Kesabaran Sakura benar-benar sedang diuji, menghadapi dan melayani sosok pria dewasa yang berkamuflase menjadi sosok anak kecil yang manja. Sasuke tidak kehabisan akal untuk membuatnya kesal, ribuan kata-kata dalam sehari bisa keluar dari mulut Sakura hanya karena tingkah seorang Sasuke Uchiha yang tak lain suami sandiwaranya. Sasuke ternyata serius menjadikan Sakura pelayan dalam segala hal tentang pria itu. Seperti saat ini, tuan muda Sasuke Uchiha tidak mau turun dari ranjang dengan beralasan masih kelelahan, tuan muda Sasuke Uchiha meminta Sakura menyiapkan, membawa, menyuapkan makanan langsung pada mulut Sasuke. Sungguh kekanakkan untuk pria berumur 29 tahun.
Sakura menaruh nampan di tepian ranjang, nampan dengan sebuah jeruk dan piring yang berisi telur dengan bermacam-macam sayuran seperti kentang, wortel, dan sebagainya. Sementara untuk air, Sakura menyiapkan jus tomat yang dipesan Sasuke.
Sasuke tersenyum bangga, berhasil membuat Sakura begitu menahan kekesalannya dan tidak bisa berbuat apa-apa selain menurutinya. Sasuke yakin ia bisa membuat Sakura menyerah tinggal di Mansion Uchiha dan membuat Sakura mengurungkan rencana jahathya terhadap keluarganya.
"Kau tidak sakit, tanganmu masih berguna. Dan kau harus tetap disuapi?!" sindir Sakura sembari bersungut-sungut.
Sasuke menaikkan alisnya seolah mengejek Sakura. "Aku punya pelayan yang bisa dipekerjakan." Balas Sasuke dengan menyindir balik.
Sakura mendengus malas, ia tidak kembali menanggapi, melainkan mengikat rambutnya ekor kuda. Tindakan Sakura tidak luput dari penglihatan Sssuke yang memang memperhatikannya dari tadi, leher jenjang Sakura dengan lekukan yang tampak seksi menggodanya, membuat Nisuke bergerak gelisah di dalam sana.
Glek!
Sasuke menelan salivanya dengan kasar, tidak menyangka dirinya cukup murahan dapat tergoda karena melihat leher Sakura yang bergerak seraya tangannya mengikat rambutnya. Sasuke seketika tersadar, ia menggeleng keras dan buru-buru berdeham kasar dengan mengambil gelas yang berisi jus tomat dan menelannya dengan cepat.
"Santai saja, tidak usah terburu-buru kali. Aku tidak bertanggung jawab kalau kau mati tersedak." Sindir Sakura menahan kekesalannya dengan duduk di tepian ranjang dekat Sasuke.
Setelah jus tomat tandas, Sasuke kembali menyimpan gelas kosong di atas nampan. Ia kembali menatap kedua bola mata Sakura yang jernih menatapnya dengan polos, Sasuke kembali menggeleng keras.
'Sial! Kenapa aku ingin menerjangnya!' makinya pada dirinya sendiri. 'Tapi aku merasa butuh sentuhannya.' Pikir Sasuke lagi.
"Bagus 'kan? Aku bisa membuatmu menjadi janda lebih cepat." Balas Sasuke yang sebenarnya sedikit bercanda, tapi pastinya cara bercandanya tidak terkoneksi pada Sasuke.
"Wah, bahagia sekali hidupku bila kau mati lebih cepat, menjadi jandanya Sasuke Uchiha tidak begitu buruk, malah akan semakin banyak yang mengantri untukku." Timpal Sakura dengan senyum meremehkan.
"Cih! Mengantri? Yang ada mereka semakin menghindarimu karena walau dalam bentuk arwah, aku tetap bisa mengganggu."
Sakura yang kesal segera menyuapkan telur mata sapi ke dalam mulut Sasuke, agar mulut sialan Sasuke off sementara. Kali ini Sakura berhasil membuat telur sesuai dengan keinginan Sasuke.
Sasuke sesegera mungkin mengunyah makanan yang ada di dalam mulutnya, setelah habis, kakinya menyenggol tubuh Sakura untuk mengganggunya.
"Bisa diam?!" pinta Sakura.
"Pijat kakiku Sakura." Titah Sasuke sekenanya.
Sakura membuang napas kasar, menolak Sasuke hanya akan membuat dirinya semakin kehabisan tenaga karena marah-marah. Dengan kasar Sakura mengangkat kaki Sasuke dan membawa kaki Sasuke ke pahanya untuk ia pijat, Sasuke tampak sangat menikmati setiap pijatan asal-asalan yang dilakukan Sakura kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married For Revenge 《BEBERAPA PDF》✔
Fanfic《16》 21+ END Dalam hidupnya, Sakura tidak akan terima bila keluarganya disakiti orang lain. Sakura tidak akan membiarkan orang yang melukai keluarganya hidup dengan damai dan bahagia. Agar bisa masuk ke Mansion Uchiha, Sakura berusaha mendekati dan...