"Maaf, waktu berkunjung sudah habis." Seorang penjaga memberitahu Sasuke untuk menyudahi kunjungannya terhadap Sakura.
Sasuke memandang tajam dengan terima pada penjaga yang di hari kemarin juga mengganggunya saat bersama Sakura. Sasuke tidak suka ada yang mengganggu kesenangannya, ia baru merasa cerah bersama Sakura. Tetapi sudah harus berpisah lagi.
"Sabar dong, saya lagi bicara dengan istri saya. Panggil saja kepala kepolisian di sini!" pinta Sasuke demi mengulur-ngulur waktu di antara mereka.
"Kita akhiri saja, nanti kita bisa bertemu dengan bebas setelah ini berakhir." Ucap Sakura dengan yakin.
Sasuke terkesiap sesaat, Sakura juga menaruh harapan kepadanya, dan ia tidak boleh mengecewakannya.
"Baik, sayang. Kita sama-sama bersabar sampai waktunya tiba." Sasuke tersenyum sembari mengusap punggung tangan Sakura dalam genggaman tangannya.
Sakura terkekeh, ia cukup merasa terhibur karena tingkah suaminya itu.
"Kalau begitu sekarang lepaskan tanganku, aku tidak bisa pergi jika kau terus menggenggam tanganku." Pinta Sakura.
Sasuke menghembuskan napasnya dengan pasrah, sementara mereka tidak bisa berbuat apa-apa, selain berbincang. Sasuke berdiri sembari melepaskan tangan Sakura darinya. Ia menempelkan telapak tangannya pada kaca penghalang di antara mereka.
"Kenapa harus ada penghalang di antara kita?! Aku jadi tidak bisa menciummu!" gerutu Sasuke kesal dan ingin merobohkan penghalang antara dirinya dengan Sakura.
Sakura tertegun sesaat, ia melirik ke belakang dengan perasaan malunya karena ada yang menyaksikan mereka.
"Memalukan ...," bisik Sakura pelan yang diabaikan oleh Sasuke. "Memang peraturan begini." Imbuh Sakura menjelaskan.
"Iya, aku tahu. Aku hanya bercanda saja." Timpal Sasuke yang kemudian terkekeh.
Sakura mendengus kesal menanggapi alasan Sasuke, mereka menghela napas secara bersamaan. Sasuke mengeluarkan sesuatu dari kotak yang ia bawa untuk diberikan kepada Sakura. Sebuah cupcake mini yang ia beli untuk Sakura.
Setelah cupcake yang ia bawa berada di tangan Sakura, Sasuke melirik sinis pada penjaga yang memperhatikan Sakura, dengan jelas Sasuke tahu penjaga itu akan memeriksa cupcake yang ia berikan pada Sakura.
"Jangan kau periksa dengan mengacak-acaknya! Perhatikan saja saat istriku memakannya, ada yang mencurigakan atau tidak." Ucap Sasuke sangat tidak terima bila cupcake yang ia bawa hancur di tangan penjaga itu.
"Terima kasih, aku tidak membayangkan akan semanis ini tindakanmu." Ucap Sakura terharu.
Seketika Sasuke tersenyum sumringah, tidak sia-sia dia memberikan sedikit kejutan untuk Sakura. Sebenarnya Sasuke tidak setuju Sakura memakan yang manis seperti cupcake, tetapi yang ia baca dari salah satu situs online, coklat dapat membantu meningkatkan hormon bahagia, setidaknya menyenangkan Sakura dari permasalahan yang tengah mereka hadapi.
"Katakan saja apapun yang kamu inginkan, selagi itu baik untuk kesehatan, aku pasti memenuhinya." Balas Sasuke dengan mengangguk.
Sasuke merasa senang dan tenang melihat kebahagiaan Sakura yang ia ciptakan dari hal yang sederhana. Sebuah cupcake yang setidaknya mampu mengisyaratkan bahwa ia selalu membersamai Sakura, meski mereka sedang terhalang seperti sekarang.
"Baik-baik, kita harus mengakhiri ini sekarang, aku tidak mau menyebabkan orang lain dalam masalah."
"Sudah berapa lama aku tidak memelukmu? 32 jam, hmm ...,"
"Sasukeee ...!" kesal Sakura karena menyadari Sasuke sedang mengulur-ngulur waktu untuk mereka.
Sasuke terkekeh kecil. "Cepat sekali kamu menyadarinya, sayang. Kamu memang hebat!" seru Sasuke dengan mengacungkan jempolnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married For Revenge 《BEBERAPA PDF》✔
Fanfiction《16》 21+ END Dalam hidupnya, Sakura tidak akan terima bila keluarganya disakiti orang lain. Sakura tidak akan membiarkan orang yang melukai keluarganya hidup dengan damai dan bahagia. Agar bisa masuk ke Mansion Uchiha, Sakura berusaha mendekati dan...