Kini waktunya Sasuke memberitahu keluarganya, Sasuke merasa sedikit tegang, tapi ia sudah berjanji pada Sakura. Sasuke selalu merasa konyol setiap mengingat pernikahan mereka, rasanya benar-benar sesuatu yang tidak terduga. Entah dirinya yang bodoh, atau Sakura yang bodoh, atau mereka sama-sama bodoh karena bersepakat menikah dengan alasan yang tidak masuk akal. Karena terlanjur menyepakatinya, Sasuke harus mengikuti alur yang diinginkan Sakura, yaitu memberitahu keluarganya.
"Aku sudah menikah dengan Sakura Haruno." Satu kalimat yang diucapkan dengan lancar tanpa terputus-putus berhasil membuat keluarganya membuka mulutnya saking terkejutnya. Sesuai permintaan Sakura, Sasuke memperhatikan wanita yang kini jadi kakak iparnya, wanita itu mengerutkan dahinya begitu dalam dan tampak termenung memikirkan sesuatu.
"Sakura Haruno? Mantan adik ipar Itachi?" tanya Mikoto yang sudah mengontrol dirinya dan bertanya dengan serius.
Sasuke mengangguk dengan yakin, membawa ketegangan keluarganya dengan santai.
"Kau menikah tanpa bicara lebih dulu pada kami?!" kini Fugaku ikut berkomentar dengan suara keras, orang tua mana yang tidak marah mendengar anaknya menikah tanpa bicara kepada mereka.
"Kenapa harus dia, Sasuke?" Itachi ikut bertanya, semua keluarga memperhatikan Sasuke yang terlihat tidak begitu serius.
"Kenapa harus bukan dia?" balas Sasuke yang menatap sekilas pada Itachi, Sasuke kemudian kembali menatap kedua orang tuanya. "Maaf, aku tidak bicara sebelumnya, tapi aku dan Sakura sudah memutuskan untuk menikah dari jauh-jauh hari, berhubung kakak bermasalah kemarin, rencana kami sempat diundur. Tapi akhirnya kami putuskan menikah lebih dulu."
Semua yang Sasuke jelaskan sesuai dengan yang Sakura pinta, Sasuke sendiri belum mengetahui alasan di balik permintaan Sakura, ia akan menginterogasi Sakura saat wanita itu tinggal di Mansion Uchiha.
"Kami tidak ingin mendengar lebih jauh omong kosongmu! Buat janji dengan Sakura! Kita bicara dengan seluruh keluarga Haruno!" titah Fugaku, Fugaku tidak akan mendengar pengakuan hanya dari satu orang, melainkan kedua belah pihak.
Sasuke membuang napas kasar, sudah ia duga akan menjadi panjang.
《Married For Revenge》
"Kau sudah bicara pada keluargamu, kan?" tanya Sakura dari seberang sana.
Sasuke terganggu dari tidurnya, apa Sakura tidak melihat jam sudah menunjukkan pukul berapa? padahal Sasuke sudah berpindah ke alam mimpi, dengan mata yang masih terpejam, Sasuke bergumam, "Hn,"
"Bagaimana reaksi kakakmu dan istrinya?" tanya Sakura lagi.
Sasuke mendengus dalam keadaan setengah tidur. "Besok saja!" Sasuke segera mematikan telepon untuk kembali terlelap.
《Married For Revenge》
Keesokan harinya mereka membuat janji untuk bertemu di taman kota yang kebetulan di pertengahan tempat mereka bekerja, jadi setelah mereka saling bertemu, Sasuke bisa segera ke tempat kerja dan Sakura bisa segera ke rumah sakit tempat ia melaksanakan koas.
"Ceritakan padaku reaksi orang-orang itu!" todong Sakura saat Sasuke baru duduk di hadapannya.
Sasuke mendengus, menilai Sakura wanita yang tidak sabaran, padahal ia tidak jauh berbeda dari Sakura, sama-sama tidak sabaran.
"Terkejut." Jawab singkat Sasuke.
"Hanya itu? Tidak ada reaksi yang lebih dari itu?" tanya Sakura kecewa.
"Kau ingin mendengar apa? Mereka kayang, begitu?" kesal Sasuke karena banyak ditodong pertanyaan terus-menerus.
Mendengar jawaban aneh Sasuke, membuat Sakura otomatis tertawa, aneh saja baginya melihat seorang Sasuke Uchiha bisa sedikit bercanda.
"Wajah mereka pucat tidak?" tanya Sakura setelah kembali normal dari tawanya.
"Hn,"
"Mereka marah?"
"Hn,"
"Mereka melakukan penolakan tidak? Harusnya sih ada reaksi yang tampak jelas tidak suka keputusanmu."
"Hn, i-ya! Sakura! Mereka tampak tidak setuju, daripada itu, kau menghadapi masalah besar! Ayahku menyuruh mengatur pertemuan dua keluarga dan mendengar penjelasan kita, ini semua karenamu." Jelas Sasuke. Tampak sangat jelas kekesalan di wajah Sasuke, ia sedikit menyesal menyepakati keputusan Sakura yang berakhir menjadi merumitkan dirinya sendiri.
Sakura melotot kaget, ia sendiri tidak menduga akan berada di situasi yang memberatkan sampai harus dua keluarga bertemu. Sakura mendesah malas, ia pikir bisa langsung tinggal di Mansion Uchiha dan merecoki mantan kakak iparnya dengan istri barunya.
"Menurutmu, keluargamu akan membicarakan apa dengan keluargaku?" tanya Sakura seraya melirik ke arah Sasuke.
"Mana aku tahu!" balas Sasuke kesal.
"Ish! Mudah sekali bagimu tersulut emosi, ya sudah, kalau begitu biar aku yang mengatur pertemuan keluarga kita. Aku yakin kakakku tidak bersedia ikut ke pertemuan, dia tampak menghindari dan mengobati dirinya sendiri." Balas Sakura disertai helaan napas, Sakura tidak menyadari ucapannya cukup terbuka pada Sasuke.
Mendengar perkataan Sakura, Sasuke menjadi sedikit penasaran, ia tidak begitu ikut campur urusan pribadi keluarganya, tapi melihat Sakura begitu marah pada Itachi, membuatnya jadi penasaran sedang terjadi masalah apa di antara mereka.
"Sekarang katakan mengapa kau mau ke rumahku!" titah Sasuke, sangat tidak menerima penolakan.
Sakura memandang mata Sasuke agak lama, ia bingung harus beralasan palsu atau menceritakan kisah asli yang dihadapi Izumi. Sebenarnya rasanya akan percuma menceritakan pada Sasuke, karena Sasuke pasti membela keluarganya.
"Ya ..., ya, aku tidak terima kakakmu menikah terlalu cepat setelah bercerai dengan kakakku. Aku hanya ingin melihat seperti apa hubungan kakakmu dan istri barunya." Balas Sakura dengan bersikap santai. Sakura memilih menyembunyikan alasan di balik permintaan menikahnya, ia yakin Sasuke tidak setuju bila dirinya mengganggu hubungan kakaknya dan istri barunya.
"Itu bukan urusanmu, seharusnya kau tak perlu ikut campur." Ucap Sasuke.
"Kau pikir aku bisa diam di saat kakakku menderita! Tidak mungkin! Aku rela mengorbankan nyawaku untuk keluargaku, siapapun yang berlaku tidak adil terhadap keluargaku, maka dia berurusan denganku!" Jawab Sakura dengan sinis.
Sasuke mendengus, tuh, kan, benar pikirannya. Ia dan Sakura sama-sama mudah tersulut emosi, bagaimana coba ke depannya? Kalau mereka benar-benar menikah, perabotan rumah pasti hancur. Selalu terasa ada petir menyambar.
Seketika Sasuke tertawa sendiri, membuat Sakura menatapnya aneh. Sasuke merasa konyol membayangkan rumah tangga mereka di isi suara piring/gelas pecah sebagai petir yang menyambar. Benar-benar konyol.
"Dikit-dikit tertawa dengan tatapan kosong, kau menyeramkan!" ucap Sakura dengan menatap ngeri pada Sasuke.
Sasuke seketika berwajah datar, lagi dan lagi ia tersulut emosi. "Kau sangat buruk dalam menilai orang!" sarkas Sasuke.
"Aku calon dokter, bukan calon psikolog atau psikiater!" sahut Sakura kesal.
"Aku tidak bertanya, Madam,"
Sakura melotot tidak suka, ia membenci panggilan baru Sasuke kepadanya, Sakura merasa masih terlalu muda untuk di panggil madam, ia lebih nyaman di panggil Miss Haruno. Sakura lupa bahwa dirinya sudah mendaftarkan pernikahan.
"Cih! Kau menyebalkan asal kau tahu!"
"Perlu aku bawa kaca ke depan wajahmu? Agar kau sadar seberapa menyebalkannya dirimu yang melibatkanku begitu jauh."
"Hei! Kau juga bersedia! Tidak ada korban di sini, ya! Kau dan aku sudah bersepakat! Jangan seolah aku yang paling bersalah, stupid!" Sakura mengumpat, tidak bisa lagi menahan dirinya dari kekesalannya pada Sasuke.
Sasuke tertawa meremehkan, alisnya terangkat dengan senyum mengejek Sakura. "Kau harus ingat, semua dimulai dari dirimu, Madam Sakura."
《BERSAMBUNG》
05-06-2022/Minggu/21.46
By. Sasusaku08
KAMU SEDANG MEMBACA
Married For Revenge 《BEBERAPA PDF》✔
Fanfic《16》 21+ END Dalam hidupnya, Sakura tidak akan terima bila keluarganya disakiti orang lain. Sakura tidak akan membiarkan orang yang melukai keluarganya hidup dengan damai dan bahagia. Agar bisa masuk ke Mansion Uchiha, Sakura berusaha mendekati dan...