16. Tidak Percaya

1.9K 217 6
                                    

Tiba hari di mana Sakura akhirnya diperbolehkan pulang, kondisi Sakura sudah pulih dan tampak lebih segar daripada saat Mikoto mendatanginya. Sasuke lagi-lagi bertanggung jawab terhadap Sakura, selama dirawat dua hari, Sasuke merawat Sakura dengan tingkahnya yang selalu ada saja membuat Sakura kesal. Di samping itu, Sakura jadi merasa memiliki seorang kakak laki-laki. Di banding berperilaku seperti suami pada umumnya, Sasuke cenderung berperilaku layaknya kakak pada umumnya.

"Kau akan pergi lagi sekarang?" tanya Sakura. Padahal mereka baru pulang dari rumah sakit, tapi Sasuke sedang mengganti bajunya.

"Hn, kenapa? Kau tidak mau jauh dariku, ya 'kan." Goda Sasuke dengan senyum jahilnya.

"Cih, berhari-hari aku berjauhan denganmu, biasa saja tuh." Sahut Sakura dengan mencebikkan bibirnya. Benar 'kan? Lima hari tidak bertemu Sasuke, ia biasa saja, malah sangat menikmati hidupnya tanpa gangguan.

Sasuke terdiam sejenak, ia menyadari dirinya sendiri yang jarang pulang berhari-hari, pasti Sakura merasa bebas tanpa ada dirinya. Padahal niat Sasuke melakukan itu untuk menegaskan pada Sakura bahwa wanita itu tidak diharapkan kehadirannya. Dan, Sasuke terkena karma karena ulahnya sendiri, malah Sasuke yang sedikit merindukan wanita itu.

"Pasti kau akan bertemu wanita itu 'kan. Hinata, kekasihmu." Sakura sengaja membahasnya, ingin mengetahui bagaimana respon Sasuke.

Sasuke menukikkan alisnya, ia menoleh ke arah Sakura dengan raut tidak sukanya. Sorot mata Sasuke menajam dan Sakura menyadari hal itu.

"Dari mana kau tahu?!" tanya Sasuke.

"Tanyakan kakak iparmu, dia menguntitmu." Sakura menjawab dengan santai, ia mengambil buah apel miliknya, mengabaikan aura dingin yang terpancar dari Sasuke.

"Menuduh orang lain, padahal kau sendiri 'kan yang menguntitku!" tuduh Sasuke tidak percaya jawaban Sakura.

"Cih, buat apa menguntitmu, aku sibuk, sorry-sorry saja, aku bukan orang yang suka melakukan sesuatu yang tidak berguna!"

"Kau mengada-ngada pasti, menjadikan Sukari tameng. Padahal kau yang menguntitku!" balas Sasuke tidak percaya. Buat apa juga Sukari menguntitnya? Sukari tidak ada urusan dengannya. Sasuke sama sekali tidak percaya Sukari menguntitnya.

"Buat apa aku menguntitmu! Tidak berguna sekali!" sungut Sakura kesal karena Sasuke tidak mempercayainya sedikitpun.

"Aku lebih percaya kau yang melakukannya dibanding Sukari!" tegas Sasuke tetap kekeh dalam pendiriannya.

Alis Sakura menukik tajam, Sakura balas menatap sengit Sasuke. "Buat apa juga aku bicara, sudah pasti pria ini tidak akan mempercayaiku. Kalaupun aku mati di tangannya, kau juga tidak akan percaya 'kan? Percuma."

Sakura memutar bola matanya, menyimpan apel di tangannya, kemudian berbaring miring memunggungi Sasuke dengan menarik selimutnya. Sakura kecewa jelas, dia tidak pernah mengada-ngada, tidak pernah menjadikan orang lain tameng untuk perlindungannya.

Sasuke terkejut mendengar Sakura berani mengatakan tentang kematian.

"Ini rencanamu 'kan? Membuat kericuhan di rumah ini dengan cara mengadu domba. Bisa juga akal licikmu, Sakura. Berusaha menuduh Sukari agar dicurigai, padahal kau dalangnya. Jahat sekali dirimu, karena kakakmu bercerai dengan kakakku, lantas niat menghancurkan keluargaku?!"

Sakura menghela napas berat mendengar tuduhan Sasuke kepadanya. "Iya, aku jahat, sampai jadi mayat pun aku tetap akan salah di matamu." Ucapnya pasrah.

Sakura yakin mulutnya sampai berbusa pun Sasuke tidak akan mempercayainya, jadi percuma saja ia membela diri di hadapan Sasuke. Biar saja Sasuke melihatnya sebagai wanita pendendam yang licik.

