah hampir dua minggu tidak melakukan lagi dengan Sasuke, mereka kembali bercinta dalam suasana berlibur.
Sasuke ikut menggerakan pinggulnya dengan ritme sedang sembari menaruh tangannya di pinggang Sakura. Kejantanannya memompa Sakura, membuat payudara Sakura bergoyang-goyang bebas karena pompaannya semakin cepat seiring gelombang orgasme mereka akan sampai. Tangan Sasuke ikut menggerakan dan mengatur ritme menggenjot Sakura yang semakin cepat. Batang kejantanan itu tampak kekuar-masuk di lubang kewanitaan Sakura, menciptakan bunyi yang bersahutan dengan desahan mereka.
Tangan Sasuke berpindah kembali ke atas tubuh Sakura, meremas payudara Sakura selagi gerakan memompa mereka yang semakin tidak beraturan. Hingga Sasuke menarik kejantanannya keluar tepat ketika akan orgasme. Tubuh Sakura gemetar hebat saat tiba pelepasan pertamanya, Sakura menjatuhkan tubuhnya ke tubuh Sasuke, merasa lemas. Sementara kejantanan Sasuke masih menyemburkan sisa-sisa spermanya yang meluber mengotori juga paha Sakura.
Sasuke segera memeluk tubuh Sakura selama mereka beristirahat setelah orgasme bersam. Mereka menormalkan deru napas yang terengah-engah. Memejamkan kedua mata mereka untuk menikmati sisa-sisa pelepasan orgasme mereka.
"Nanti kita mandi bersama, Sakura." Ajak Sasuke kemudian.
Sakura terdiam, kalau dipikir-pikir mereka kini menjadi lebih sering mandi bersama.
《BERSAMBUNG》
28-07-2022/Kamis/18.49
By. Sasusaku08/Haruchi08
KAMU SEDANG MEMBACA
Married For Revenge 《BEBERAPA PDF》✔
Фанфик《16》 21+ END Dalam hidupnya, Sakura tidak akan terima bila keluarganya disakiti orang lain. Sakura tidak akan membiarkan orang yang melukai keluarganya hidup dengan damai dan bahagia. Agar bisa masuk ke Mansion Uchiha, Sakura berusaha mendekati dan...