Untuk kedua kalinya, Sasuke kembali terkejut. Ia benar-benar tidak menyangka perkataan Sakura seakan menghunus dadanya, ia merasa sedih dan terluka mendengar perkataan Sakura.




《Married For Revenge》




Sakura merasa sudah sehat kembali, malamnya ia keluar kamar menuju ruang makan untuk ikut makan malam bersama keluarga Sasuke. Dan sampai sekarang Sasuke belum juga pulang setelah perdebatan mereka tadi pagi. Sakura juga tidak memedulikan masalah itu, Sakura tidak terlalu menanggapi atau memikirkan tuduhan Sasuke kepadanya.

"Kau sudah sehat, nak?" tanya Mikoto yang menyadari kedatangan Sakura. Suara Mikoto membuat semua yang berada di meja makan menoleh ke arah Sakura.

Sakura tersenyum canggung, ia memilih kursi di depan Shion.

"Sudah cukup baik, bu. Terima kasih telah memedulikanku." Ucap Sakura dengan sopan.

"Sasuke di mana? Ibu tidak melihatnya lagi sejak ia menjemputmu dari rumah sakit." tanya Mikoto menyadari ketidakadilan Sasuke.

Sakura menghela napas sejenak, ia harus kembali berbohong di depan ibu mertuanya. Ekor mata Sakura jelas melihat raut wajah Sukari yang menyeringai menertawakannya.

"Sasuke harus bekerja, bu. Ada beberapa pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan."

"Anak itu! Selalu begitu! Maaf ya, nak. Nanti ibu marahi dia agar tidak sibuk bekerja terus-menerus hingga mengabaikanmu."

"Tidak perlu, bu. Aku sangat mengerti, kok." Balas Sakura cepat, ia takut membuat masalah lagi.

"Sayang, malam ini kita jalan-jalan lagi, ya."

Sakura melirik Sukari yang tengah membujuk Itachi dengan romantis bergelayut manja di lengan Itachi. Sakura sadar Sukari sedang memanas-manasi dirinya, Sakura juga berusaha tidak terpengaruh sikap Sukari yang menguji kesabarannya.


《Married For Revenge》



Tengah malam, Sasuke membuka pintu kamarnya, melangkah masuk ke dalam kamar dengan lampu yang menyala. Semenjak Sakura di Mansion Uchiha, kamar Sasuke tidak pernah gelap saat dirinya pulang. Sakura benar-benar benci kegelapan dan takut ketinggian. Sasuke melepas kemejanya, menaruh kejemanya di keranjang cucian, dengan bertelanjang dada Sasuke berjalan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum ke kasur.

Sementara Sakura telah tertidur di atas ranjang Sasuke, Sakura berpikir malam ini Sasuke tidak akan pulang seperti biasanya, jadi Sakura tidak tidur di atas kasur lipatnya. Sakura tertidur nyenyak bergelung dalam selimut.

Setelah beberapa menit, Sasuke keluar dengan bertelanjang dada dan hanya memakai celana pendeknya. Sasuke melangkah menuju ranjangnya, arah matanya menangkap sosok Sakura yang tidur telentang, membuatnya bisa melihat dengan jelas wajah tenang dan cantiknya wanita itu. Sasuke membuka selimut, masuk ke dalam selimut bergabung dengan Sakura, ia juga memperbaiki posisi selimutnya, kemudian menarik Sakura ke dalam pelukannya.

Sasuke sengaja pulang malam agar Sakura tidur di atas ranjangnya, Sasuke tidak mau tampak menelan ludahnya sendiri dengan membiarkan Sakura tidur di atas ranjangnya saat ada dirinya. Maka dari itu, satu-satunya cara ialah pulang saat Sakura sudah tidur.

Sebelum memejamkan matanya, Sasuke menyempatkan tangannya untuk meremas payudara Sakura, memastikan Sakura tidak memakai bra, dan benar.

Cup!

Sasuke mengecup kening Sakura, lalu bibir Sakura, hanya kecupan biasa karena dirinya menyadari kondisi Sakura yang baru sembuh. Sasuke menarik selimut hingga batas dadanya, ia merapatkan tubuhnya pada sisi Sakura dengan nyaman. Melihat rambut Sakura yang menghalangi matanya, Sasuke segera menyingkirkan rambut itu. Selanjutnya, mata Sasuke mulai terpejam.

"Hinata itu bukan kekasihku, aku tidak punya kekasih." Bisiknya, sebelum akhirnya ia tertidur.

《BERSAMBUNG》


19-07-2022/Selasa/21.31
By. Sasusaku08/Haruchi08

Married For Revenge 《BEBERAPA PDF》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang